Bukti nenek moyang bersama

Bukti nenek moyang bersama adalah bukti-bukti yang menunjukan bahwa semua organisme di bumi merupakan keturunan dari leluhur yang sama. Banyaknya bukti nenek moyang bersama pada makhluk hidup membuktikan adanya evolusi dan memberikan banyak informasi mengenai proses-proses alam yang mana keragaman kehidupan di bumi berkembang. Bukti ini mendukung sintesis evolusi modern, yang merupakan teori ilmiah yang menjelaskan bagaimana dan mengapa kehidupan berubah seiring waktu.

Bagian dari seri Biologi mengenai
Evolusi
Pengenalan
Mekanisme dan Proses

Adaptasi
Hanyutan genetika
Aliran gen
Mutasi
Seleksi alam
Spesiasi

Riset dan sejarah

Bukti
Sejarah evolusi kehidupan
Sejarah
Sintesis modern
Efek sosial
Teori dan fakta
Keberatan / Kontroversi

Bidang

Kladistika
Genetika ekologi
Perkembangan evolusioner
Evolusi manusia
Evolusi molekuler
Filogenetika
Genetika populasi

Portal Biologi ·

Bukti dari persebaran geografis sunting

Migrasi, isolasi, dan distribusi unta sunting

 
Warna biru menunjukkan persebaran camelidae, sedangkan garis hitam merupakan rute migrasi sebelumnya.

Sejarah unta merupakan contoh bagaimana bukti fosil dapat digunakan untuk mereka ulang migrasi dan evolusi. Bukti fosil menunjukkan bahwa evolusi camelidae dimulai dari Amerika Utara. Enam juta tahun yang lalu, mereka bermigrasi ke Asia melalui selat Bering, dan lalu ke Afrika. 3,5 juta tahun yang lalu, mereka melewati tanah genting Panama ke Amerika Selatan. Begitu terisolasi, masing-masing dari mereka berevolusi, sehingga muncullah unta Baktrian dan Arab di Asia dan Afrika, dan Llama di Amerika Selatan. Unta lalu punah di Amerika Utara pada zaman es terakhir.[1]

Persebaran marsupial sunting

Sejarah marsupial juga menjadi contoh bagaimana teori evolusi dan pergerakan benua dapat digabung untuk membuat prediksi. Fosil marsupial pertama yang berusia 80 juta tahun ditemukan di Amerika Utara. Fosil berumur 40 juta tahun menunjukkan bahwa mereka dapat ditemui di seluruh Amerika Selatan, tetapi tak ada bukti keberadaan mereka di Australia, hingga sekitar 30 juta tahun yang lalu. Teori evolusi memperkirakan bahwa marsupial Australia merupakan keturunan dari mereka yang di Amerika. Teori pergerakan benua menunjukkan bahwa antara 30 hingga 40 juta tahun yang lalu, Amerika Selatan dan Australia masih merupakan bagian dari belahan selatan benua Gondwana, dan terhubung dengan tanah yang kini merupakan Antarktika. Dengan menggabungkan dua teori itu, ilmuwan memperkirakan bahwa marsupial pindah dari Amerika Selatan ke Australia dengan menyeberangi Antarktika antara 40 hingga 30 juta tahun yang lalu. Hipotesis ini membuat paleontolog pergi ke Antarktika untuk mencari fosil marsupial dengan usia yang tepat. Setelah bertahun-tahun pencarian, mereka menemukan lusinan fosil marsupial berusia 35-40 juta tahun di pulau Seymour.

Bukti dari seleksi alam yang diamati sunting

Eksperimen evolusi jangka panjang E. coli sunting

 
Dua belas populasi bakteri E. coli yang berevolusi per tanggal 25 Juni 2008.

Eksperimen diadakan untuk menguji hipotesis dan teori evolusi. Salah satu contohnya adalah percobaan terhadap bakteri E. coli. Eksperimen ini dimulai pada tahun 1988 di bawah pimpinan Richard Lenski dan masih terus berlangsung. Percobaan ini telah membuahkan hasil, seperti evolusi bakteri E. coli yang mampu tumbuh pada asam sitrat.

Bukti dari seleksi buatan sunting

 
Chihuahua dan Great Dane, beberapa dari banyak ras anjing.

Seleksi buatan menunjukkan keragaman yang dapat muncul di antara organisme dengan nenek moyang yang sama. Pada seleksi buatan, satu spesies dibiakkan secara selektif pada tiap generasi, sehingga hanya organisme yang menunjukkan karakteristik yang diinginkan-lah yang diperbolehkan bereproduksi. Karakteristik-karakteristik tersebut menjadi semakin berkembang dalam generasi berikutnya. Seleksi buatan sudah berhasil sebelum ilmu pengetahuan menemukan basis genetik. Contoh dari seleksi buatan adalah pembiakkan anjing, makanan yang dimodifikasi secara genetik, pembiakkan bunga, kultivasi makanan, dan lain-lain.[2]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Prothero, Donald R.; Schoch, Robert M. (2002). Horns, tusks, and flippers: the evolution of hoofed mammals. JHU press. hlm. 45. ISBN 0801871352. 
  2. ^ Raven, Peter H.; et al. (2005). Biology of Plants (edisi ke-7th rev.). New York: W.H. Freeman. ISBN 0716762846. OCLC 183148564.  Teks "accessdate" akan diabaikan (bantuan)