Bashkirian Airlines Penerbangan 2937

kecelakaan penerbangan tahun 2002 di Jerman

Bashkirian Airlines Penerbangan 2937 adalah sebuah pesawat Tupolev Tu-154M milik maskapai penerbangan Bashkirian Airlines yang terbang dari Bandara Internasional Domodedovo, Moskow, Rusia, menuju ke Barcelona, Spanyol. Pesawat tersebut mengalami tabrakan udara dengan sebuah pesawat kargo DHL Penerbangan 611, sebuah Boeing 757-200F yang terbang dari Bergamo, Italia menuju Brussels, Belgia.

Tabrakan udara Uberlingen
Penggambaran komputer Bashkirian Penerbangan 2937 dan DHL Penerbangan 611, beberapa saat sebelum betabrakan dalam rute bersilangan (crossroads)
Ringkasan insiden
Tanggal1 Juli 2002 (1 Juli 2002)
RingkasanTabrakan di udara
disebabkan kesalahan ATC/awak/pemandu
LokasiÜberlingen, Jerman
47°46′42″N 9°10′26″E / 47.77833°N 9.17389°E / 47.77833; 9.17389Koordinat: 47°46′42″N 9°10′26″E / 47.77833°N 9.17389°E / 47.77833; 9.17389
Total tewas71 (semua)
Total selamat0
Pesawat pertama


RA 85816, pesawat yang terlibat dalam kecelakaan, pada tahun 1997.
JenisTupolev Tu-154M
OperatorBashkirian Airlines
RegistrasiRA-85816
AsalBandar Udara Internasional Domodedovo
Moskwa, Rusia
TujuanBandar Udara Internasional Barcelona
Barcelona, Spanyol
Penumpang60 (termasuk 45 anak)
Awak9
Tewas69 (semua)
Selamat0
Pesawat kedua


Pesawat yang serupa yang terlibat dalam kecelakaan.
JenisBoeing 757-23APF[1]
OperatorDHL
RegistrasiA9C-DHL
AsalBandar Udara Internasional Bahrain[2][3]
PerhentianBandar Udara Orio al Serio
Bergamo, Italia
TujuanBandar Udara Brussels
Brussels, Belgia
Penumpang0
Awak2
Tewas2 (semua)
Selamat0
Memorial tablet „Die zerrissene Perlenkette“
Memorial tablet
Memorial place Überlingen

Kapten Alexander Mihailovich Gross adalah pilot pesawat BTC 2937. Ko-Pilot Oleg Pavlovich Grigoriev duduk di samping Kapten Gross. Ko-Pilot kedua adalah Murat Ahatovich Itkulov, yang seharusnya duduk di samping Kapten Gross. Sergei Kharlov bertugas sebagai navigator pesawat Tu-154M tersebut. Kebanyakan penumpang pesawat Tu-154M yang bernomor registrasi RA-85816 itu adalah anak-anak Rusia yang berprestasi di bidang akademik, olahraga, maupun kesenian. Mereka umumnya anak pejabat-pejabat tinggi di daerah Bashkortostan, Rusia yang akan pergi liburan musim panas. Perjalanan ini diorganisir oleh perwakilan UNESCO setempat. Tupolev Tu-154M itu mengangkut 60 orang penumpang dan 9 orang kru.

DHL Penerbangan 611, sebuah Boeing 757-200F, terbang dengan muatan kargo. Pesawat itu berangkat dari Bahrain dengan persinggahan di Italia. Kru pesawat tersebut adalah Kapten Paul Philips dari Inggris dan Ko-Pilot Brant Campioni dari Kanada. Nomor registrasi pesawat kargo itu adalah A9C-DHL

Bertabrakan sunting

Kedua pesawat ada di atas Kota Owingen dan Überlingen saat ada di wilayah udara Swiss, dan kedua pesawat berada dalam panduan Peter Nielsen dari Denmark, di ATC Zurich, Swiss. Nielsen disibukkan oleh pesawat lain yang ada dalam stasiun kedua. Sebuah pesawat yang terbang larut malam.

Beberapa saat sebelum tabrakan, kedua pesawat berada dalam level terbang 360. Akhirnya, TCAS pesawat Boeing 757F tersebut menyala, dan memberi peringatan, "Descend..." yang artinya, "Turunkan ketinggian". Tanpa pikir panjang, Kapten Paul dan Ko-Pilot Brant segera menurunkan pesawat. Sementara itu, di pesawat Tu-154M, TCAS juga menyala. Biarpun pesawat tersebut buatan Rusia, Tu-154M itu telah ditambahkan TCAS. TCAS pesawat Tupolev menganjurkan peringatan, "Climb..." yang artinya, "Menanjak...". Saat itu juga, Nielsen kembali ke stasiun pertama. Dia melihat masalah tersebut. Pesawat tersebut akan bertabrakan kurang dari semenit lagi.

"Turunkan ketinggian ke 350." kata Nielsen kepada pesawat Bashkirian Airlines. "Dia anjurkan kita turun, tapi TCAS menganjurkan naik." kata Kapten Gross bingung. Dia punya kesempatan 35 detik untuk memilih anjuran mana yang sebaiknya ia pilih, ATC atau komputer. Akhirnya, Kapten Gross memutuskan untuk turun. Dia mengikuti anjuran yang dianjurkan oleh Nielsen. "Dia terbang di bawah kita!" kata Ko-Pilot Grigoriev. Akhirnya, setelah Kapten Gross putuskan untuk naik, dia malah mencari pesawat DHL itu. Sementara para penumpang berteriak ketakutan. "Itu dia! Di sisi kiri kita!" kata Ko-Pilot Itkulov dengan menunjuk sisi kiri.

"Terus menurun!" kata Ko-Pilot Brant. "Baiklah! Naikkan pesawat!" kata Kapten Gross setelah ambil tindakan lain. Akan tetapi, semuanya sudah terlambat. Pesawat DHL di ketinggian 35.400 kaki menabrak pesawat BAL Bashkirian. Ekor pesawat kargo DHL memotong badan pesawat Tupolev Bashkirian. Munculah bola api besar. 80% stabilisator vertikal pesawat DHL hilang dan Kapten Paul dan Ko-Pilot Brant tak bisa menaikkan pesawatnya.

Pesawat 757F dan Tu-154M itu bertabrakan di atas kota Überlingen, Jerman. Tak seorangpun selamat di kedua pesawat. Totalnya, 71 orang terbunuh dari dua pesawat. Seharusnya, Kapten Gross mengikuti anjuran dari TCAS. Jika ia mematuhi perintah TCAS, nyawanya akan terselamatkan dari tabrakan.

Climb ... Climb ... (Peringatan yang Diabaikan) sunting

Setelah diselidiki, ternyata kru pesawat Tupolev meninggalkan peringatan dari TCAS, dan mengikuti peringatan ATC. Namun, banyak pilot Rusia yang diwawancarai, ternyata seperti Kapten Gross. Vladimir Veigum dan Firdaus Sarvartdinov diwawancarai mengenai tabrakan ini, dan berkata, "Kami lebih banyak mematuhi peringatan ATC daripada peringatan TCAS." Di samping itu, ada seorang penyelidik mengatakan bahwa peringatan TCAS harus selalu dipatuhi setiap saat. Kapanpun ia mengeluarkan peringatan, harus selalu diikuti. Jika tidak, kemungkinan akan menyebabkan risiko.

Di sisi lain, TCAS yang digunakan pesawat Boeing 757 DHL adalah TCAS dengan edisi terbaru. TCAS ini memberikan ralat kepada kru apabila pesawat lain yang akan bertabrakan melakukan tindakan salah. Mungkin Kapten Paul dan Ko-Pilot Brant tidak mendengarkan ralat yang dibunyikan TCAS.

Penyebab Kecelakaan dan Pembunuhan Peter Nielsen sunting

  • Kesalahan ATC dalam memberikan tindakan penghindaran
  • Kesalahan kru pesawat Tupolev dalam menuruti anjuran seharusnya dari instrumen

Akan halnya kesalahan yang dilakukan Nielsen, dia terpaksa mendapat nasib malang. Pada tanggal 24 Februari 2004, ia dibunuh oleh Vitaly Kaloyev, seorang anggota keluarga korban pesawat Bashkirian. Ia kehilangan istrinya yang bernama Svetlana Kaloyeva, dan 2 anaknya yang bernama Konstantin Kaloyev, berusia 10 tahun; dan Diana Kaloyeva, berusia 4 tahun, yang bukan bagian dari rombongan siswa Bashkortostan, yang berencana menemui dia di Barcelona, karena Vitaly telah bekerja sebagai arsitek di Barcelona sejak 2002. Dia membunuh Nielsen dengan menusuknya, di rumah milik Nielsen di Kloten, dekat Zurich. Kaloyev akhirnya ditangkap, diadili, dan dipenjara pada tahun 2005. Di pengadilan, ia mengaku bahwa kecelakaan tersebut telah "mengakhiri hidupnya". Dan ia juga mengatakan bahwa ia telah "tinggal di kuburan mereka selama 2 tahun dan duduk di belakang kuburan mereka". Ia menginginkan bertemu Nielsen untuk meminta pertanggungjawaban secara pribadi, namun selalu gagal. Ia juga mengatakan bahwa ketika pihak Skyguide, perusahaan yang mempekerjakan Nielsen berupaya memberikan santunan kecelakaan kepadanya dengan syarat Kaloyev tidak menuntut perusahaan tersebut lebih lanjut ke pengadilan, ia menganggapnya sebagai penghinaan dan menganggap itu tidak cukup untuk nyawa keluarganya yang melayang akibat kecelakaan tersebut, yang sebenarnya dapat dicegah.

Ia dibebaskan dari penjara tahun 2007, ketika pengadilan banding memutuskan ia tidak bersalah dan bebas dari segala tuntutan hukum, karena kondisi mentalnya tidak diperhitungkan dalam putusan pengadilan tingkat pertama. Ini disebabkan karena Kaloyev menderita tekanan psikis hebat akibat kehilangan keluarganya dalam kecelakaan tersebut. Faktor inilah yang mempengaruhinya untuk membunuh Nielsen.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "A9C-DHL DHL International Boeing 757-23APF - cn 24635 / ln 258 - Planespotters.net". planespotters.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-11. Diakses tanggal 6 September 2008. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Vain
  3. ^ "Mid-air collision of 1 July 2002: sequence of events" (Skyguide).