Bahasa Kanayatn

bagian dari rumpun bahasa Austronesia
(Dialihkan dari Bahasa Ahe)

Bahasa Kendayan (logat Melayu/Indonesia) atau bahasa Kanayatn (logat Dayak) adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan di wilayah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Indonesia. Bahasa Kendayan mempunyai beberapa dialek, antara lain Ambawang, Kendayan, Ahe, Selako.[2]

Bahasa Kendayan
Baicit, Kendayan-Ambawang, Kendayan Dayak, Damea, Salako
Dituturkan diIndonesia
WilayahKalimantan Barat, juga di Malaysia
Penutur
280.000 di Indonesia
Aspek ketatabahasaan
Tipologi
Kode bahasa
ISO 639-1-
ISO 639-2-
ISO 639-3knx
QIDQ6388963
Status konservasi
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC3 Wider communication
Bahasa Kanayatn dikategorikan sebagai C3 Wider Communication menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di wilayah yang cukup luas maupun dipertuturkan cukup luas, misalnya beberapa kota
Referensi: [1]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dialek dan persebaran sunting

Bahasa Kanayatn adalah bahasa asli Dayak Kanayatn yang paling umum dikenal oleh masyarakat etnik Dayak Kanayatn. Mengenai identifikasi bahasa Kanayatn dikenal sebagai dialek Banana’, Banane' (Bangape), Balangin, dialek Salako; badamea, Bajare, Badameo. Jika dilihat dari wilayah geografis, maka penutur bahasa Kanayatn tersebar di delapan Kabupaten kota, yakni; Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak , Kabupaten Sanggau, Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Penutur bahasa Kanayatn yang terbanyak berada di Kabupaten Landak. Umumnya berada di pedesaan, sebagian kecil yang telah berada di kota, Dayak Kanayatn yang tinggal di perkotaan inilah yang sebagian besar telah meninggalkan bahasa daerahnya (bahasa ibu), mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa di rumah atau dalam kelompoknya. (Evigo Jermia. Kajian Etno dan Linguistik. Bahasa Kanayatn, Sosio. Aksara, Morfologi dan Sintaksis, 2018; 27-28).

Adanya perbedaan dialek antar bahasa Kanayatn, penyebaran penutur bahasa Kanayatn di daerah yang demikian luas, menyebabkan pula sejumlah dialek bahasa dengan ciri yang sedikit berbeda antara satu dengan yang lain. Jika asal berada di wilayah Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan kota Singkawang dikenal dengan (dialek Salako: Badamea, Badameo, Bajare) memiliki dialek yang khas. Demikian pula penutur bahasa Kanayatn yang mendiami Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kuburaya, dan Kabupaten Sanggau (Setidaknya: dialek Banana’, Bangape, dan Balangin). Tutur bahasa yang digunakan berdasarkan bahasa yang digunakan dalam interaksi dengan sesama kelompok regionalnya masing-masing. (Evigo Jermia. Etno dan Linguistik. Bahasa Kanayatn, 2018; 127-151).

Perbandingan bahasa Melayu, Kanayatn, Banjar, Ngaju, Bakumpai sunting

Melayu Kanayatn Banjar Ngaju Bakumpai
yang nang nang ijé/jē
tua tuha tuha bakas bakas
orang urakng urang Oloh bara
berladang bahuma bahuma (di darat) malan
perempuan bini bibini bawi bawi
negeri binua banua banua lebu
muka muha muha baù
satu asa' asa ijè ije
dua dua dua duè due
tiga talu talu telò telo
bujangan bujakng bujangan bujang
malu supe' supan mahamen
kampung kampokng kampung lèwu
pengantin panganten panganten panganten
botak pala' longor borang
bodoh baga bungul bareh
bermain baga' kasasahangan busik
berenang ngunanang bakunyung/
bananang
hanangui

Referensi sunting

  1. ^ "Bahasa Kanayatn". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  2. ^ Ethnologue - Kendayan language

Pranala luar sunting