Anuswara (अनुस्वारः anusvāra) adalah tanda diakritik yang menandai nasalisasi (penyengauan) yang ada di berbagai aksara-aksara India, termasuk aksara Jawa. Tergantung lokasi anuswara di sebuah kata dan bahasa yang digunakan, pelafalannya dapat sangat bervariasi.

Aksara Jawa sunting

Dalam aksara Jawa, dikenal empat bunyi sengau anuswara, yaitu m-, n-, ng-, dan ny-. Peraturan penulisan anuswara adalah apabila anuswara tersebut membuat tidak membuat kata dasarnya luluh, maka di depan kata tersebut harus diberi tambahan aksara "ha", misalnya "mblujur" (ꦩ꧀ꦧ꧀ꦭꦸꦗꦸꦂ) harus ditulis "hamblujur" (ꦲ꧀ꦩꦧ꧀ꦭꦸꦗꦸꦂ). Tetapi apabila kata dasarnya luluh, maka di depan kata tersebut boleh dihilangkan "ha"-nya, misalnya "nantang" dapat ditulis "hanantang" (ꦲꦤ​ꦤ꧀ꦠꦁ) maupun "nantang" (ꦤ​ꦤ꧀ꦠꦁ).


Lihat pula sunting

Referensi sunting

Bibliografi sunting

  • Allen, W.S. (1953), Phonetics in ancient India, OUP 
  • Emeneau, M. B. (1946). "The Nasal Phonemes of Sanskrit". Language. 22 (2): 86–93. JSTOR 410341. 
  • Ohala, Manjari (1983), Aspects of Hindi Phonology, Motilal Banarsidass, ISBN 0-89581-670-9 
  • Varma, Siddheshwar (1929), Critical studies in the phonetic observations of Indian grammarians