Alkitab Yerusalem

Alkitab terjemahan

Alkitab Yerusalem (Inggris: 'Jerusalem Bible'; disingkat JB atau TJB) adalah sebuah terjemahan Alkitab yang pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat berbahasa Inggris pada tahun 1966 dan diterbitkan oleh Darton, Longman & Todd. Sebagai sebuah Alkitab Katolik, JB memuat 73 kitab: 39 kitab seperti isi Alkitab Ibrani beserta 7 kitab Deuterokanonika sebagai Perjanjian Lama, dan 27 kitab yang digunakan bersama seluruh Kekristenan sebagai Perjanjian Baru. Selain itu juga mengandung pengantar dan catatan kaki yang dipandang berlebihan.

The Jerusalem Bible
Nama lengkapThe Jerusalem Bible
SingkatanJB atau TJB
Terbitan
lengkap
1966
Naskah sumberPL: La Bible de Jerusalem, teks Masoret dengan pengaruh kuat Septuaginta (khususnya dalam Mazmur) dan beberapa pengaruh Vulgata.
Deuterokanonika: Septuaginta dengan pengaruh Vulgata.
PB: La Bible de Jérusalem, teks eklektik dengan banyak kesesuaian pada Nestle-Aland Novum Testamentum Graece dengan memasukkan ragam bacaan pokok dari teks Mayoritas dan tradisi suci (yaitu: Comma Johanneum dan akhiran Injil Markus yang lebih panjang).
Jenis penerjemahanekuivalensi dinamis dengan gaya yang sangat halus
Hak cipta1966, 1967 dan 1968 oleh Darton, Longman & Todd Ltd dan Doubleday and Co. Inc.
In the beginning God created the heavens and the earth. Now the earth was a formless void, there was darkness over the deep, and God's spirit hovered over the water. God said, 'Let there be light', and there was light.
Yes, God loved the world so much that he gave his only Son, so that everyone who believes in him may not be lost but may have eternal life.

Alkitab Yerusalem merupakan dasar Leksionari untuk Misa yang digunakan dalam ibadat Katolik di seluruh Inggris, Wales, dan sebagian besar negara berbahasa Inggris (selain Amerika Serikat dan Kanada), meski Konferensi Uskup Katolik Inggris dan Wales (CBCEW) juga menyetujui beberapa terjemahan lain untuk penggunaan liturgis dengan syarat tertentu.[1][2]

Sejarah sunting

Pada tahun 1943 Paus Pius XII menerbitkan sebuah ensiklik, Divino Afflante Spiritu, yang mendorong umat Katolik untuk menerjemahkan Kitab Suci dari bahasa aslinya, bahasa Ibrani dan bahasa Yunani, dan bukan dari versi Vulgata bahasa Latin karya Santo Hieronimus. Akibatnya, sejumlah biarawan Dominikan dan akademisi lainnya di École Biblique di Yerusalem menerjemahkan kitab suci ke dalam bahasa Prancis. Hasil dari upaya-upaya ini diterbitkan sebagai La Bible de Jérusalem pada 1961.

Terjemahan Prancis ini menjadi dasar bagi terjemahan bahasa Inggris pada tahun 1966, Jerusalem Bible. Bagi sebagian besar kitab-kitab JB, terjemahan bahasa Inggrisnya merupakan terjemahan asli dari bahasa Ibrani dan Yunani. Pada bagian dengan lebih dari satu interpretasi, umumnya digunakan teks Prancisnya. Pada sebagian kecil kitab Perjanjian Lama, naskah awal dari terjemahan Inggrisnya diambil langsung dari terjemahan Prancis, lalu sang Editor membuat sebuah naskah hasil revisi dengan cara membandingkannya kata demi kata dengan teks bahasa Ibrani atau Aram.[1] Catatan-catatan kaki dan pengantar dalam kitab-kitabnya hampir semuanya merupakan terjemahan harafiah dari bahasa Prancis.

Terjemahannya sunting

Alkitab Yerusalem terjemahan Inggris dikagumi karena kualitas literaturnya, mungkin salah satunya karena salah seorang kontributornya yang terkenal, J.R.R. Tolkien (kontribusi utamanya adalah terjemahan Kitab Yunus).[2] Sudah menjadi anggapan umum bahwa Jerusalem Bible bukanlah sebuah terjemahan dari versi bahasa Prancis, tetapi merupakan sebuah terjemahan asli yang sangat dipengaruhi oleh terjemahan Prancis. Pandangan ini tidak diterima oleh Henry Wansbrough, editor New Jerusalem Bible, yang menyatakan: "Meskipun diklaim yang berlawanan, jelas bahwa Jerusalem Bible diterjemahkan dari versi bahasa Prancis, mungkin dengan sesekali pandangan sekilas pada naskah Ibrani atau Yunani, bukan sebaliknya."[3]

Terjemahan ini menggunakan pemikiran ekuivalensi dinamis — sebuah pendekatan yang tidak begitu harafiah untuk meningkatkan pemahaman terhadap bagian yang membingungkan — jika dibandingkan dengan terjemahan modern lainnya. Pengantar, catatan kaki, dan bahkan terjemahan itu sendiri, mencerminkan pendekatan ilmiah modern dan kesimpulan para akademisi yang menggunakan metode historis-kritis. Sebagai contoh, pengantar dan catatan-catatannya menolak anggapan bahwa Musa adalah penulis kitab-kitab Pentateukh, juga menolak anggapan bahwa Salomo adalah penulis kitab Kebijaksanaan.

Alkitab Yerusalem adalah terjemahan Alkitab bahasa Inggris pertama yang diterima secara luas oleh umat Katolik sejak Versi Douay-Rheims dari abad ke-17. Alkitab ini mengandung imprimatur dan nihil obstat dari otoritas Gereja sebagai tanda bahwa terjemahannya bebas dari kesalahan menyangkut iman dan doktrin, sesuatu yang penting bagi umat Katolik.[butuh rujukan] Alkitab ini pun mendapatkan pujian atas tingkat keilmiahan yang sangat tinggi, serta dikagumi secara luas dan kadang-kadang digunakan oleh kaum Protestan liberal dan moderat. Teks keseluruhannya boleh dikatakan bersifat "Atlantik Tengah"—tidak sepenuhnya bahasa Inggris Britania ataupun bahasa Inggris Amerika, hingga pada umumnya dapat diterima oleh kedua pihak. Secara keseluruhan, Alkitab ini dianggap sebagai salah satu terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris yang lebih baik daripada banyak Alkitab lainnya yang dibuat pada abad ke-20.

Penerjemahan tetragrammaton sunting

Alkitab Yerusalem membuat keputusan yang tidak lazim dengan menerjemahkan nama Allah (tetragrammaton) dalam kitab suci Yahudi sebagai Yahweh, dan bukan dengan kata "TUHAN" ("LORD") atau "Allah". Hal ini disambut baik oleh beberapa kalangan;[4] namun hal ini tidaklah populer bagi kalangan yang lebih menyukai nama Allah dibiarkan tanpa dilafalkan (YHWH), atau digantikan dengan Tuhan atau gelar lainnya.

Pada 29 Juni 2008 Kongregasi Ibadah Ilahi dan Tata-tertib Sakramen, atas petunjuk dari Paus Benediktus XVI, menginstruksikan penghapusan nama "Yahweh" dari semua Alkitab Katolik sekaligus larangan penggunaannya dalam musik dan liturgi karena pelafalan seperti itu tidak sesuai dengan tradisi Yahudi sejak dahulu.[5] CTS New Catholic Bible, yang mana menggunakan naskah Jerusalem Bible, merupakan tanggapan segera atas seruan sang Paus.

Pembaruan sunting

  • Pada tahun 1973, terjemahan Prancisnya diperbarui. Edisi Prancis yang ketiga diproduksi pada tahun 1998.
  • Pada tahun 1985, terjemahan Inggrisnya telah sama sekali diperbarui. Terjemahan baru ini — yang dikenal sebagai New Jerusalem Bible (Alkitab Yerusalem Baru) — diterjemahkan secara baru dari bahasa-bahasa aslinya dan tidak berkaitan dengan terjemahan Prancisnya (kecuali secara tidak langsung, untuk mempertahankan pilihan gaya bahasa dari Alkitab Yerusalem awal dalam bahasa Prancis).
  • Pada tahun 2007, Catholic Truth Society menerbitkan "CTS New Catholic Bible" yang mengandung naskah asli Jerusalem Bible tahun 1966 yang direvisi untuk menyesuaikan penggunaannya dalam leksionari-leksionari di sebagian besar negara berbahasa Inggris, selaras dengan arahan dari Kongregasi Ibadah Ilahi dan Tata-tertib Sakramen[6][7] dan Komisi Kitab Suci Kepausan.[8] Nama "Yahweh" telah digantikan dengan "the LORD" (TUHAN) di seluruh kitab Perjanjian Lama, dan kitab Mazmur digantikan seluruhnya dengan Grail Psalms tahun 1963. Teks yang telah direvisi tersebut disertai dengan pengantar-pengantar baru, serta catatan liturgis dan tekstual, yang ditambahkan sesuai kebutuhan dengan bahan dari catatan-catatan atas New Jerusalem Bible.
  • Setelah diperbarui pada tahun 1998, La Bible de Jérusalem dalam bahasa Prancis saat ini menjadi pokok suatu proyek perbaikan dengan nama The Bible in its Traditions.[9] Menurut catatan-catatannya, Septuaginta akan mendapat bobot lebih besar dalam penerjemahan naskah Alkitab Ibrani, meskipun Teks Masoret akan tetap menjadi sumber utama. Bagian dengan bahasa Prancis dalam versi demo tersedia secara daring,[10] bersamaan dengan sebuah contoh tunggal dari terjemahan Inggris.[11] Dalam versi baru ini, tetragrammaton tidak ditransliterasikan seperti pada "Jerusalem Bible" dan "New Jerusalem Bible", dan beberapa macam komentar disertakan dengan suatu cara yang berbeda dibandingkan dengan edisi Alkitab lainnya.

Lihat pula sunting

Akitab bahasa Inggris yang disetujui penggunaannya bagi umat Katolik sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Ini dijelaskan dalam "Editor's Forward" (Pengantar Penyunting) dalam Alkitab Yerusalem.
  2. ^ Surat-surat J.R.R. Tolkien, surat 294, memuat teks berikut: "Menyebutkan saya di antara 'para kolaborator utama' (yang menerjemahkan Alkitab ini) adalah suatu kehormatan yang diberikan oleh editor Alkitab Yerusalem, yang sesungguhnya tidak layak saya terima. Saya dikonsultasikan untuk satu atau dua masalah gaya, dan mengkritik sejumlah kontribusi orang lain. Mulanya saya dipercayai sejumlah besar teks untuk diterjemahkan, tetapi setelah melakukan sejumlah pekerjaan pendahuluan yang perlu, saya terpaksa harus mengundurkan diri karena tekanan dari pekerjaan lain, dan hanya menyelesaikan Kitab Yunus, salah satu kitab yang paling singkat."

Referensi sunting

  1. ^ (Inggris) The Bishops Conference of England and Wales: Liturgy Office: England and Wales: Sacred Scripture: Versions approved for use in the Liturgy
  2. ^ (Inggris) "Liturgical Books In The English Speaking World". United States Conference of Catholic Bishops. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-26. Diakses tanggal 26 October 2011. 
  3. ^ (Inggris) Wansbrough, Henry. "How the Bible Came to Us". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-22. Diakses tanggal 2015-09-04. [butuh klarifikasi]
  4. ^ (Inggris) Gleason Archer, "The Old Testament of The Jerusalem Bible." Westminster Theological Journal 33 (May 1971), pp. 191-94.
  5. ^ (Inggris) CatholicMusicNetwork.com (August 26, 2008). "Vatican Says No 'Yahweh' In Songs, Prayers At Catholic Masses". Catholic Online. Catholic.org. Diakses tanggal January 13, 2015. 
  6. ^ (Inggris) Arinze, Francis; Ranjith, Malcolm. "Letter to the Bishops Conferences on The Name of God". Bible Research: Internet Resources for Students of Scripture. Diakses tanggal 13 January 2015. 
  7. ^ (Inggris) Gilligan, Michael. "Use of Yahweh in Church Songs". American Catholic Press. Diakses tanggal 13 January 2015. 
  8. ^ (Inggris) Roxanne King (October 15, 2008). "No 'Yahweh' in liturgies is no problem for the archdiocese, officials say" (PDF). Denver Catholic Register. Archdiocese of Denver. Diakses tanggal November 25, 2014.  [pranala nonaktif]
  9. ^ (Prancis) l'École Biblique et Archéologique Française, "Bible" Diarsipkan 2012-06-02 di Wayback Machine.
  10. ^ (Inggris) The Bible in its Traditions, "The Demonstration Volume"
  11. ^ (Inggris) The Bible in its Traditions, "James 5:13-18"

Pranala luar sunting