Air Pasang adalah gejala pasang naik turunnya air laut yang dapat dilihat pada pantai laut yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari.[1][2] Gaya tarik bulan ini menyebabkan gejala pasang dua kali lebih besar dari gaya tarik matahari, yang letaknya sangat jauh sekali dari bumi.[1] Pada waktu bulan purnama atau bulan penuh, bulan dan matahari terletak sejajar dengan bumi yang terletak di tengah-tengahnya, air pasang naik paling tinggi.[1] Sedang waktu bulan baru atau mati, yaitu waktu posisi bulan sejajar dengan matahari dan bumi, di mana bulan terletak di tengah-tengahnya, air pasang naik paling rendah.[1] Berhubung dengna perputaran bulan terhadap bumi, gaya tarik bulan berubah sesuai dengan perubahan letak bulan.[1] Demikian pula air pasang naik juga berubah.[1] Antara dua pasang naik berselang selama 24 jam 50 menit, yang diselang dengan air pasang surut.[1] Pada waktu air pasang surut, air mundur ke laut, sehingga bagian pada tepi laut menjadi kering.[1] Perbedaan antara tinggi air pasang naik dan pasang surut tidak sama pada semua tempat.[1]

Teluk Fundy saat pasang surut,
dan saat pasang naik.

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 123-124
  2. ^ "Kaitan Bulan dengan Pasang Surut Air Laut". Sains. Diakses tanggal 27 Juni 2014. [pranala nonaktif permanen]