Air Bud

Film bergenre komedi keluarga dengan tokoh utama seorang anjing

Air Bud adalah film Amerika Serikat produksi tahun 1997 bergenre drama komedi keluarga yang disutradarai oleh Charles Martin Smith berdasarkan skenario yang ditulis oleh Paul Tamasy dan Aaron Mendelsohn, diangkat dari kisah nyata seekor anjing bernama Buddy.[2] Film ini menuai kesuksesan dari segi finansial, dengan berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar $4 juta pada akhir pekan pembukan, dan total penghasilan mencapai $27.8 juta. Sedangkan anggaran yang dikeluarkan sebesar $3 juta.[1]

Air Bud
Poster rilis teatrikal
SutradaraCharles Martin Smith
ProduserRobert Vince
Michael Strange
William Vince
Ditulis olehPaul Tamasy
Aaron Mendelsohn
Berdasarkan
Air Buddy by
Kevin DiCicco
Pemeran
Penata musikBrahm Wenger
SinematograferMike Southon
PenyuntingAlison Grace
Perusahaan
produksi
DistributorBuena Vista Pictures Distribution, Inc. (USA)
Warner Bros. Pictures (Seluruh Dunia)
Tanggal rilis
1 Agustus 1997
Durasi100 menit
NegaraAmerika Serikat
Kanada
BahasaInggris
Anggaran$3 juta
Pendapatan
kotor
$27,771,629[1]

Pemeran sunting

Alur Cerita sunting

Film dimulai di kota Fernfield, seorang badut bernama Norm Snively (Michael Jeter) dan anjingnya Golden Retriever bernama Blue/Buddy (Air Buddy) menghadiri sebuah pesta ulang tahun di rumah seseorang. Di tengah acara, Norm tidak sengaja membuat trik yang mengakibatkan Blue jadi panik hingga menimbulkan kekacauan dan kerusakan pada pesta tersebut. Akibatnya dia dan Blue diusir oleh pemilik pesta tanpa mendapat bayaran sama sekali. Karena kesal, Norm memutuskan membawa Blue ke tempat penampungan. Di perjalanan, Norm menyetir mobil tuanya dengan tidak benar, hingga membuat kotak anjingnya terjatuh dari mobil. Kotak tersebut kemudian tetabrak oleh mobil Jackie Framm (Wendy Makkena) bersama dua anaknya Josh (Kevin Zegers) dan Andrea, hingga pintu kotak itu terbuka dan Blue keluar dari kotak itu. Jackie yang kaget pun kembali melanjutkan perjalanan mereka ke kota Fernfield.

Setibanya di sana, keluarga Framm segera menuju rumah baru mereka. Sesampai di rumah baru, Josh terlihat masih sedih dan pemurung karena ayahnya yang seorang Pilot meninggal akibat kecelakaan pesawat setahun yang lalu. Setelah ayahnya meninggal, Josh harus mengikuti ibunya untuk pindah ke Fernfield. Josh yang sebelumnya menyukai basket, kini jadi tidak terlalu giat bermain basket. Di sekolahnya yang baru, ibu Josh ingin kepala sekolah Pepper (Nicola Cavendish) memberikan sesuatu yang terbaik untuk Josh. Sepulang sekolah, Josh melihat anak-anak sedang bermain basket, tapi dia mengabaikannya. Di perjalanan pulang, Josh menemukan sebuah gereja tua yang dibelakangnya terdapat lapangan basket tua yang dipenuhi banyak dedaunan. Dia pun mencoba kembali bermain basket di sana. Ketika lagi bermain basket, Josh menemukan sobekan baju di semak-semak, dan dia juga mendengar suara aneh dari semak-semak itu, antara lain Blue yang bersembunyi di semak-semak itu. Setelah bermain bentar, Josh pulang ke rumahnya. Sesampai di rumahnya, Josh masih kembali murung dikamarnya.

Keesokan harinya, Josh mengikuti kelas olahraga basket. Pelatih basket Tim Timberwolves (tim sekolah Josh) Joe Barker ingin para pemainnya bisa bermain basket dengan benar seperti bintang timnya Larry Willingham guna melanjutkan tradisi sekolah mereka, yaitu menjadi juara. Kemudian Larry dan anak-anak lainnya mulai latihan bermain basket, sedangkan Josh hanya duduk terdiam sampai latihan selesai. Selesai latihan, Pelatih Joe yang melihat Josh meminta agar dia menjadi asisten pelatih basket. Sepulang sekolah, Josh kembali ke lapangan tua itu dan mencoba memancing Blue dengan makanan. Ketika Blue keluar, Josh berusaha mendekatinya. Tapi karena masih ragu, Blue pun kembali bersembunyi di semak-semak.

Keesokan harinya, Josh membersihkan lapangan itu sambil mengaruh makanan agar Blue mau keluar dari semak-semak. Ketika Blue sudah keluar, Josh bisa mendekati Blue, dan dia melepas sobekan baju yang ada di tubuh Blue. Blue terlihat tertarik sama bola basket yang dipegang sama Josh, Josh kemudian mengajak Blue bermain bola basket, dan kemudian Josh meberinya nama Buddy. Setelah bermain, Josh membawa Buddy ke rumahnya, dia pun segera membersihkan Buddy sebelum ibunya pulang. Tepat setelah Buddy bersih, ibunya pulang ke rumah. Josh yang menemui ibunya, ingin bilang kalau dia mau pelihara sesuatu. Di lantai atas, Buddy yang melihat bola basket Josh menyundulnya hingga jatuh ke lantai bawah, mengenai kaleng cat, dan Buddy terus menyundul bola itu hingga lantai bawah rumah jadi kacau. Ibunya yang melihatnya, kurang setuju dan langsung menyuruh Josh menempelkan poster anjing hilang agar Buddy bisa dikembalikan ke pemilik aslinya. Sepulang dari menempelkan poster, diam-diam Josh membuat rumah untuk Buddy dari kerdus. ibunya yang melihatnya tambah tidak setuju dan berniat membawa Buddy ke tempat penampungan jika pemilik aslinya belum juga datang. Karena Josh terus memohon, ibunya mengizinkan Buddy tinggal dirumahnya sampai hari natal, dengan imbalan Buddy tidak boleh masuk ke dalam rumah.

Keesokan paginya, Buddy mengambil koran didepan rumahnya Josh. Jackie yang tidak melihat korannya jadi bingun, dia pun juga melihat Josh yang bahagia saat bermain dengan Buddy. Di sekolah, Josh mulai menjadi asisten pelatih, dia sering mendapat tindakan kasar dari Larry saat latihan. Setiap malam, diam-diam Buddy naik dan masuk ke kamarnya Josh tanpa sepengatahuan ibunya. Di hari lain ketika Josh mau mencuci baju teman-temannya, Josh memasuki ruangan teknisi sekolah itu, dia juga menemukan jersey basket "No 9" dan tas tim "New York Knicks" di salah satu lemari. Disaat yang sama pula teknisi itu datang, Josh yang penasaran segera mencari tahu siapa sebenarnya teknisi itu. Di rumahnya, Josh menyamakan jersey basket tadi dengan kartu basketnya dia, ternyata teknisi itu adalah Arthur Chaney pemain hebat dari tim New York Knicks. Besoknya, Josh menemui teknisi itu untuk meminta tanda tangan di kartunya. teknisi itu bilang bahwa dia bukanlah Arthur Chaney, Arthur Chaney yang asli sudah lama meninggal. Sore harinya saat pulang sekolah, Josh mendengar suara seseorang sedang bermain basket dari luar gym. Ketika dia melihat ke dalam gym, ternyata orang tersebut adalah teknisi Arthur Chaney yang sedang bermain basket. Josh yang melihatnya semakin yakin kalau dia benar-benar Arthur Chaney.

Keesokan harinya di hari Natal, Josh yang tidak melihat Buddy datang kekamarnya, merasa ibunya sudah membawa Buddy ke tempat penampungan. Ketika dia turun ke bawah, dia lansung disambut ibunya, adiknya Andrea, dan Buddy yang dijadikan sebagai kado natal untuknya. Josh yang melihatnya senang karena ibunya memperbolehkan dia mempelihara Buddy. Setelah liburan natal, tim Timberwolves kehilangan dua pemain karena pindah ke Kanada, hal ini membuat Pelatih Joe harus mencari dua pemain baru. Josh yang sedang membuka lokernya, menemukan kertas bahwa dia mendapat tawaran ikut seleksi tim dari dalam lokernya. Sore harinya, Josh sempat ragu untuk ikut seleksi tersebut. Ketika dia melempar bolanya, Buddy langsung menyundul bola itu hingga masuk ke dalam ring. Josh yang melihatnya antar percaya dan tidak percaya, dia kembali melempar bola dan Buddy langsung menyundul bola ke dalam ring. Josh akhirnya tahu kalau ternyata Buddy bisa bermain basket.

Di hari yang lain, Josh mengikuti seleksi masuk tim. Awalnya Pelatih Joe menolaknya, tapi karena Josh yakin dia bisa bermain, akhirnya Pelatih Joe mengizinkan Josh ikut seleksi. Pelatih Joe yang melihat kemampuan bermain Josh jadi kagum karena ternyata Josh bisa bermain basket. Hasilnya Josh lolos seleksi dan bergabung bersama tim Timberwolves yang akan bertanding melawan tim Warriors. Sebelum pertandingan, Josh masih gugup. Temannya yaitu Tom menyemangatinya dengan memberinya kulit jeruk bekas Scottie Pippen yang dia dapatkan. Di rumah Josh, Buddy yang melihat Josh tidak ada dirumah, segera menuju ke sekolah. Di sekolah, pertandingan basket berlansung dengan lancar. Di pertengahan pertandingan, Buddy tiba-tiba datang dan langsung menyundul bola, membuat bola itu mengenai pemain, wasit, penonton, dan sekitarnya. Suasana pertandingan pun jadi kacau karena Buddy terus mengejar bolanya, wasit dan para pemain berusaha menangkap Buddy. Ketika Josh memegang bola, Buddy langsung menyundul bola itu dan masuk ke dalam ring. Para penonton yang melihatnya pun langsung memberi tepuk tangan. Selesai pertandingan, Kepala Sekolah Pepper yang masih kagum sama Buddy, menawarkan Buddy untuk menjadi maskot baru tim Timberwolves. Di tengah pembicaraan, Buddy yang mendengar suara sesuatu segera menuju ke gym diikuti Josh, ibunya, dan Nona Pepper. Pas dilihat ternyata Pelatih Joe sedang memberi latihan tambahan pada Tom agar dia tidak mudah melepas bola lagi, tapi dengan cara yang kasar. Nona Pepper yang melihatnya segera mehentikan Joe, dan tak lama kemudian dia memecat Pelatih Joe.

Beberapa hari kemudian, Josh menanyakan apakah Nona Pepper sudah menemukan pelatih baru. Nona Pepper bilang bahwa ayah Larry akan menjadi pelatih sementara sampai sekolah mendapat pelatih baru. Josh yang mendengarnya berniat merekomendasikan seseorang yang bisa jadi pelatih baru. Orang tersebut antara lain teknisi sekolah Arthur Chaney. Sore harinya, Arthur Chaney mulai melatih tim. Teknik yang diajarkan Arthur terbilang berbeda, di mana mereka latihan menggunakan bola bayangan, dan berlatih secara kerjasama tim. Teknik dari Arthur terbukti ampuh, di mana tim Timberwolves dapat bermain melawan lawan mereka dengan mudah. Saat waktu istirahat pertandingan, Josh dan Buddy (yang sudah jadi maskot tim) menunjukkan bakat dari Buddy. Awalnya Buddy ragu, tapi berkat dukungan dari Josh, Buddy dapat menyundul bola dari Josh hingga masuk ke dalam ring. Penonton pun terlihat sengan sambil bertepuk tangan, dan pertandingan pun berlanjut kembali. Di pertengahan pertandingan, Larry bermain tidak benar, di mana dia bermain untuk dirinya sendiri tanpa mengoper bola ke rekannya. Hal itu membuat Arthur mengeluarkan dia dari lapangan. Ayah Larry yaitu Buck Willingham yang melihatnya protes pada Arthur. Arthur menjelaskan bahwa Larry harus banyak latihan agar bisa kerjasama tim. Tuan Buck yang tak terima pun mengajak Larry pulang, dan Josh pun masuk menggantikan Larry. Menjelang akhir pertandingan, Josh merasa ragu apakah dia harus mengoper ke temannya atau mencetak "three point" sambil melihat waktu terus berjalan. Josh pun memutuskan melakukan "three point" dan dengan cepat dia melempar bola ke ring, tapi gagal masuk ke ring hingga tim Timberwolves kalah.

Di hari yang lain, Josh memberitahu Pelatih Arthur kalau kepercayaan diri dia kurang ketika bermain dihadapan banyak orang. Arthur memberitahu Josh bahwa dia harus bermain dari dalam hati agar kepercayaannya tinggi dan dia bisa bermain dengan benar. Di pertandingan selanjutnya, Tim Timberwolves kembali memenangkan pertandingan, dan itu semua berkat dukungan dari Buddy. Di waktu luang, Arthur mengajarkan Tom agar mudah menangkap bola tanpa mudah melepasnya, tentunya dengan cara yang baik. Dan pertandingan berikutnya Tom sudah bisa menangkap bola dengan mudah. Hari demi hari kehidupan Josh semakin sempurna bersama Buddy. Tim Timberwolves juga terus berhasil memenangkan pertandingan basket dengan Josh dan Buddy sebagai idola baru di tim, hingga akhirnya Tim Timberwolves berhasil melaju ke final untuk berhadapan dengan tim Warriors. Kesuksesan Buddy dan Tim Timberwolves sudah masuk ke berbagai berita media, termasuk siaran berita televisi. Disisi lain Norm yang menonton berita televisi itu, jadi kaget karena ternyata anjingnya si Buddy bisa menghasilkan uang dari kemampuan basketnya.

Di hari yang lain, Ibu Josh yang lagi berkebun menemukan koran-korannya yang disembunyikan oleh Buddy. Dia akhirnya tahu bahwa selama ini Buddy lah yang mengambil koran-korannya. Di saat itu pula Norm datang untuk mengambil anjingnya kembali sambil menunjukkan surat kepemilikan dan foto dia bersama Buddy ke ibunya Josh. Tak lama kemudian Josh dan Buddy pulang, dan Norm langsung membawa Buddy pergi menggunakan mobil tuanya. Josh yang sedih pun lari ke kamarnya, dan Ibunya berusaha bicara dengan Norm mengenai Buddy, tapi Norm sudah terlanjur pergi. Setelah kepergian Buddy, suasana rumah jadi sepi, tak hanya untuk Josh saja, tapi ibunya Josh juga merasa kehilangan Buddy. Keesokan harinya di sekolah, Josh melihat ada surat di lokernya, dan ternyata surat itu berisi kartu Arthur Chaney dengan tanda-tangan dan pesan dari Arthur. Josh yang melihatnya akhirnya percaya kalau pelatihnya benar-benar Arthur Chaney.

Sore harinya di hari pertandingan final, Josh berniat mencari alamat rumahnya Norm. Setibanya di sana, dia melihat Norm yang sedang telfonan dan Buddy yang dirantai didepan rumahnya. Diam-diam Josh melepaskan rantainya Buddy. Norm yang melihatnya berusaha menarik rantainya Buddy, tapi Josh berhasil melepasnya, dan dia sama Buddy segera berlari. Norm yang tak terima mengejar mereka dengan mobil tuanya. Di perjalanan, satu-persatu bagian mobil Norm terlepas, mulai dari pintu, bemper, rem, hingga stir kemudinya. Karena tidak bisa mengendalikan mobilnya, Norm dan mobilnya akhirnya jatuh ke danau. Sedangkan Josh dan Buddy berhasil kabur dengan menaiki taksi air menuju ke hutan. Sesampai di hutan, Josh ingin Buddy tetap disana dan tidak tinggal bersamanya. Josh takut kalau Buddy ikut bersamanya, Norm bakal kembali ke rumahnya untuk mengambil Buddy. Dengan sangat sedih Josh melempar bolanya ke hutan dan Buddy langsung mengejarnya. Ketika Buddy mengambil bolanya, Josh langsung pergi dengan taksi air. Sedangkan Buddy tetap disana sambil melihat Josh pergi.

Malam harinya disekolah, seperti biasa sebelum pertandingan dimulai, Pelatih Arthur menyemangati tim agar tetap bermain sesuai strategi tanpa kehadiran Buddy. Setelah semuanya siap, tim Timberwolves pun segera menuju ke lapangan. Di lapangan, Josh kaget karena sekarang Larry bergabung dengan tim Warriors. Tom memberitahu bahwa seluruh keluarga Larry pindah ke luar kota, makanya dia bergabung dengan tim Warriors. Dengan segera pertandingan pun dimulai. Saat pertandingan, tim Warriors mampu mengalahkan tim Timberwolves karena Larry sudah mengetahui taktik permainan tim Timberwolves. Babak demi babak tim Warriors terus mencetak skor, dan tim Timberwolves ketinggalan jauh. Pelatih Arthur terus menyemangati Warriors. Dipertengahan pertandingan, dua pemain Timberwolves mengalami cedera, membuat mereka frustasi. Ketika mereka hampir frustasi, disaat itu pula Buddy datang menghampiri Josh dan teman-temannya. Semua orang yang melihatnya pun sangat sengan karena Buddy telah kembali. Kehadiran Buddy membuat tim Timberwolves mendapat pemain baru yang akan bermain di tim. Ayah Larry dan Pelatih Warriors yang melihatnya protes sama wasit. Tapi Pelatih Arthur berhasil meyakinkan wasit bahwa tidak ada peraturan anjing tidak boleh main basket. Wasit akhirnya mengizinkan Buddy masuk ke lapangan. Dengan segera pertandingan kembali dilanjutkan. Suasana pertandingan jadi seru karena Buddy dan tim Timberwolves terus mencetak skor. Para penonton pun terus menyemangati Buddy. Ayah Larry dan Pelatih Warriors terus menyuruh pemain Warriors mehentikan Buddy, tapi gagal. Waktu demi waktu tim Timberwolves berhasil menyusul skor tim Warriors. Tanpa Josh sadari, Norm datang ke pertandingan. Ketika waktu tersisah 10 detik, Josh yang memegang bola kembali mengalami hal seperti dulu. Dengan sigap Josh segera melempar bola ke ring. Akhirnya Josh berhasil memasukan bola ke dalam ring, dia berhasil mencetak "three point" tepat saat alarm waktu berbunyi, dan akhirnya tim Timberwolves berhasil memenangkan pertandingan. Para penonton pun senang karena tim Timberwolves berhasil mengalahkan tim Warriors. Disaat itu pula Norm menyamperin Josh dan ibunya untuk meminta anjingnya kembali. Ibunya Josh memberitahu kalau Buddy tidak mau sama Norm. Norm bisa mengambil Buddy karena dia mempunyai surat-surat kepemilikan anjing, sayangnya surat-surat tersebut rusak karena terkena air. Karena surat-surat tersebut rusak, Norm ingin masalah ini diselesaikan di pengadilan.

Beberapa hari kemudian di Balai Kota, Pengadilan hak kepemilkan anjing dimulai sambil disaksikan oleh teman-teman Josh dan juga warga kota. Josh memberitahu kalau sebenarnya Buddy tidak menyukai Norm karena Norm begitu jahat samanya, tapi sayangnya Josh tidak mempunyai bukti. Norm (yang datang menggunakan kostum badutnya) memberitahu kalau dia mempunyai surat kepemilikan Buddy, tapi sayangnya surat tersebut hancur karena Josh, sehingga tidak bisa menjadi bukti yang kuat. Suasana pengadilan jadi rame karena Josh dan Norm terus berdebat. Tak lama kemudian Arthur Chaney datang dan memberitahu bahwa anjing adalah teman dekat manusia. Dia juga menusulkan bahwa daripada Norm dan Josh terus berdebat, lebih baik biarkan Buddy yang memilih siapa tuannya. Hakim ketua yang mendengar usulan dari Arthur pun setuju.

Di luar Balai Kota, Hakim meminta Josh dan Norm memanggil nama anjing itu sambil disaksikan oleh banyak orang. Bila anjing itu menuju kesalah satu dari mereka, maka kasus akan selesai. Dengan segera Norm memanggil Blue dan Josh memanggil Buddy. Buddy yang mendengarnya jadi bingun. Supaya Buddy mau ke Norm, Norm memancing Buddy dengan gulungan koran. Buddy yang melihatnya mulai mendekati Norm. Buddy yang merasa kesal dengan tingkah Norm, segera menggigit dan mehancurkan koran tersebut. Setelah mehancurkan koran tersebut, Buddy kembali menyamperin Josh. Hakim yang melihatnya akhirnya memutuskan bahwa hak kepemilikan anjing jatuh pada Josh Framm, dan kasus pun di tutup. Norm yang tidak terima mau protes, tapi dirinya berhasil ditahan oleh polisi. Akhirnya Buddy resmi menjadi milik Josh. Josh, ibunya, Pelatih Arthur, teman-temannya, dan juga warga kota lain merasa sangat senang karena Buddy menjadi milik Josh.

Rilis home video sunting

Air Bud dirilis dalam format VHS pada tanggal 23 Desember 1997, dan format DVD pada tanggal 3 Februari 1998.[3] Kemudian dirilis ulang pada tanggal 3 Maret 2009, dalam edisi khusus paket DVD, menampilkan komentar dari B-Dawg, Budderball, Rosebud, Buddha, Mudbud, Molly, dan Buddy dihadirkan dalam film ini dengan aspekrasio asli teatrikal.

Sambutan sunting

Film ini menuai beragam ulasan. Di situs pengumpul ulasan film Rotten Tomatoes film ini mendapatkan skor 43% berdasarkan ulasan 21 orang kritikus.[3]

Referensi sunting

  1. ^ a b http://www.the-numbers.com/movie/Air-Bud#tab=summary
  2. ^ Deming, Mark. "Air Bud". Allmovie. Diakses tanggal April 16, 2013. 
  3. ^ a b Rotten Tomatoes - Air Bud

Pranala luar sunting