Ahmad Zahid Hamidi

Wakil Perdana Menteri ke-14 Malaysia

Dato' Seri Dr. Raden Ahmad Zahid bin Hamidi (Jawi: أحمد زاهد بن حميدي, Hanacaraka: ꦲꦃꦩꦢ꦳ꦲꦶꦝꦩꦶꦢꦶ) (lahir 4 Januari 1953) adalah seorang politisi berkebangsaan Malaysia yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri sejak 2022 semasa pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.[1] Sebelumnya, Zahid menjabat pada jabatan yang sama pada 2015 menggantikan Muhyiddin Yassin pada perombakan kabinet.[2][3] Ia merupakan tokoh Malaysia berketurunan Jawa, di mana ayahnya memiliki darah keturunan bangsawan Jawa dengan menyandang gelar raden. Bahkan, kedua orang tuanya dilahirkan di Hindia Belanda (saat ini bernama Indonesia), lalu berdiaspora ke Federasi Malaya (sekarang menjadi Malaysia) untuk bekerja.

Zahid Hamidi
زاهد حميدي
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-11 dan ke-14
Mulai menjabat
3 Desember 2022
Menjabat bersama Fadillah Yusof
Perdana MenteriAnwar Ibrahim
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Masa jabatan
29 Juli 2015 – 9 Mei 2018
Perdana MenteriNajib Razak
Menteri Pembangunan Desa dan Wilayah Malaysia
Mulai menjabat
3 Desember 2022
Perdana MenteriAnwar Ibrahim
Sebelum
Pendahulu
Pengganti
Petahana
Sebelum
Menteri Dalam Negeri Malaysia
Masa jabatan
16 Mei 2013 – 9 Mei 2018
Perdana MenteriNajib Razak
Menteri Pertahanan Malaysia
Masa jabatan
10 April 2009 – 16 Mei 2013
Perdana MenteriNajib Razak
Menteri di Sekretariat Perdana Menteri
(Bidang Agama)
Masa jabatan
19 Maret 2008 – 9 April 2009
Perdana MenteriAbdullah Badawi
Ketua Oposisi Malaysia ke-11
Masa jabatan
18 Juli 2018 – 10 Maret 2019
Perdana MenteriMahathir Mohamad
Sebelum
Pendahulu
Wan Azizah
Pengganti
Ismail Sabri
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Ahmad Zahid bin Hamidi

4 Januari 1953 (umur 71)
Bagan Datuk, Perak, Malaya
Partai politik
Afiliasi politik
lainnya
Suami/istriHamidah Khamis
HubunganHassan Adli (paman)
Haryadi Suyuti (kerabat)
Anak5
Orang tua
  • Hamidi (ayah)
  • Tuminah (ibu)
Pendidikan
PekerjaanPolitikus
Situs webBlog resmi
Ahmad Zahid Hamidi di Facebook
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ahmad Zahid memiliki riwayat di pemerintahan dengan mengawali karier sebagai Wakil Menteri Pariwisata di masa pemerintahan Abdullah Badawi. Dalam kiprah politiknya saat ini, ia memegang jabatan Presiden Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu setelah berhasil terpilih dalam pemilihan internal partai.

Kehidupan awal dan keluarga sunting

Ahmad Zahid Hamidi lahir pada 4 Januari 1953 di Kampung Sungai Nipah Darat, Bagan Datuk, Perak,[4][5] putra sulung dari sembilan bersaudara—tujuh putra dan dua putri—dalam keluarga.[6] Ayahnya, Raden Haji Hamidi bin Abdul Fatah (lahir 1924) merupakan kelahiran Wates, Kulon Praga, Yogyakarta yang merantau ke Federasi Malaya pada 1932, sedangkan ibunya, Hajjah Tuminah Hamidi (née Abdul Djalil) berasal dari Ponorogo, Madiun.[7][8] Zahid sebenarnya fasih dalam berbahasa Melayu Standar, Melayu Perak, Inggris,[9] dan Bahasa Mandarin.[10] Ia dapat berbahasa Jawa Halus seperti yang diajarkan oleh orang tuanya.

Zahid dibesarkan oleh ayah angkat berketurunan Tionghoa, Chen Jin Ting dan menjual es krim bersama selama enam tahun dengan keluarga angkatnya ketika dia masih duduk di bangku sekolah dasar. Chen tidak berpendidikan tinggi dan akan bersepeda dari rumahnya di Simpang Tiga, Hilir Perak ke sekitar tiga kilometer jauhnya menjual es krim. Chen menikah dengan ibu angkatnya, Guo Jin Luan. Ayah angkatnya tersebut meninggal pada tahun 1999, lebih dari sepuluh hari setelah pemilihan umum tahun itu.[11] Setelah tuduhan bahwa dia anti-Tionghoa, dia menyatakan "Apakah saya anti-Tionghoa ketika saya memiliki ayah angkat Tionghoa?"[12]

Zahid menikah dengan Datin Hamida Khamis dan dianugerahi dua anak perempuan, yaitu Nurul Hidayah dan Nurul Azwani dan tiga anak laki-laki, yaitu Ahmad Khairul Hafiz, Ahmad Syafiq Hazieq, dan Ahmad Asyraf Arief. Nurul Hidayah merupakan pembawa acara pada Inspirasi Ramadhan di Radio Televisyen Malaysia.

Ayahnya meninggal pada 8 Agustus 2014 di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata di Wangsa Maju Kuala Lumpur.[13] Pada 1 Oktober 2011, ibunya, Tuminah Abdul Jalil meninggal dunia disebabkan stroke dan komplikasi jantung di kampung halamannya Sungai Nipah Darat, Bagan Datoh. Tuminah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Tuanku Mizan di Kuala Lumpur.

Zahid memiliki saudara sepupu dua kali dari pihak ayah yang menjabat sebagai Wali Kota Yogyakarta ke-9, Haryadi Suyuti. Menurut Haryadi, sosok Datuk Sri Zahid Hamidi merupakan pejabat berdedikasi. Hubungan serta komunikasi keduanya pun sering dilakukan baik saat Haryadi menjabat sebagai Wakil Wali Kota maupun saat melanjutkan sebagai Wali Kota Yogyakarta. Diketahui bahwa Zahid Hamidi memberi dukungan kepada Haryadi Suyuti dengan doa berhasil terpilih kembali memimpin Kota Yogyakarta.[14]

Pendidikan dan awal karier sunting

Zahid mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Kebangsaan Sungai Balai dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Agama Izzuddin Shah, Ipoh dan Sekolah Tengku Ampuan Rahimah, Klang. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Universitas Malaya untuk gelar sarjana. Selama menjadi mahasiswa, ia pernah menjadi editor tabloid Mahasiswa Negara terbitan Himpunan Mahasiswa Universitas Malaya. Ia juga memegang Sertifikat Perbankan dari Bank Negara Malaysia sebelum menjadi seorang bankir untuk OCBC. Selain itu, ia juga merupakan salah satu direktur Bank Simpanan Nasional (1995–1998) dan juga Permodalan Nasional Berhad (PNB). Zahid juga pernah menjabat sebagai Marketing Executive Amanah Saham Nasional Berhad, Executive Director Scandinavian Motors Sdn Bhd, CEO Kretam Holding Berhad, Chairman Tekala Corporation Berhad, Chairman Seng Hup Berhad dan Pengerusi Ramatex Berhad. Tahun 1999 menjadi Ketua Syarikat Perumahan Negara Berhad (SPNB).[15] Pada tahun 2008, ia telah menerima gelar PhD di bidang Komunikasi di Universitas Putra Malaysia setelah menghabiskan tujuh tahun untuk menyelesaikan tesisnya.[16]

Karir Politik sunting

Sekretaris Politik dan Ketua Pemuda UMNO sunting

Pada tahun 1986, Zahid diangkat sebagai sekretaris politik Najib Razak selama masa jabatannya sebagai Menteri Pemuda (1986–1990) dan kemudian Menteri Pertahanan (1990–1995). Ia terpilih sebagai Ketua Pemuda UMNO pada tahun 1996. Ia pernah menjadi Ketua Pemuda UMNO Cabang Bagan Datuk, Wakil Ketua Pemuda UMNO Negara Bagian Perak, dan Ketua Komunikasi UMNO untuk Pemuda UMNO.

Terpilih sebagai Wakil Rakyat dan Dewan Tertinggi UMNO sunting

Pada tahun 1995, Ahmad Zahid Hamidi menjadi anggota parlemen setelah memenangkan kursi parlemen Bagan Datuk di Perak dalam pemilihan umum.

Pada tahun 1999, Zahid terpilih kembali sebagai Anggota Parlemen Bagan Datuk di Perak dalam pemilihan umum. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Tertinggi UMNO pada tahun berikutnya.

Karir di Pemerintahan Barisan Nasional sunting

Setelah memenangkan kursi untuk ketiga kalinya pada pemilihan umum 2004, Zahid diangkat menjadi Wakil Menteri Pariwisata oleh mantan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi. Semasa menjadi Wakil Menteri, ia meraih gelar Doktor Filsafat dari UPM, dengan tesis berjudul Barisan Nasional Manifesto As Agenda for Malay Language Newspaper During the General Election Campaign.

Dalam tsunami politik tahun 2008, Zahid kembali mempertahankan kursi parlemen Bagan Datuk pada saat banyak kader kelas berat BN dikalahkan. Dia kemudian diangkat menjadi Menteri penuh di Departemen Perdana Menteri. Pada perombakan kabinet bulan April 2009, Zahid diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Perdana Menteri Najib Razak.[17]

Ia mampu mempertahankan kursi parlemennya di Bagan Datoh pada pemilu 2013, meski dengan mayoritas menurun. Ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri pada tahun 2013, menggantikan Hishamuddin Hussein yang sebelumnya menjabat posisi Zahid di Kementerian Pertahanan.

Pada Juli 2015, ia diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri ke-11 menggantikan Muhyiddin Yasin melalui perombakan kabinet.[18]

Pemilu Malaysia 2008 sunting

Dalam pemilihan umum Malaysia 2008, Ahmad Zahid Hamidi bertanding menggunakan tiket Barisan Nasional. Ia telah bertanding di Bagan Datok, negara bagian Perak. Ahmad Zahid Hamidi telah menang dengan mendapat suara sebanyak 13.115. Calon lawan ialah Madzi Hasan dari PKR mendapat 10.423 suara dan kalah. Suara yang didapatkan adalah 70%. Surat suara tak sah sebanyak 814.

Presiden UMNO sunting

Ahmad Zahid Hamidi terpilih sebagai Presiden UMNO pada tahun 2018 setelah mengalahkan dua calon lainnya, yakni Khairy Jamaluddin dan Tengku Razaleigh Hamzah. Hasil ini menjadikannya presiden baru UMNO untuk periode 2018-2023 dan juga Ketua Oposisi pertama dari koalisi BN.

Namun, setelah menghadapi tekanan yang meningkat selama berminggu-minggu untuk mundur sebagai presiden partai dan menyerukan jajak pendapat partai yang baru,[19][20] Zahid akhirnya mengumumkan keputusannya untuk mundur sementara dan mengambil cuti pada 18 Desember 2018. Wakilnya, Mohamad Hasan, bertindak sebagai pemimpin partai.[21] Pada tanggal 30 Juni 2019, ia mengumumkan kembalinya dari "cuti taman" dan kembali berperan aktif sebagai presiden UMNO.[22][23]

Sebelum pemilu Malaysia 2022, Zahid Hamidi berhasil membawa UMNO/BN menuju kemenangan di pemilihan negara bagian di Melaka pada tahun 2021 dan Johor pada tahun 2022

Pemilu Malaysia 2022 sunting

Dalam pemilihan umum Malaysia 2022, Zahid memimpin partai UMNO dan Barisan Nasional dan mencapai hasil terburuknya dalam sejarah Malaysia, hanya mempertahankan 26 kursi dari 222 kursi di Dewan Rakyat (Barisan Nasional mempertahankan 30 secara total).[24] Beberapa tokoh penting seperti Khairy Jamaluddin, Tengku Razaleigh Hamzah, Azeez Rahim, Tengku Zafrul Aziz, dan Mahdzir Khalid kalah dari kandidat PH atau PN.[24][25][26][27] UMNO/BN juga dikalahkan di beberapa pemilihan negara bagian yang diadakan di Pahang dan Perak, dan kehilangan semua kursi di Perlis.[28] Zahid sendiri terpilih kembali sebagai anggota Dewan Rakyat dari Bagan Datuk dengan mayoritas tipis.[29] Setelah kekalahan pemilu, Zahid menghadapi tekanan internal untuk mengundurkan diri sebagai Presiden UMNO.[30][31]

Walaupun kalah pemilu, saingan UMNO/BN yakni Pakatan Harapan dan Perikatan Nasional gagal mendapatkan suara mayoritas di Dewan Rakyat, sehingga menciptakan parlemen yang digantung.[32] Meskipun ada klaim dari Muhyiddin Yassin bahwa Perikatan Nasional memiliki mayoritas yang cukup untuk diangkat menjadi Perdana Menteri, dengan alasan dukungan dari PN, BN, GPS dan GRS,[33] Zahid mengatakan bahwa BN belum bernegosiasi dengan GPS atau PN mengenai pembentukan pemerintahan dengan BN, dan juga menyatakan bahwa anggota parlemen BN telah setuju untuk membiarkan dia memutuskan dengan siapa BN akan bersekutu untuk membentuk pemerintahan.[34]

Setelah bernegosiasi dengan PH di Seri Pasifik,[35] Zahid Hamidi memutuskan untuk mendukung pemerintahan Anwar Ibrahim sesuai dengan perintah Yang di-Pertuan Agong.[36][37] Walaupun keputusan ini ditentang oleh banyak kader UMNO yang merujuk ke ungkapan Zahid Hamidi yang berkata "No Anwar, No DAP, No Bersatu",[38] ia menegaskan bahwa ungkapan tersebut hanya untuk strategi pemenangan pemilu 2022 dan kerja sama antar kedua koalisi tersebut tidak menghilangkan citra identitas koalisi.[39]

Kembali ke Pemerintahan sunting

Pada 3 Desember 2022, Zahid Hamidi kembali dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia,[1] menjadikannya orang pertama yang diangkat ke posisi ini dua kali, di bawah dua administrasi berbeda. Zahid Hamidi juga dilantik sebagai Menteri Pembangunan Desa dan Wilayah Malaysia pada tanggal yang sama.

Kontroversi sunting

Tuntutan Hukum sunting

Ahmad Zahid telah digugat oleh pengusaha Amir Bazli Abdullah karena diduga meninju wajahnya pada tanggal 16 Januari 2006 di klub rekreasi Country Heights di Kajang, Selangor, menyebabkan pengusaha tersebut menderita patah tulang hidung dan mata kiri bengkak.[40] Kasus ini diajukan ke pengadilan perdata selama enam tahun sebelum masalah tersebut diselesaikan di luar pengadilan.[41]

Pernyataan Kontroversial sunting

Tak lama setelah unjuk rasa Black 505 setelah Pemilihan Umum Malaysia ke-13 karena klaim kecurangan pemilu dan manipulasi suara, ia mengatakan bahwa warga Malaysia yang tidak puas dengan sistem politik negaranya dan tidak menyukai pemerintahan BN harus "tersesat" dari negara tersebut. Pernyataan ini telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan warga negara, sehingga menimbulkan pertanyaan serius mengenai masa depan politiknya dalam masyarakat multiras. Pernyataan itu disampaikan setelah serangkaian demonstrasi jalanan yang dipimpin oleh partai oposisi yang menolak hasil pemilihan umum Malaysia ke-13.[42] Tindakan pertamanya sebagai Menteri Dalam Negeri adalah memerintahkan tindakan keras terhadap para pemimpin oposisi dan perbedaan pendapat, sehingga membuatnya terlibat dalam kontroversi yang lebih besar karena undang-undang penghasutan digunakan untuk mencoba menekan suara partai-partai oposisi.[43]

Kasus Korupsi sunting

Semenjak UMNO kalah dalam pemilihan umum ke-14, berbagai tuduhan dilontarkan kepadanya akibat tidak menuruti desakan Perdana Menteri saat itu untuk membubarkan UMNO. Sebagai Presiden UMNO yang tidak mempunyai jabatan di pemerintahan, Zahid menjalani perjalanan politik yang sulit dan berliku.

Pada tanggal 18 Oktober 2018, Zahid ditangkap oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) dan didakwa di pengadilan keesokan harinya atas 45 dakwaan pelanggaran kepercayaan (CBT), penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang yang melibatkan total RM114 juta ( sekitar US$27,4 juta) dana Yayasan Akalbudi.[44][45] Ia kemudian kembali didakwa dengan pelanggaran CBT lainnya, yang melibatkan RM10 juta.[46] Pada 20 Februari 2019, Zahid kembali didakwa dengan biaya CBT tambahan, yang melibatkan RM260,000.[47][48]

Pada 26 Juni 2019, Zahid menjadi subjek 7 dakwaan korupsi baru yang melibatkan S$4,2 juta (RM12,8 juta) yang diduga diterimanya dari operator sistem visa asing (VLN) dengan total RM42,76 juta dalam kapasitasnya sebagai Menteri Dalam Negeri saat itu.[49] Pada hari berikutnya, ia menghadapi 33 dakwaan lagi dengan total RM42,76 juta yang melibatkan sistem VLN dua tahun sebelumnya.[50] Tuduhan terakhir menjadikan jumlah total tagihan terutang menjadi 87.[51][52][53]

Pada 24 Januari 2022, Pengadilan Tinggi Malaysia memerintahkan Zahid untuk membela diri dari 47 dakwaan korupsi, pelanggaran kepercayaan, dan pencucian uang dana Yayasan Akalbudi. Hakim Datuk Collin Lawrence Sequerah mengambil keputusan tersebut setelah menemukan bahwa jaksa telah berhasil menetapkan kasus prima facie untuk semua dakwaan terhadap Zahid, yang juga merupakan pendiri yayasan yang terlibat.[54][55][56]

Pada 17 Februari 2022, mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin membeberkan rincian lebih lanjut mengenai klaimnya bahwa Ahmad Zahid memintanya untuk mengintervensi dalam kasus pengadilan yang menjeratnya. Muhyiddin mengatakan Zahid berkunjung beberapa hari setelah dia menjabat sebagai perdana menteri dengan membawa setumpuk berkas. Dia mengatakan dia menolak ikut campur dalam kasus pengadilan Zahid dan Najib Razak, yang memicu kemarahan mereka dan mengakibatkan upaya untuk mengganggu stabilitas pemerintah yang dipimpin oleh Muhyiddin Yasin.[57]

Pada tanggal 23 Februari 2022, Mahathir Mohamad mengatakan dia mengadakan pertemuan dengan Zahid sebelum Zahid menjadi perdana menteri pada tahun 2018. Mahathir mengatakan Zahid pergi ke rumahnya bersama tiga orang lainnya dan berusaha bersikap baik padanya agar tidak dituduh melakukan kesalahannya saat UMNO sedang berkuasa.[58]

Pemilihan Umum Malaysia dan Penyelesaian Banjir sunting

Pada 17 September 2022, Zahid mengatakan jika pemilihan umum ke-15 digelar tahun tersebut, BN bersedia menanggung banjir dan hujan lebat. Ia menggambarkan sinyal yang diberikan anggota partai agar pemilihan umum ke-15 digelar dalam waktu dekat sudah jelas dan nyata.[59]

Namun, pernyataannya menuai kritikan dari berbagai pihak terutama para pimpinan partai oposisi, termasuk Presiden Amanah Mohamad Sabu yang menggambarkan pemilu saat musim banjir menimbulkan ketidaknyamanan pada pengeluaran masyarakat dan lembaga pemerintah. Bahkan, katanya, Komisi Pemilihan Umum (SPR) perlu mengucurkan dana yang lebih besar untuk menangani pemilu, terutama di daerah yang berisiko terdampak banjir.[60][61]

Perlepasan tanpa Pembebasan Tuntutan sunting

Pada tanggal 4 September 2023, jaksa memberitahu Pengadilan untuk tidak melanjutkan kasus mereka. Mereka mengemukakan 11 alasan agar pengusutan secara detail bisa dilakukan menyusul beberapa surat perwakilan yang disampaikannya. Pembela, melalui perwakilannya, telah mengangkat isu-isu dan bukti-bukti baru yang memerlukan penyelidikan yang lebih menyeluruh oleh jaksa penuntut dan MACC. Jaksa juga ingin memastikan tidak ada unsur 'miscarriage of justice' yang dapat mencoreng nama baik institusi Kejaksaan Agung dan MACC.

Oleh karena itu, pada tanggal 23 September 2022, Zahid dibebaskan oleh Pengadilan Tinggi Malaysia atas 40 dakwaan suap terkait skema visa, dan tujuh dakwaan karena dugaan menerima suap saat menjadi menteri dalam negeri dari tahun 2013 hingga 2018 dengan status perlepasan tanpa pembebasan tuntutan (DNAA). Namun, ia masih menghadapi dakwaan terkait dengan penyalahgunaan dana Yayasan Akalbudi.[62][63]

Dukungan Petisi Pengampunan Najib Razak sunting

Dalam pidatonya kepada kader UMNO di pengarahan khusus pada tanggal 27 Agustus 2022, Zahid Hamidi mengatakan partainya akan mengadakan kampanye petisi untuk mendesak agar Najib diberikan pengampunan kerajaan.[64] Anggota Dewan Rakyat dari Klang Charles Anthony Santiago [my] mengatakan pemohonan pemberian pengampunan kerajaan kepada Najib yang sedang dipenjara seperti bermain-main dengan lembaga hukum.[65]

Hasil pemilihan sunting

Parlemen Malaysia: Bagan Datuk, Perak[66][67][68]
Tahun Calon Suara % Lawan Suara % Jumlah surat suara Mayoritas Hasil akhir
1995 Ahmad Zahid Hamidi (UMNO) 17,646 86.24% Asha'ri Marsom (S46) 2,816 13.76% 21,937 14,830 62.02%
1999 Ahmad Zahid Hamidi (UMNO) 12,938 60.86% Mohamad Dahalan Arhsad (PKR) 8,321 39.14% 22,164 4,617 60.24%
2004 Ahmad Zahid Hamidi (UMNO) 17,049 79.08% Ayyathurai Achutharaman (PKR) 4,510 20.92% 22,690 12,539 66.38%
2008 Ahmad Zahid Hamidi (UMNO) 13,115 55.72% Madhi Hasan (PKR) 10,423 44.28% 24,414 2,692 70.42%
2013 Ahmad Zahid Hamidi (UMNO) 17,176 53.27% Madhi Hasan (PKR) 15,068 46.73% 33,069 2,108 82.83%
2018 Ahmad Zahid Hamidi (UMNO) 18,909 51.37%
Pakhrurrazi Arshad (PKR) 13,836 37.59% 37,620 5,073 79.89%
Ata Abdul Muneim Hasan Adli (PAS) 4,061 11.03%

Referensi sunting

  1. ^ a b "Malaysia's new Cabinet: PM Anwar Ibrahim is Finance Minister, Zahid is DPM". New Straits Times (dalam bahasa Inggris). 2022-12-02. Diakses tanggal 2022-12-02. 
  2. ^ "Malaysia PM Najib Razak sacks deputy over 1MDB scandal". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2015-07-28. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  3. ^ "Zahid Hamidi replaces Muhyiddin as Malaysia's deputy PM". News Straits Times (dalam bahasa Inggris). 2015-07-28. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  4. ^ "Biography : The Honourable Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi". Official Website : Deputy Prime Minister of Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2017. Diakses tanggal 10 August 2017. 
  5. ^ "Menhan Malaysia Ziarahi Makam Raja-raja Imogiri", Viva News, 21 March 2013, diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2014, diakses tanggal 22 March 2013 
  6. ^ "Jenazah bapa Ahmad Zahid selamat dikebumikan" [The remains of Ahmad Zahid's father are buried]. Utusan Melayu (dalam bahasa Melayu). 10 Agustus 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-03. Diakses tanggal 2021-08-05. 
  7. ^ "Malaysian defense minister visits ‘home’", 22 Maret 2013, The Jakarta Post, diakses pada 18 Mei 2013
  8. ^ "JK: Wakil PM Malaysia itu orang Kulonprogo". Kontan. 18 September 2015. 
  9. ^ "Zahid proud to be UN rep despite criticism of his English". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-07. Diakses tanggal 2021-08-05. 
  10. ^ "Zahid endears himself to Chinese voters using Mandarin phrase". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-27. Diakses tanggal 2021-08-05. 
  11. ^ "Zahid formed ties with Chinese foster father by selling ice cream". Malaysia Chinese News. 19 Agustus 2015. 
  12. ^ "Zahid says raised by Chinese foster dad, insists not 'ultra Malay'". Malay Mail. 
  13. ^ "Ayah Zahid Hamidi meninggal dunia" [Zahid Hamidi's father passed away]. Astro Awani (dalam bahasa Melayu). 8 Agustus 2014. 
  14. ^ Paramita, Aloysia Nindya (2017-01-02). "Haryadi Suyuti, Dukungan Sepupu dari Malaysia". BERNAS.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  15. ^ "Dato Seri' Ahmad Zahid Hamidi". umno-online.my. 
  16. ^ "Zahid gets his PhD at UPM". The Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Desember 2020. Diakses tanggal 10 Desember 2020. 
  17. ^ "Najib announces the new cabinet line up". New Straits Times. 
  18. ^ "Zahid says new DPM post not a reward". TODAY (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  19. ^ "Zahid steps aside as Umno president, hands over duties to deputy (Updated)". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  20. ^ ROSLI, FAHMY AZRIL (2018-12-16). "'Arrogant' Ahmad Zahid needs to step down, says Umno source | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  21. ^ Ibrahim, By Ida Nadirah (2019-04-06). "Zahid Hamidi: No timeline set on leave as Umno president". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  22. ^ "I'm back! Zahid announces return to active duty as Umno chief". Malaysiakini. 2019-06-30. Diakses tanggal 2024-01-19. 
  23. ^ "Ahmad Zahid to resume Umno leadership". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  24. ^ a b "'End of an era' for Malaysia's Barisan Nasional, after corruption issues hurt candidates at GE15: Analysts". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  25. ^ MEDIAVARIASI (2022-11-20). "PRU15: Nama besar antara yang tewas - Media Variasi" (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  26. ^ www.astroawani.com https://www.astroawani.com/berita-politik/pru15-bn-kecundang-di-tanjong-karang-392569. Diakses tanggal 2024-01-20.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  27. ^ RAMLI, NORLIA (2022-11-19). "[Rasmi] Azeez Rahim kalah kepada calon PN di Baling". Utusan Malaysia (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  28. ^ hirman (2022-11-20). "PN brings BN to its knees in Perlis". Harakahdaily (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  29. ^ Arif, Zahratulhayat Mat (2022-11-20). "GE15: Zahid retains Bagan Datuk with slim majority | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  30. ^ www.astroawani.com https://www.astroawani.com/berita-politik/pru15-lagi-gesaan-ahmad-zahid-letak-jawatan-libatkan-wanita-umno-wilayah-persekutuan-392781. Diakses tanggal 2024-01-20.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  31. ^ "Parti komponen BN turut desak Ahmad Zahid letak jawatan". 
  32. ^ BERNAMA (2022-11-21). "GE15: HUNG PARLIAMENT AND SIGNIFICANCE OF ANTI-HOPPING LAW IN MALAYSIA". BERNAMA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  33. ^ "Muhyiddin: I have the numbers to be PM". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  34. ^ Times, New Straits (2022-11-20). "Zahid: BN never agreed to form federal govt with GPS, PN | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  35. ^ Kit, Chan Wai (2022-11-21). "Anwar and Zahid among Pakatan and BN leaders at Seri Pacific Hotel in KL". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  36. ^ "UMNO says it will join unity govt – but not with Muhyiddin". Benar News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  37. ^ Salleh, 'Ainin Wan (2022-12-16). "Political leaders sign MoU backing Anwar's unity govt". Free Malaysia Today (FMT) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  38. ^ Team, Malaysiakini (2021-03-28). "Zahid's three nos - no Bersatu, no Anwar, no DAP". Malaysiakini. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  39. ^ www.astroawani.com https://www.astroawani.com/berita-politik/no-anwar-no-dap-no-bersatu-hanya-untuk-pru15-zahid-394190?. Diakses tanggal 2024-01-20.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  40. ^ HAMDAN, NURBAITI. "Businessman withdraws civil suit against Zahid Hamidi". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  41. ^ HAMDAN, NURBAITI. "Businessman withdraws civil suit against Zahid Hamidi". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  42. ^ "New Malaysian home minister tells unhappy Malaysians to emigrate". web.archive.org. 2013-12-03. Diakses tanggal 2024-01-19. 
  43. ^ "Lite - Malaysia - DAP slams Zahid's 'arrogance and contempt' for unhappy Malaysians @ Fri May 17 2013". web.archive.org. 2013-06-20. Diakses tanggal 2024-01-19. 
  44. ^ "Zahid arrested by MACC". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  45. ^ "Zahid Hamidi faces 45 charges of CBT, bribery, money-laundering". thesun.my (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  46. ^ NAZLINA, MAIZATUL. "Zahid Hamidi charged with another CBT offence, involving RM10mil". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  47. ^ "Yayasan Akalbudi fund: Zahid faces another CBT charge involving RM260,000 | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). 2019-02-20. Diakses tanggal 2024-01-19. 
  48. ^ "Zahid's case transferred to High Court". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  49. ^ HAMDAN, NURBAITI. "Zahid slapped with seven more graft charges, making it 54 in total (Updated)". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  50. ^ "Zahid slapped with another 33 graft charges [NSTTV] | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). 2019-06-27. Diakses tanggal 2024-01-19. 
  51. ^ HAMDAN, NURBAITI. "Zahid now facing highest number of charges". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  52. ^ "Millions in kickbacks from foreign visa system operator". The Edge Malaysia. Diakses tanggal 2024-01-19. 
  53. ^ "Malaysia's former deputy prime minister is facing 87 charges - more than twice as many as Najib, Business Insider - Business Insider Malaysia". web.archive.org. 2019-07-20. Diakses tanggal 2024-01-19. 
  54. ^ "Zahid ordered to enter defence on 47 charges of corruption". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  55. ^ Singh, Sharanjit (2022-01-24). "Zahid ordered to enter defence over corruption, CBT and money laundering charges [NSTTV] | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  56. ^ "UMNO president Ahmad Zahid ordered to enter defence on corruption, money laundering charges". CNA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  57. ^ "Muhyiddin: Zahid visited with pile of files, asking for help". Malaysiakini. 2022-02-17. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  58. ^ admin-s (2022-02-23). "Dr Mahathir: Zahid met me before I became PM to avoid charges". Malaysia Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-20. 
  59. ^ ""BN Sanggup Redah Banjir Hujan Lebat demi PRU15" - Zahid Hamidi". 
  60. ^ "Tidak perlu terburu-buru bubar Parlimen: Mohamad Sabu". m.sinarharian.com.my (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  61. ^ Hadi, Mohd Zaini Samsu (2022-09-18). "Adakan PRU ketika musim banjir susahkan rakyat, kata Mat Sabu". MalaysiaGazette (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  62. ^ "Malaysia's ruling party chief Zahid cleared in bribery case". Nikkei Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  63. ^ Correspondent, Nadirah H. RodziMalaysia (2022-09-23). "Truth has prevailed, says Malaysia's ex-DPM Zahid after acquittal over bribery charges". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0585-3923. Diakses tanggal 2024-01-19. 
  64. ^ ZIN, OMAR (2022-08-27). "Sokong petisyen pengampunan Najib - Ahmad Zahid". Utusan Malaysia (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  65. ^ Reporters, F. M. T. (2022-08-28). "Pengampunan untuk Najib seolah-olah mempermainkan badan kehakiman, kata Santiago". Free Malaysia Today (FMT) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-19. 
  66. ^ "Keputusan Pilihan Raya Umum Parlimen/Dewan Undangan Negeri" (dalam bahasa Melayu). Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2011. Diakses tanggal 17 Juni 2010.  Angka persentase berdasarkan jumlah pemilih.
  67. ^ "Malaysia General Election". undiinfo Malaysian Election Data. Malaysiakini. Diakses tanggal 4 Februari 2017.  Hasil hanya tersedia dari pemilihan umum 2004 election.
  68. ^ "14th General Election Malaysia (GE14 / PRU14) – Perak". election.thestar.com.my. Diakses tanggal 2018-08-07. 

Pranala luar sunting

Kursi majelis
Didahului oleh:
Mohamed Jamrah
Anggota Dewan Rakyat
untuk daerah pemilihan Bagan Datuk

1995–sekarang
Petahana
Jabatan politik
Didahului oleh:
Abdullah Badawi
Menteri Pertahanan
2009–2013
Diteruskan oleh:
Hishammuddin Hussein
Didahului oleh:
Hishammuddin Hussein
Menteri Dalam Negeri
2013–2018
Diteruskan oleh:
Muhyiddin Yassin
Didahului oleh:
Muhyiddin Yassin
Wakil Perdana Menteri Malaysia
2015–2018
Diteruskan oleh:
Wan Azizah
Didahului oleh:
Wan Azizah
Ketua Oposisi
2018–2019
Diteruskan oleh:
Ismail Sabri
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Rahim Thamby Chik
Ketua Pemuda
UMNO

1996–1998
Diteruskan oleh:
Hishammuddin Hussein
Didahului oleh:
Muhyiddin Yassin
Wakil Presiden
UMNO

2015–2018
Diteruskan oleh:
Mohamad Hasan
Didahului oleh:
Najib Razak
Presiden UMNO
2018–sekarang
Petahana