7,62 × 25 mm Tokarev

Peluru

.

Peluru 7,62 mm Tokarev

Peluru 7,62 × 25 mm Tokarev adalah peluru dengan bentuk ujung membentuk bottleneck yang banyak digunakan di Uni Soviet, negara aliansi Pakta Warsawa, dan masih digunakan di Pakistan.

Desain sunting

Secara garis besar peluru ini merupakan peningkatan dari peluru 7,63 × 25 mm Mauser. Karakteristik kedua peluru ini hampir sama. Senjata yang menggunakan peluru 7,62 × 25 mm Tokarev dapat pula menggunakan peluru 7,63 × 25 mm Mauser.

Peluru ini dibuat dengan banyak varian untuk penggunaan pada senjata pistol mitraliur. Beberapa di antaranya adalah tipe peluru dengan kemampuan armor-piercing, tracer dan kemampuan "bakar". Peluru ini mempunyai kemampuan untuk menembus rompi anti peluru kelas I, IIA dan II, begitu juga kemampuan untuk menembus helm kevlar sebagai contoh helm tipe PASGT buatan Amerika. Dengan kemampuannya tersebut banyak juga institusi militer yang tidak menggunakannya, meski beberapa negara masih menggunakan peluru jenis ini seperti Rusia, Pakistan, Tiongkok (pengguna terbanyak) karena alasan masih banyaknya persediaan amunisi peluru tersebut.

Ada salah kaprah dalam konsep penggunaan peluru jenis ini di Amerika Serikat yang dibuat menggunakan bahan tembaga berlapis baja tipis, peluru ini menyebabkan efek pantul yang berbahaya jika ditembakan pada bidang keras, juga mengakibatkan kerusakan pada sasaran tembak ketika digunakan untuk latihan menembak di tempat latihan menembak. Versi peluru 7,63 x 25 mm untuk pasar Internasional menggunakan inti yang terbuat dari baja, sedangkan untuk pasar Amerika menggunakan bahan tembaga berlapis baja tipis tidak diperkenankan alias ilegal, hukum federal disana menyatakan bahwa peluru jenis ini adalah peluru pistol dengan kemampuan armor piercing. Dibuatlah tipe peluru yang dijual di Amerika menggunakan inti dari timah dengan selongsong terbuat dari tembaga yang dilapisi baja, peluru tipe ini mempunyai karakteristik pantulan lebih rendah dari tipe peluru yang hanya menggunakan standar selongsong dari bahan tembaga.

Hasil Tes Kemampuan sunting

Peluru ini mempunyai kecepatan rata-rata 442 meter per detik (m/s) dan kekuatan energi sebesar 544 joule. Suara tembakan dan cahaya yang dihasilkan dari tembakan lebih keras dari suara tembakan peluru biasanya.

Varian Terkenal sunting

Negara Cina menggunakan peluru 7,63 × 25 mm Tipe P, yang mana peluru ini khusus dibuat dan digunakan untuk senjata menggunakan peredam.

Tipe Varian Peluru sunting

  • 7.62 mm Type P
  • 7.62 mm Tokarev
  • 7.62 × 25 mm TT
  • .30 Tokarev
  • Czech M48
  • 7.62 Russian
  • 7.62 TT

Senjata dan Penggunaan Peluru sunting

 
Pistol Tipe 54 buatan Cina yang merupakan 'jiplakan' TT-33 menggunakan peluru 7,62 × 25 mm

Peluru ini dikenal sebagai 'pelurunya' pistol Tokarev TT-33, pistol ini merupakan pistol standar Uni Soviet dari awal 1930an sampai dengan pertengahan 1960an. Peluru ini digunakan juga untuk pistol ČZ vz. 52 yang merupakan pistol standar Cekoslovakia dari tahun 1952 sampai 1982. Peluru ini dipakai juga untuk beberapa pistol mitraliur, termasuk di antaranya PPD-40, PPSh-41, dan PPS-43 buatan Uni Soviet, pitol mitraliur PP-19 Bizon buatan Rusia, dan pistol mitraliur vz. 24 dan vz. 26 buatan Cekoslovakia.

Di luar organisasi COMECON, pistol jenis ini tidak dipasarkan, barulah setelah Perang Dingin berakhir banyak dari jenis senjata yang menggunakan peluru ini ditemukan di pasaran. Di luar dari daftar yang disebutkan di atas, peluru ini juga dipakai untuk OTs-27 Berdysh (Poleaxe) dan OTs-39 buatan Rusia, pistol mitraliur K-50M (PPSh-41), MAS-38 (MAS Mle 1938) yang sudah dimodifikasi dan Ygoslav M56 buatan Vietnam Utara yang merupakan pistol mitraliur mirip dengan MP40 buatan Jerman.

Referensi sunting