Juno (/ˈn/, atau dalam Latin: Iūno), dengan penamaan formal 3 Juno di dalam sistem katalog Minor Planet Center, adalah asteroid ketiga yang ditemukan manusia yang merupakan salah satu asteroid besar di sabuk utama. Juno, dan 15 Eunomia, juga merupakan asteroid berbatu terbesar dalam asteroid tipe S. Massa Juno diperkirakan merupakan 1% dari total massa dari seluruh sabuk asteroid.[10] Juno ditemukan pada 1 September 1804 oleh seorang astronom asal Jerman bernama Karl L. Harding dan diberi nama mengikuti tokoh mitologi Juno, dewi Romawi yang paling tinggi. Simbol planetari Juno yang masih sering terlihat adalah (Old symbol of Juno), walaupun kemudian diganti dengan ③.

3 Juno ⚵
Juno yang dilihat melalui empat panjang gelombang. Sebuah kawah besar terlihat gelap di 934 nm.
Penemuan
Ditemukan olehKarl Ludwig Harding
Tanggal penemuan1 September 1804
Penamaan
Asal nama
Juno
Sabuk utama (Keluarga Juno)
Kata sifat bahasa InggrisJunonian
Ciri-ciri orbit[1]
Epos 30 November 2008 (Hari Julian 2454800,5)
Aphelion3,356 SA (502,050 Gm)
Perihelion1,988 SA (297,40 Gm)
2,672 SA (399,725 Gm)
Eksentrisitas0,2559
4,37 a (1595,4 hr)
Kecepatan orbit rata-rata
17,93 km/s
256,8°
Inklinasi12,968°
169,96°
247,93°
Elemen orbit tetap[2]
2,6693661 AU
0,2335060
Inklinasi tetap
13,2515192°
82.528181 ° / tahun
4.36215 tahun
(1593.274 hari)
Presesi perihelion
43,635655 arcsec / tahun
Presesi node menaik
−61,222138 arcsec / tahun
Ciri-ciri fisik
Dimensi320×267×200 km[3]
(233 km)[1]
Massa2,67 ×1019 kg[3]
Massa jenis rata-rata
2,98 ± 0,55 g/cm³[3]
0,12 m/s²
0,18 km/s
7,21 jam[1] (0,3004 hr)[4]
Albedo0.238 (geometrik)[1][5]
Suhu~163 K
maks: 301 K (+28° C)[6]
Pola spektrum
Asteroid tipe S[1][7]
7,4[8][9] hingga 11,55
5,33[1][5]
0,30" hingga 0,07"

Karakteristik sunting

 

Juno adalah satu dari beberapa asteroid besar, mungkin ukurannya sepersepuluh dan massanya 1.0% dari seluruh sabuk asteroid.[11] Juno adalah asteroid tipe S kedua yang paling besar, setelah 15 Eunomia.[3] Walaupun merupakan asteroid yang bermassa paling berat, Juno hanya memiliki 3% massa Ceres.[3]

Di antara asteroid-asteroid tipe S yang umumnya tidak mengilat, Juno mengilat, yang mungkin menandakan adanya properti permukaan yang berbeda. Albedonya yang tinggi menjelaskan magnitudo semunya yang relatif tinggi bagi objek kecil yang tidak berada di dekat tepi dalam sabuk asteroid. Magnitudo semu Juno dapat mencapai +7.5 pada masa oposisi tertentu, lebih cerah dari Neptunus maupun Titan, dan menjadi alasan mengapa Juno ditemukan sebelum asteroid-asteroid lain yang lebih besar seperti Hygiea, Europa, Davida, dan Interamnia. Pada kebanyakan masa oposisi, Juno hanya memiliki magnitudo sekitar +8.7[12]—hanya terlihat dengan binokuler.[13] Juno adalah objek utama dalam keluarga Juno.

Juno awalnya dianggap sebagai planet, bersama-sama dengan 1 Ceres, 2 Pallas, dan 4 Vesta.[14] Pada tahun 1811, Schröter memperkirakan Juno memiliki diameter sebesar 2290 km.[14] Kemudian keempat planet tersebut diklasifikasikan kembali sebagai asteroid saat beberapa asteroid tambahan ditemukan. Ukuran Juno yang kecil dan bentuknya yang tidak umum membuat Juno tidak ditetapkan sebagai planet katai.

Pengamatan sunting

Juno adalah asteroid pertama dengan penutupan bintang lain yang pernah diamati. Juno lewat di depan sebuah bintang redup SAO 112328 pada 19 Februari 1958. Sejak itu, beberapa penutupan telah diamati, yang paling berhasil adalah pada 11 Desember 1979 yang dicatat oleh 18 orang pengamat.[15]

Sinyal radio dari pesawat luar angkasa yang mengorbit di sekitar Mars dan permukaannya telah digunakan untuk memperkirakan massa Juno dari perturbasi kecil yang disebabkan olehnya kepada pergerakan Mars.[16] Orbit Juno tampak sedikit berubah sekitar tahun 1839, dipercayai akibat perturbasi dari asteroid lain yang lewat yang identitasnya belum diketahui. Penjelasan alternatifnya adalah akibat benturan dari objek yang dapat bergerak.[17]

Pada tahun 1996, Juno dicitrakan dengan Hooker Telescope di Observatorium Mount Wilson melalui panjang gelombang menyerupai IR dan yang dapat dilihat, menggunakan optik adaptif. Citra ini termasuk seluruh periode rotasi dan mengungkapkan bentuk yang tidak umum dan adanya albedo gelap, diinterpretasikan sebagai lokasi tubrukan yang baru.[18]

Animasi
 
Juno bergerak melintasi bintang-bintang lain.
Bidang bintang
 

Juno selama masa oposisi pada tahun 2009.

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f "JPL Small-Body Database Browser: 3 Juno". 2008-07-30. Diakses tanggal 2008-11-01. 
  2. ^ "AstDyS-2 Juno Synthetic Proper Orbital Elements". Department of Mathematics, University of Pisa, Italy. Diakses tanggal 2011-10-01. 
  3. ^ a b c d e Jim Baer (2008). "Recent Asteroid Mass Determinations". Personal Website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-08. Diakses tanggal 2008-12-03. 
  4. ^ Harris, A. W. (2006). "Asteroid Lightcurve Derived Data. EAR-A-5-DDR-DERIVED-LIGHTCURVE-V8.0". NASA Planetary Data System. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-28. Diakses tanggal 2007-03-15. 
  5. ^ a b Davis, D. R. (2002). "Asteroid Albedos. EAR-A-5-DDR-ALBEDOS-V1.1". NASA Planetary Data System. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-25. Diakses tanggal 2007-02-18. 
  6. ^ Lim, Lucy F. (2005). "Thermal infrared (8-13 µm) spectra of 29 asteroids: the Cornell Mid-Infrared Asteroid Spectroscopy (MIDAS) Survey". Icarus. 173 (2): 385–408. Bibcode:2005Icar..173..385L. doi:10.1016/j.icarus.2004.08.005. 
  7. ^ Neese, C. (2005). "Asteroid Taxonomy.EAR-A-5-DDR-TAXONOMY-V5.0". NASA Planetary Data System. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-10. Diakses tanggal 2007-03-15. 
  8. ^ "AstDys (3) Juno Ephemerides". Department of Mathematics, University of Pisa, Italy. Diakses tanggal 2010-06-26. 
  9. ^ "Bright Minor Planets 2005". Minor Planet Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-27. Diakses tanggal 2008-05-21. 
  10. ^ Pitjeva, E. V. (2005). "High-Precision Ephemerides of Planets—EPM and Determination of Some Astronomical Constants" (PDF). Solar System Research. 39 (3): 176. Bibcode:2005SoSyR..39..176P. doi:10.1007/s11208-005-0033-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-09-07. Diakses tanggal 2012-02-25. 
  11. ^ Pitjeva, E. V.; Precise determination of the motion of planets and some astronomical constants from modern observations, in Kurtz, D. W. (Ed.), Proceedings of IAU Colloquium No. 196: Transits of Venus: New Views of the Solar System and Galaxy, 2004
  12. ^ Odeh, Moh'd. "The Brightest Asteroids". The Jordanian Astronomical Society. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-11. Diakses tanggal 2008-05-21. 
  13. ^ "What Can I See Through My Scope?". Ballauer Observatory. 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-22. Diakses tanggal 2008-07-20. 
  14. ^ a b Hilton, James L (2007-11-16). "When did asteroids become minor planets?". U.S. Naval Observatory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-24. Diakses tanggal 2008-06-22. 
  15. ^ Millis, R. L. (1981). "The diameter of Juno from its occultation of AG+0°1022". Astronomical Journal. 86: 306–313. Bibcode:1981AJ.....86..306M. doi:10.1086/112889. 
  16. ^ Pitjeva, E. V. (2004). "Estimations of masses of the largest asteroids and the main asteroid belt from ranging to planets, Mars orbiters and landers". 35th COSPAR Scientific Assembly. Held 18–25 July 2004, in Paris, France. hlm. 2014. 
  17. ^ Hilton, James L. (1999). "US Naval Observatory Ephemerides of the Largest Asteroids". Astronomical Journal. 117 (2): 1077–1086. Bibcode:1999AJ....117.1077H. doi:10.1086/300728. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-23. Diakses tanggal 2012-04-15. 
  18. ^ Baliunas, Sallie; Donahue, Robert; Rampino, Michael R.; Gaffey, Michael J.; Shelton, J. Christopher; Mohanty, Subhanjoy (2003). "Multispectral analysis of asteroid 3 Juno taken with the 100-inch telescope at Mount Wilson Observatory" (PDF). Icarus. 163 (1): 135–141. Bibcode:2003Icar..163..135B. doi:10.1016/S0019-1035(03)00049-6. 

Pranala luar sunting


Navigasi planet minor
Didahului oleh:
2 Pallas
3 Juno Diikuti oleh:
4 Vesta