Ratna Ani Lestari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 42:
 
== Masa Pemerintahan ==
Pasangan Ratna-Yusuf yang telah memenangi pilkada Banyuwangi 2005, mereka dilantik di [[Pendopo Sabha Swagata Blambangan]] dengan alasan keamanan. Tidak di Gedung DPRD seperti lazimnya para bupati. Pada awal pemerintahan Ratna., Iaia mencanangkan pendidikan dan kesehatan gratis bagi warga [[Banyuwangi]]. Selain itu ia juga melakukan pembangunan dan peningkatan jalan-jalan di desa-desa.
 
Lahir dari orang tua Banyuwangi yang merantau, Ratna pun banyak menghabiskan hidupnya di luar Banyuwangi. Bahkan ketika menikah Ratna ikut pada suaminya yang menjadi bupati di [[Jembrana]], Bali.<ref>[http://www.desantara.or.id/02-2009/119/banyuwangi-sebuah-catatan/ Banyuwangi: Sebuah Catatan]</ref> Hal yang menarik adalah Dengan bekal dukungan 18 partai kecil, Ratna Ani Lestari bisa mengalahkan calon bupati dari partai-partai kelas kakap. Yang menarik, 18 partai kecil pendukungnya itu tidak ada satu orang pun yang duduk di DPRD Banyuwangi. Maka dari itu gelombang protes selalu datang dari orang-orang yang tidak setuju dengan kepemimpinannya. 45 Kursi DPRD Banyuwangi sendiri diduduki oleh [[PDI-Perjuangan]], [[Partai Golongan Karya|Golkar]], [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]], [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], dan [[Partai Demokrat]]. Lima partai besar ini masing-masing mengusung calon dalam pilkada lalu. Hanya PPP yang berkongsi dengan Partai Demokrat dan mengusung pasangan Masduki Suud-Moch Syafii. PDIP mengusung pasangan Ali Syachroni-Yusuf Widyatmoko, Golkar mengusung Soesanto Suwandi-Abdul Kadir, dan PKB mengusung Achmad Wahyudi-Eko Sukartono. Dalam penghitungan final 28 Juni 2006 lalu oleh KPUD Banyuwangi, perolehan pasangan Ratna Ani Lestari-M Yusuf Nuris mengejutkan. Pasangan ini berhasil mengantongi 39 persen suara, dan hanya kalah di 3 kecamatan dari 24 kecamatan di kota Banyuwangi. Hasil ini jelas tidak diterima begitu saja oleh para kandidat lain. Mereka tidak bisa menerima hasil ini.<ref name="rt1">[http://kangirwan.wordpress.com/2008/08/27/bersuamikan-bupati-jembrana-ratna-jagoan-dari-banyuwangi/ Bersuamikan Bupati Jembrana : Ratna, Jagoan Dari Banyuwangi]</ref>, Ratna mempunyai basis massa yang mengakar di [[Banyuwangi]] ia termasuk Kader [[PDI Perjuangan]] pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Jembrana dari Fraksifraksi [[Pdipartai perjuangan]]terswbut. hanyaHanya saja ia kurang disukai elit politik namun masa nasionalis mengakar di desa desa dan solid karena memang gerakan yang murni wong cilik.
 
Bupati Banyuwangi pertama yang dipilih secara langsung ini mendapat serangan terus menerus dari lawan politiknya, namun ia mampu bertahan hingga akhir masa jabatan, hasil pembangunan yang dilakukan pada masa Ratna Ani Lestari diantaranya 100% jalan desa Hotmixdiaspal, pendidikan 9 Tahun Gratis dan Jaminan Kesehatan Banyuwangi yang dinikmati langsung oleh rakyat, namun hal ini justru diputar balik oleh lawan politiknya diantaranya konflik yang meradang antara [[PGRI]] Banyuwangi dengan Bupati akibat kebijakan Pembebasanpembebasan bea sekolah yang terlalu keras sehingga tidak memungkinkan tiap sekolah atau Guruguru untuk berbisnis, alasannya telah ada BOS dan Subisdisubisdi disamping dorongan akibat kebencian pasca Pilkada 2005.
 
Pembangunan infrastruktur Lapangan Terbang Sayu Wiwit yang belakangan di ubah lagi namanya menjadi [[Bandar Udara Blimbingsari|Lapter Blimbingsari]], STIKES, [[ Politeknik Negeri Banyuwangi| Politeknik Banyuwangi]] dan pembangunan 24 Gedunggedung Kecamatankecamatan dihasilkan pada masa pemerintahannya,. Ratna mampu dicintai rakyat bawah karena programnya yang langsung diturunkan ke bawah melalui Kelompok Masyarakat. Gapoktan, dan [[PNPM]] disamping Ratna adalah figur yang merakyat, Program bedah rumah, dan berbagai bantuan langsung ke rakyat menjadi tulang punggung masanya, hal ini membuat [[Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa]] Banyuwangi sangat padat kegiatan, pelayanan publik khususnya perizinan di era Ratna menjadi raw model nasional ia tegas melarang pungli kesetiapke setiap dinas tidak sedikit kepala Dinas hingga kepala sekolah di copot karenankarena kasus tersebut, ia pun sering blusukan ke desa hal ini membuatnya dicintai rakyat kecil khususnya petani namun dibenci elit politik Banyuwangi yang berakar dari kekalahan PIlkada 2005, permusuhan yang berakar Pilkada tersebut tubuh subur akibat tarik menarik kekuatan politik memasuki birokrasi mendorong Ratna bersikap terlalu tegas.
 
Diakhir pemerintahanya Ratna yang mencalonkan kembali berpasangan dengan Pebdi Arisdiawan mantan wakil ketua DPRD Banyuwangi dari fraksi [[Golkar]],. Pencalonannya terganjalgagal karena tidak mendapatkan rekomrekomendasi partai [[PDI Perjuangan]] yang mana Ratna telah memenangkan Konvensi DPC PDIP Banyuwangi secara mutlak, ia pun bergabung dengan partai Gurem tergabung di APPNP yang kemudian dikandaskan KPUD Banyuwangi, Pemilukada Banyuwangi pun terancam rusuh karena masa militan [[PDI Perjuangan]] yang tidak terima putusan KPUD cukup besar, Ratnanamun justrupilkada mencegahberikutnya kejadianberlangsung tersebuttertib dan menempuh jalur hukum, hal serupa terjadi pada Pasanganpasangan [[KhofifahAbdullah IndarAzwar ParawansaAnas]] -[[Yusuf Herman pada Pilgub Jatim 2013 namun setelah dibentuknya Dewan Kehormatan Pemilu pasangan tersebut diloloskan untuk mengikuti Pilgub, kekalahan 2005 rupanya menjadi pelajaran bagi musuh politik Ratna, mulai pembullian di internet hingga berbagai macam cara termasuk memasang orang pada Pemilihan anggota KPUD Banyuwangi, bagaimanapun juga KPUD se Indonesia rentan dimasuki orang yang sudah memiliki visi menguntungkan pihak tertentu, Hal ini menjadi titik balik perjalanan Ratna Ani Lestari yangWidyatmoko]] ditakutikeluar sekaligussebagai dicintaipemenang.
 
== Setelah Tidak Menjabat ==