Kusumadinata II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Sejarah Sunda menggunakan HotCat
k Merapihkan
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Prabu Geusan Ulun
| image = Berkas:Binokasih.JPG|thumb|295x295px|]]
 
| alt =
| caption = Mahkota [[Binokasih]], Mahkota [[Kerajaan Pajajaran]] yang diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun disimpan di [[Museum Prabu Geusan Ulun]]
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| nationality =
|ethnicity=Sunda
| other_names = Pangeran Angkawijaya
| known_for = Raja Mandala Sumedang Larang,
|awards=Nalendra Kerajaan Pakuan Pajajaran.
| religion = [[Islam]]
|parents=
* Kusumahdinata I alias [[Pangeran Santri]] alias Ki Gedeng Sumedang).
* [[Ratu Pucuk Umun]] alias Ratoe Inten Dewata alias Satyasih.
| spouse =
* Nji Mas Cukang Gedeng Waru
* Ratu Harisbaya
* Nyi Mas Pasarean
|children=
{{Collapsible list|title=Dari ''Gedeng'':<ref name="Silsilah">{{cite web|url=http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html|title=Silsilah Keluarga Pangeran Santri Koesoemadinata|authors=Erni Muthalib|publisher=Erni Muthalib Blog|date=Sabtu, 07 April 2012|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>|1=
{{plainlist|1=
*# Pangeran Rangga Gede alias Kusumahdinata III.
*# Raden Aria Wiraraja I.
*# Ki Kadu Rangga Gede.
*# Ki Rangga Patra Kelana.
*# Ki Aria Rangga Pati.
*# Ki Ngabehi Watang.
*# Nji Mas Demang Cipaku.
*# Nji Mas Ngabehi Martayuda.
*# Nji Mas Rangga Wiratama.
*# Raden Rangga Nitinagara alias Dalem Rangga Nitinagara.
*# Nji Mas Rangga Pamade.
*# Nji Mas Dipati Ukur.
*# Pangeran Tumenggung Tegal Kalong.
*# Kiai Demang Tjipakoe.
}}
}}
{{Collapsible list|title=Dari ''Harisbaya''<ref name="Keturunan Harisbaya">{{cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=Pangeran+Panjunan+/+Syekh+Maulana+Abdurahman+%28Sunan+Panjunan%29&source=bl&ots=BhliEIzcmH&sig=VsZIAVrgqw3etS4Nk-JtS2CDqNw&hl=id&sa=X&ei=L562VK66BYv9ugSojIGoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Pangeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20(Sunan%20Panjunan)&f=false|title=Arkeologi Islam Nusantara|authors=Uka Tjandrasasmita|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2009|date=|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>|1=
{{plainlist|1=
*# Pangeran Aria Suriadiwangsa. <ref>Hardjasaputra, A. Sobana. (Jumat, 21 Juni 2013). ''[http://sobhar.blogspot.com/2013/06/permasalahan-dalam-sejarah-sumedang.html Permasalahan Dalam Sejarah Sumedang - Tinjauan Akademis]'', Blog Prof. Dr. A. Sobana Hardjasaputra. Diakses 8 Agustus 2015.</ref><ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Nama alias Pangeran Dipati Rangga Gempol I alias Kusumahdinata IV. Bupati Wedana Mataram I untuk seluruh wilayah Pasundan.</ref>
*# Pangeran Tumenggung Tegal Kalong.<ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Mertua Sultan Mataram</ref>
*# Raden Rangga Nitinagara.<ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Yang menurunkan para bupati dan pembesar (Keluarga Wangsatanu).</ref>
*# Raden Arya Wiraraja I.<ref name="Keturunan Harisbaya" />
}}
}}
{{Collapsible list|title=Dari ''Pasarean''|1=
{{plainlist|1=
*# Ki Demang Cipaku. {{fact}}
}}
}}
|relatives=
* Demang Rangga Dadji.
* Demang Watang.
* Santowaan Wirakusumah. <ref>Pangeran Santowaan Wirakusumah keturunannya berada di [[Pagaden, Subang|Pagaden]] dan [[Pamanukan, Subang|Pamanukan]], [[Subang]].</ref>
* Santoan Tjikeroeh.
* Santoan Awi Luar.
|occupation = [[Raja Sumedang Larang]]
}}
 
[[Berkas:Makam guesan ulun.jpg|thumb|296x296px|Makam Prabu Geusan Ulun Adji Putih yang terletak di komplek pemakaman Dayeuh Luhur [[Kabupaten Sumedang]].]]
'''Pangeran Angkawijaya''' yang terkenal dengan gelar '''Prabu Geusan Ulun''' dalam silsilah keluarga Sumedang adalah putra Pangeran Kusumahdinata I ([[Pangeran Santri]]) selain dianggap sebagai raja daerah atau mandala [[Kerajaan Sumedang Larang]] juga mendapat gelar jabatan ''Nalendra'' dari Kerajaan [[Pakuan Pajajaran]].
Baris 5 ⟶ 70:
 
==Meneruskan kepemimpinan Pakuan Pajajaran==
[[File:Babad pajajaran.jpg|thumb|260x260px|Halaman dari ''Babad [[Pajajaran]]'', biografi paling lengkap mengenai [[Prabu Siliwangi]]. Disalin ulang di [[Sumedang]] pada abad 19 dengan bahasa dan aksara Jawa.]]
[[Berkas:Binokasih.JPG|thumb|295x295px|Mahkota [[Binokasih]], Mahkota [[Kerajaan Pajajaran]] yang diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun disimpan di [[Museum Prabu Geusan Ulun]]]]
Pada masa pemerintahannya datang menghadap untuk mengabdi serombongan orang yang dipimpin oleh empat ''Kandage Lante'' (bangsawan/ abdi raja setingkat bupati) dari [[Pakuan Pajajaran]] yang telah hancur diserang [[Kesultanan Banten]], kedatangannya selain melaporkan bahwa [[Pajajaran]] telah bubar juga meminta agar Prabu Geusan Ulun meneruskan kepemimpinan [[Pakuan Pajajaran]], diserahkanlah [[mahkota]] emas milik Raja [[Pakuan Pajajaran]] yang bernama '''[[Binokasih]]''' (''[[Binokasih Sanghyang Pake|Mahkota Binokasih]]'') berikut perhiasan serta atribut kebesaran lainnya sebagai bentuk pernyataan bahwa Kerajaan Sumedang Larang telah ditetapkan sebagai penerus kekuasaan Pakuan Pajajaran.
 
Baris 24 ⟶ 89:
Dalam masa tersebut Kesultanan [[Mataram]]-[[Jawa Tengah]] dibawah pimpinan [[Sultan Agung]] mengalami masa keemasan dan merupakan kesultanan yang sangat kuat, dilatar belakangi kekhawatiran terhadap ekspansi [[kesultanan Banten]] ke arah Timur setelah menaklukkan [[Pakuan Pajajaran]], mendorong Suriadiwangsa berangkat ke [[Mataram]] meminta perlindungan.
 
Setibanya di Mataram beliau menyampaikan maksudnya kepada Sultan Agung, dan mendapat sambutan hangat serta mendapat gelar ''Rangga Gempol Kusumadinata'' dari Sultan Agung yang dalam urutan silsilah Sumedang disebut ''Rangga Gempol I''. Penghargaan lain dari Sultan Agung ialah menjuluki wilayah kekuasaan Sumedang tersebut dengan nama ''Prayangan'' artinya daerah yang berasal dari pemberian dibarengi oleh hati yang ikhlas dan tulus. Di kemudian hari dengan lafal setempat nama Prayangan berubah menjadi [[Parahyangan|Priangan]], berbeda dengan kata [[Parahyangan|Parahyangan]] (Para-Hyang-an) yang artinya identik tempat tinggal para dewa atau orang suci (Hyang).
 
Di kemudian hari dengan lafal setempat nama Prayangan berubah menjadi [[Parahyangan|Priangan]], berbeda dengan kata [[Parahyangan|Parahyangan]] (Para-Hyang-an) yang artinya identik tempat tinggal para dewa atau orang suci (Hyang).
 
Latar belakang lainnya yang mendorong Sumedang menempatkan diri dibawah pretensi atau proteksi Mataram:
Baris 38 ⟶ 101:
Sumedang baru pertama kali memiliki meriam dan senjata api ± 30 tahun kemudian pada periode pemerintahan Pangeran Rangga Gempol III (Pangeran Panembahan) itupun dalam jumlah sedikit yang diperoleh dari pemberian Belanda. Aria Suriadiwangsa alias Kusumadinata IV alias Rangga Gempol I diangkat sebagai ''Bupati Wadana Prayangan'', jabatan yang setingkat dengan [[Gubernur]] masa kini yang membawahi wilayah seluruh [[Jawa Barat]] kecuali [[Cirebon]] dan [[Banten]] (sebelum Banten menjadi [[propinsi]] di era reformasi) termasuk membawahi wilayah yang dikuasai Rangga Gede alias Pangeran Kusumahdinata III, tidak berapa kemudian dia mendapat perintah untuk menaklukkan Sampang Madura.
 
== KeluargaLihat pula ==
<div class="references-small">
[[File:Babad pajajaran.jpg|thumb|260x260px|Halaman dari ''Babad [[Pajajaran]]'', biografi paling lengkap mengenai [[Prabu Siliwangi]]. Disalin ulang di [[Sumedang]] pada abad 19 dengan bahasa dan aksara Jawa.]]
{{Col-begin}}
 
{{Col-2}}
Prabu Geusan Ulun ialah putra Kusumahdinata I ([[Pangeran Santri]] alias Ki Gedeng Sumedang) dengan [[Ratu Pucuk Umun]] alias Ratoe Inten Dewata alias Satyasih.
* [[Kerajaan Kendan]]
 
* [[Kerajaan Galuh]]
=== Istri-istri Prabu Geusan Ulun ===
* [[Kerajaan Salakanagara]]
* Dari istri pertama, Nji Mas Cukang Gedeng Waru, dikarunia anak :<ref name="Silsilah">{{cite web|url=http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html|title=Silsilah Keluarga Pangeran Santri Koesoemadinata|authors=Erni Muthalib|publisher=Erni Muthalib Blog|date=Sabtu, 07 April 2012|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>
* [[Kerajaan Tarumanagara]]
*# Pangeran Rangga Gede alias Kusumahdinata III.
* [[Kerajaan Sunda]]
*# Raden Aria Wiraraja I.
* [[Kerajaan Talaga Manggung]]
*# Ki Kadu Rangga Gede.
* [[Kerajaan Galunggung]]
*# Ki Rangga Patra Kelana.
* [[Kerajaan Sunda Galuh]]
*# Ki Aria Rangga Pati.
* [[Kerajaan Pajajaran]]
*# Ki Ngabehi Watang.
{{Col-2}}
*# Nji Mas Demang Cipaku.
* [[Kerajaan Sumedang Larang]]
*# Nji Mas Ngabehi Martayuda.
* [[Prabu Geusan Ulun]]
*# Nji Mas Rangga Wiratama.
* [[Kesultanan Cirebon]]
*# Raden Rangga Nitinagara alias Dalem Rangga Nitinagara.
* [[Kesultanan Banten]]
*# Nji Mas Rangga Pamade.
* [[Provinsi Pasundan]]
*# Nji Mas Dipati Ukur.
* [[Daftar provinsi Indonesia]]
*# Pangeran Tumenggung Tegal Kalong.
* [[Daftar tokoh Sunda|Daftar Tokoh Sunda]]
*# Kiai Demang Tjipakoe.
* [[:Kategori:Tokoh Sunda|Tokoh Sunda]]
 
* [[:Kategori:Sunda|Sunda]]
* Dari istri kedua, Ratu Harisbaya, dikarunia anak :<ref name="Keturunan Harisbaya">{{cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=Pangeran+Panjunan+/+Syekh+Maulana+Abdurahman+%28Sunan+Panjunan%29&source=bl&ots=BhliEIzcmH&sig=VsZIAVrgqw3etS4Nk-JtS2CDqNw&hl=id&sa=X&ei=L562VK66BYv9ugSojIGoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Pangeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20(Sunan%20Panjunan)&f=false|title=Arkeologi Islam Nusantara|authors=Uka Tjandrasasmita|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2009|date=|accessdate=3 Agustus 2015}}</ref>
{{Col-end}}
*# Pangeran Aria Suriadiwangsa. <ref>Hardjasaputra, A. Sobana. (Jumat, 21 Juni 2013). ''[http://sobhar.blogspot.com/2013/06/permasalahan-dalam-sejarah-sumedang.html Permasalahan Dalam Sejarah Sumedang - Tinjauan Akademis]'', Blog Prof. Dr. A. Sobana Hardjasaputra. Diakses 8 Agustus 2015.</ref><ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Nama alias Pangeran Dipati Rangga Gempol I alias Kusumahdinata IV. Bupati Wedana Mataram I untuk seluruh wilayah Pasundan.</ref>
</div>
*# Pangeran Tumenggung Tegal Kalong.<ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Mertua Sultan Mataram</ref>
*# Raden Rangga Nitinagara.<ref name="Keturunan Harisbaya" /><ref>Yang menurunkan para bupati dan pembesar (Keluarga Wangsatanu).</ref>
*# Raden Arya Wiraraja I.<ref name="Keturunan Harisbaya" />
 
* Dari istri ketiga, Nyi Mas Pasarean, dikarunia :
*# Ki Demang Cipaku. {{fact}}
 
=== Prabu Geusan Ulun bersaudara, antara lain ===
# Demang Rangga Dadji.
# Demang Watang.
# Santowaan Wirakusumah. <ref>Pangeran Santowaan Wirakusumah keturunannya berada di [[Pagaden, Subang|Pagaden]] dan [[Pamanukan, Subang|Pamanukan]], [[Subang]].</ref>
# Santoan Tjikeroeh.
# Santoan Awi Luar.
 
==Bacaan lanjut==
<div class="references-small">
{{Col-begin}}
{{Col-2}}
* Darsa, Undang A. 2004. “Kropak 406; Carita Parahyangan dan Fragmen Carita Parahyangan“, Makalah disampaikan dalam Kegiatan Bedah Naskah Kuna yang diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga. Bandung-Jatinangor: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran: hlm. 1 – 23.
* Ekadjati, Edi S. 1995. Sunda, Nusantara, dan Indonesia; Suatu Tinjauan Sejarah. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran pada Hari Sabtu, 16 Desember `1995. Bandung: Universitas Padjadjaran.
* Ekadjati, Edi S. 1981. Historiografi Priangan. Bandung: Lembaga Kebudayaan Universitas Padjadjaran.
* Ekadjati, Edi S. (Koordinator). 1993. Sejarah Pemerintahan di Jawa Barat. Bandung: Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
* Raffles, Thomas Stamford. 1817. The History of Java, 2 vols. London: Block Parbury and Allen and John Murry.
* Raffles, Thomas Stamford. 2008. The History of Java (Terjemahan Eko Prasetaningrum, Nuryati Agustin, dan Idda Qoryati Mahbubah). Yogyakarta: Narasi.
* Z., Mumuh Muhsin. ''Sunda, Priangan, dan Jawa Barat''. Makalah disampaikan dalam Diskusi ''Hari Jadi Jawa Barat'', diselenggarakan oleh Harian Umum Pikiran Rakyat Bekerja Sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat pada Selasa, 3 November 2009 di Aula Redaksi HU Pikiran Rakyat.
* Uka Tjandrasasmita. (2009).  ''Arkeologi Islam Nusantara.'' Kepustakaan Populer Gramedia.
* E. Rokajat Asura. (September 2011). ''Harisbaya bersuami 2 raja - Kemelut cinta diantara dua kerajaan Sumedang Larang dan Cirebon''. Penerbit Edelweiss.
Baris 84 ⟶ 145:
* Lubis, Nina Herlina., Dr. MSi, dkk. (2003). ''Sejarah Tatar Sunda jilid I dan II''. CV. Satya Historica. Bandung.
* Herman Soemantri Emuch. (1979). ''Sajarah Sukapura, sebuah telaah filologis''. Universitas Indonesia. Jakarta.
{{Col-2}}
* Zamhir, Drs. (1996). ''Mengenal Museum Prabu Geusan Ulun serta Riwayat Leluhur Sumedang.'' Yayasan Pangeran Sumedang. Sumedang.
* Sukardja, Djadja. (2003). ''Kanjeng Prebu R.A.A. Kusumadiningrat Bupati Galuh Ciamis th. 1839 s / d 1886.'' Sanggar SGB. Ciamis.
Baris 96 ⟶ 158:
* Winarno, F. G. (1990). ''Bogor Hari Esok Masa Lampau.'' PT. Bina Hati. Bogor.
* Olthof, W.L. (cetakan IV 2008). ''Babad Tanah Jawi - mulai dari Nabi Adam sampai tahun 1647.'' PT. Buku Kita. Yogyakarta Bagikan.
* A. Sobana Hardjasaputra, H.D. Bastaman, Edi S. Ekadjati, Ajip Rosidi, Wim van Zanten, Undang A. Darsa. (2004). ''Bupati di Priangan dan Kajian Lainnya Mengenai Budaya Sunda.'' Pusat Studi Sunda.
* A. Sobana Hardjasaputra (Ed.). (2008). ''Sejarah Purwakarta.''
* Nina H. Lubis, Kunto Sofianto, Taufik Abdullah (pengantar), Ietje Marlina, A. Sobana Hardjasaputra, Reiza D. Dienaputra, Mumuh Muhsin Z. (2000). ''Sejarah Kota-kota Lama di di Jawa Barat''. Alqaprint. ISBN 9799565243.
{{Col-end}}
</div>
 
==Pranala==
Baris 106 ⟶ 173:
# Hardjasaputra, A. Sobana. (Jumat, 21 Juni 2013). ''[http://sobhar.blogspot.com/2013/06/permasalahan-dalam-sejarah-sumedang.html Permasalahan Dalam Sejarah Sumedang - Tinjauan Akademis]'', Situs Prof. Dr. [[A. Sobana Hardjasaputra]]. Diakses 8 Agustus 2015.
 
==ReferensiCatatan kaki==
{{reflist}}
 
==Linimasa Kerajaan Sunda==
{{Kerajaan Sunda}}
 
__DISAMBIG__