Kerajaan Talaga Manggung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Kerajaan di Parahyangan menggunakan HotCat
k Merapihkan.
Baris 1:
[[File:Makam Sunan Wanaperih.jpg|thumb|428x428px|Makam [[Sunan Wanaperih]] terletak di [[Majalengka, Majalengka|Majalengka]], [[Kabupaten Majalengka]]]]
'''Kerajaan Talaga Manggung''' Pada kira-kira zaman abad sebelum ke 15, kewadanaan Talaga adalah bekas salah satu kerajaan, yang terletak di [[Kabupaten Majalengka]], bertahta bernama SUNANSunan TALAGATalaga MANGGUNGManggung, asal keturunan Raja [[Prabu Siliwangi|PRABU SILIWANGI]], kerajaan di SANGIANGSangiang. Dia mempunyai dua orang putra, satu laki-laki dan satu perempuan, yang laki-laki bernama RADENRaden PANGLURAHPanglurah dan yang perempuan bernama RATU SIMBAR KENCANA. Raden Panglurah tidak ada dikeraton sedang melakukan tetapa di GUNUNG BITUNG sebelah selatan Talaga.Ratu SIMBARSimbar KENCANA mempunyai suami kepala seorang patih di keraton tersebut, yang bernama PALEMBANG GUNUNG, berasal dari PalembangKencana. Patih palembang gunung setelah dirinya dipercaya oleh mertuanya, yaitu sunan Talaga Manggung dan ditaati oleh masyarakatnya, timbul pikiran yang murka ingin menjadi seorang raja di Sangiang Talaga, dengan maksud akan membunuh mertuanya ialah Sunan Talaga Manggung. Setelah mendapat keterangan dari seorang mantra yang bernama CITRA SINGA, bahwa sang raja sangat gagah perkasa tidak satu senjata atau tumbak yang mampu mengambil patinya raja, melainkan oleh suatu senjata tumbak kawannya raja sendiri ketika ia lahir, dan oleh Citra Singa diterangkan bahwa yang dapat mengambil senjata itu hanya seorang gendek kepercayaan raja yang bernama Centang Barang, Setelah mendapatkan tombak tersebut, kemudian Palembang Gunung membujuk dengan perkataan yang manis-manis dan muluk-muluk kepada Centang Barang untuk mengambil senjata tersebut, dan melakukan pembunuhannya, bila berhasil akan diganjar / akan dinaikan pangkatnya. Kemudian setelah Centang Barang mendapatkan bujukan yang muluk-muluk dari Palembang Gunung ia bersedia melakukan pembunuhan itu.
 
Raden Panglurah tidak ada dikeraton sedang melakukan tetapa di Gunung Bitung sebelah selatan Talaga. Ratu Simbar Kencana mempunyai suami kepala seorang patih di keraton tersebut, yang bernama Palembang Gunung, berasal dari Palembang. Patih Palembang Gunung setelah dirinya dipercaya oleh mertuanya, yaitu sunan Talaga Manggung dan ditaati oleh masyarakatnya, timbul pikiran yang murka ingin menjadi seorang raja di Sangiang Talaga, dengan maksud akan membunuh mertuanya Sunan Talaga Manggung.
Pada suatu waktu kira-kira jam lima pagi SUNAN TALAGA MANGGUNG baru bangun dari tidurnya dan menuju jamban, dia diintai oleh Centang Barang, kemudian di tempat yang gelap ditumbak pada pinggang sebelah kiri, sehingga mendapat luka yang parah. Centang Barang setelah melakukan lari jauh dan diburu oleh yang menjaga, tetapi sang prabu bersabda, “biarlah si Centang Barang jangan diburu, nanti juga ia celaka mendapat balasan dari Dewa karena ia durhaka”. Setelah si Centang Barang keluar dari keraton, ia menjadi gila, ia menggigit-gigit anggota badannya sampai ia mati.
 
Setelah mendapat keterangan dari seorang mantra yang bernama Citra Singa, bahwa sang raja sangat gagah perkasa tidak satu senjata atau tumbak yang mampu mengambil patinya raja, melainkan oleh suatu senjata tumbak kawannya raja sendiri ketika ia lahir, dan oleh Citra Singa diterangkan bahwa yang dapat mengambil senjata itu hanya seorang gendek kepercayaan raja yang bernama Centang Barang. Setelah mendapatkan tombak tersebut, kemudian Palembang Gunung membujuk dengan perkataan yang manis-manis dan muluk-muluk kepada Centang Barang untuk mengambil senjata tersebut, dan melakukan pembunuhannya, bila berhasil akan diganjar kenaikan pangkatnya. Kemudian setelah Centang Barang mendapatkan bujukan yang muluk-muluk dari Palembang Gunung ia bersedia melakukan pembunuhan itu.
 
Pada suatu waktu kira-kira jam lima pagi SUNANSunan TALAGATalaga MANGGUNGManggung baru bangun dari tidurnya dan menuju jamban, dia diintai oleh Centang Barang, kemudian di tempat yang gelap ditumbak pada pinggang sebelah kiri, sehingga mendapat luka yang parah. Centang Barang setelah melakukan lari jauh dan diburu oleh yang menjaga, tetapi sang prabu bersabda, “biarlah“Biarlah si Centang Barang jangan diburu, nanti juga ia celaka mendapat balasan dari Dewa karena ia durhaka”durhaka. Setelah si Centang Barang keluar dari keraton, ia menjadi gila, ia menggigit-gigit anggota badannya sampai ia mati.
Palembanga Gunung Mendapat kabar tentang peristiwa itu, lalu ia berangkat menengoknya, tetapi keraton tidak ada, (hilang) dengan seisinya, hilang menjadi situ yang sekarang dinamakan SITUSitu SANGIANGSangiang TALAGATalaga. Setelah keadaan keraton hilang, Patih Palembang Gunung diangkat menjadi Rajaraja di Talaga.
Lama kelamaan peristiwa itu terbongkar dan ada diantaranya yang memberitahukan kepada RATURatu SIMBARSimbar KENCANA atau istrinya Palembang GunungKencana, bahwa kematian ayah handanyaayahandanya adalah perbuatan suaminya sendiri. Setelah mendapat kanbarmendapatkabar itu maka SIMBARSimbar KENCANAKencana membulatkan hati untuk membalas dendam kepada suaminya, atas kematian ayah handanya.. Pada saat Palembang Gunung sedang tidur nyeyak di tikamnya, (digorok), oleh tusuk konde ratu Simbar Kencana, sehingga mati seketika itu juga.
Setelah gunung palembang itu mati, kerajaan belum ada yang menjabatnya maka di angkat Raden Panglurah yang baru pulang dari petapaan. (putra sulung dari sunan Talalga Manggung) sedatangnyaSedatangnya ke sangiang dia merasa kaget karena keadaan keraton sudah musnah hanya nampak situ saja dan setelah dia mendapat kabar dari orang yang bertemu di tempat itu bahwa keraton sudah dipindah tempatkan ke Walang Suji (desaDesa Kagok).
Ketika Ratu Simbar Kencana sedang kumpulan dengan ponggawa, datanglah Raden Panglurah yang menuju kepada Ratu Simbar Kencana dan kemudian oleh ratu Simbar Kencana diterangkan atas kematian ayah handanyaayahandanya. Kemudian Raden Panglurah meminta agar yang melanjutkan pemerintahan adalah Ratu Simbar kencana sendri, dan dia (Raden Panglurah) akan menyusul ayah handanyaayahandanya dengan meminta empat dinas pahlawannya, setelah permintaan dikabukannya, dia menuju Situ Sangiang dan setelah tiba di Situ Sangiang tersebut dia beserta pengiringnya turun ke situ sangiang dan turut menghilang.
Setelah Palembang Gunung meninggal dunia, Ratu Simbar kencana menikah lagi deangan Raden Kusumalaya Ajar Kutamangu, keturunan Galuh dan mempunyai putra Sunan Parung, dan setelah Ratu Simbar Kencana meninggal dunia, kerajaan pun diturunkannya kepada putranya SUNANSunan PARUNGParung.
Sunan Parung mempunyai putra istri bernama Ratu Parung, melanjutkan kerajaannya dengan mempunyai suami Raden Rangga Mantra Putranyaputranya Raden Munding Sari Agung, keturunan Prabu Siliwangi atau PadjajaranPajajaran.
Dari waktu itu Raden Rangga Mantri dan Ratu Parung agamanya ganti menjadi Islam dari agama Budha, yang dikembangkan oleh [[Sunan GunungSyarif Djati|SUNAN GUNUNG DJATI]] [[Kerajaan Cirebon|CIREBON]] (SYARIF HIDAYAT TULLOH)Hidayatullah. Raden Rangga Mantri setelah menjadi Islam namanya diganti PRABUPrabu PUCUKPucuk ULUMUlum. Prabu Pucuk Ulum mempunyai putra bernama SUNAN WANAK PRIH. Sunan Wanak Prih yang akhirnya menjadi raja yangbertempat bertempatdi diwaloangWalang sujiSuji (Desa Kagok). Sunan Wanak Prih mempunyai putra AMPUHAmpuh SURAWIJAYASurawijaya SUNANSunan KIDAKKidak. Setelah Sunan Wanak Prih Meninggal dunia tahta kerajaannya diturunkan kepada AMPUHAmpuh SURAWIJAYA,Surawijaya dan kerajaan dipindahkan dari Walang Suji ke Talaga.
Ampuh Sura Wijaya mempunyai putra bernama SUNANSunan PANGERANPangeran SURAWIJAYASurawijaya, Sunan Ciburuy, diturunkan kepada Putranyaputranya DIPATIDipati SUARGASuarga. Dari putra Dipati Suarga diturunknditurunkan kepada putranya DIPATIDipati WIRANATAWiranata. Kemudian kerajaan itu diturnkanditurunkan kepada putranya bernama RADENRaden SACASaca EYANGEyang hingga abad ke tujuh belas.
Kerajaan dipindahkan (dihilangkan) karena penjajahan, dan pada waktu itu kerajaan di Talaga menjadi KABUPATENKabupaten. Raden Saca Nata Eyang meninggalkan kepangkatannya. Diturunkan kepada putranya bernama ARIAAria SECANATASecanata. Setelah itu Kabupaten dipindahkan ke Majalengka bertempat di Sindangkasih.
Waktu Kabupaten dipindahkan Bupati , Raden Sacanata menolak sampai dia pada waktu itu dipensiundipensiunkan. Dia mempunyai putra bernama PANGERANPangeran SUMANEGARASumanegara. Pangeran sumanegara mempunyai putri bernama NYI RADEN ANGREK. Nyi Raden Angrek dan mempunyai suami bernama KERTADILAGAKertadilaga putra pangeran Kartanegara, kambojaKamboja. Dari Kartadiliga mempunyai putra bernama NATAKUSUMAHNatakusumah di CIKIFAICikifai TALAGATalaga, sampai sekarang keturunanya masih ada, menjaga (memelihara) barang-barang kuno keturunan Raja Talaga. Barang-Barang kuno tersebut adalah BAJUBaju KERAKera, [[Arca|ARCA-ARCA]], [[Gamelan|GAMELAN]], TUAHTuah MERIAMMeriam, BEDILBedil SUNDUTSundut, dan perkkas lainya yang sekarang masih ada.<ref>[http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=958&lang=id#sthash.8gx23Vhd.dpuf]</ref>
Kabupaten dipindahkan ke Majalengka bertempat di Sindangkasih.
Waktu Kabupaten dipindahkan Bupati Raden Sacanata menolak sampai dia pada waktu itu dipensiun. Dia mempunyai putra bernama PANGERAN SUMANEGARA. Pangeran sumanegara mempunyai putri bernama NYI RADEN ANGREK. Nyi Raden Angrek mempunyai suami bernama KERTADILAGA putra pangeran Kartanegara kamboja. Dari Kartadiliga mempunyai putra bernama NATAKUSUMAH di CIKIFAI TALAGA, sampai sekarang keturunanya masih ada, menjaga (memelihara) barang-barang kuno keturunan Raja Talaga. Barang-Barang kuno tersebut adalah BAJU KERA, [[Arca|ARCA-ARCA]], [[Gamelan|GAMELAN]], TUAH MERIAM, BEDIL SUNDUT, dan perkkas lainya yang sekarang masih ada.<ref>[http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=958&lang=id#sthash.8gx23Vhd.dpuf]</ref>
 
== Pemerintahan Kerajaan Talaga Manggung ==
 
==== Pemerintahan Batara Gunung Picung ====
Kerajaan Hindu di Talaga berdiri pada abad XIII Masehi, Raja tersebut masih keturunan Ratu [[Galuh]] bertahta di [[Ciamis]], dia adalah putera V, juga ada hubungan darah dengan raja-raja di [[Pajajaran]] atau dikenal dengan Raja Siliwangi. Daerah kekuasaannya meliputi [[Talaga, Majalengka|Talaga]], [[Cikijing, Majalengka|Cikijing]], [[Bantarujeg, Majalengka|Bantarujeg]], [[Lemahsugih, Majalengka|Lemahsugih]], [[Maja, Majalengka|Maja]] dan sebagian Selatan Majalengka. Pemerintahan Batara Gunung Picung sangat baik, agamagama yang dipeluk rakyat kerajaan ini adalah agama Hindu. Pada masa pemerintahaannya pembangunan prasarana jalan perekonomian telah dibuat sepanjang lebih 25 Km tepatnya Talaga - Salawangi di daerah Cakrabuana. Bidang Pembangunan lainnya, perbaikan pengairan di Cigowong yang meliputi saluran-saluran pengairan semuanya di daerah Cikijing. Tampuk pemerintahan Batara Gunung Picung berlangsung 2dua windu. Raja berputera 6enam orang yaitu :- Sunan Cungkilak -, Sunan Benda -, Sunan Gombang -, Ratu Panggongsong Ramahiyang-, Prabu Darma Suci-, Ratu Mayang KarunaAkhirKaruna. Akhir pemerintahannya kemudian dilanjutkan oleh Prabu Darma Suci.
 
==== Pemerintahan Prabu Darma Suci ====
Disebut juga Pandita Perabu Darma Suci. Dalam pemerintahan raja ini Agama Hindu berkembang dengan pesat (abad ke-XIII),. namaNama dia dikenal di Kerajaan Pajajaran, Jawa TengahMataram, Jayakarta sampai daerah Sumatera. Dalam seni pantun banyak diceritakan tentang kunjungan tamu-tamu tersebut dari kerajaan tetangga ke Talaga, apakah kunjungan tamu-tamu merupakan hubungan keluarga saja tidak banyak diketahui. Peninggalan yang masih ada dari kerajaan ini antara lain Benda Perunggu, Gong, Harnas atau Baju Besi. Pada abad XIIX Masehi dia wafat dengan meninggalkan 2dua orang putera yakni:- Bagawan Garasiang -dan Sunan Talaga Manggung
 
==== Pemerintahan Sunan Talaga Manggung ====
Tahta untuk sementara dipangku oleh Begawan Garasiang,. namun dia sangat mementingkan Kehidupankehidupan Kepercayaanspiritual sehingga akhirnya tak lama kemudian tahta diserahkan kepada adiknya Sunan Talaga Manggung.Tak banyak yang diketahui pada masa pemerintahan raja ini selain kepindahan dia dari Talaga ke daerah Cihaur Maja.
 
==== Pemerintahan Sunan Talaga Manggung ====
Sunan Talaga Manggung merupakan raja yang terkenal sampai sekarang karena sikap dia yang adil dan bijaksana serta perhatian dia terhadap agama Hindu, pertanian, pengairan, kerajinan serta kesenian rakyat. Hubungan baik terjalin dengan kerajaan-kerajaan tetangga maupun kerajaan yang jauh, seperti misalnya dengan Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Cirebon maupun Kerajaan Sriwijaya. Dia berputera dua, yaitu :- Raden Pangrurah -dan Ratu Simbarkencana. Raja wafat akibat penikaman yang dilakukan oleh suruhan Patih Palembang Gunung bernama CentangbarangCentang Barang. Kemudian Palembang Gunung menggantikan Sunan Talaga Manggung dengan beristrikan Ratu SimbarkencanaSimbar Kencana. Tidak beberapa lama kemudian Ratu SimbarkencanaSimbar Kencana membunuh Palembang Gunung atas petunjuk hulubalang Citrasinga dengan tusuk konde sewaktu tidur. Dengan meninggalnya Palembang Gunung, kemudian Ratu Simbarkencana menikah dengan turunan Panjalu bernama Raden Kusumalaya Ajar Kutamanggu dan dianugrahi 8delapan orang putera diantaranya yang terkenal sekali putera pertama Sunan Parung.
 
==== Pemerintahan Ratu Simbarkencana ====
Baris 42 ⟶ 43:
 
==== Pemerintahan Sunan Parung ====
Pemerintahan Sunan Parung tidak lama, hanya beberapa tahun saja. Hal yang penting pada masa pemerintahannya adalah sudah adanya Perwakilan Pemerintahan yang disebut Dalem, antara lain ditempatkan di daerah Kulur, Sindangkasih, Jerokaso Maja. Sunan Parung mempunyai puteri tunggal bernama Ratu Sunyalarang atau Ratu Parung. Putri ''Sunan Parung'', yang bernama ''Ratu Pucuk Umun'' menikah dengan [[Pangeran Santri]] yang menjadi penerus [[Kerajaan Sumedang Larang]]
 
==== Pemerintahan Ratu Sunyalarang ====
Sebagai puteri tunggal dia naik tahta menggantikan ayahandanya Sunan Parung dan menikah dengan turunan putera Prabu Siliwangi bernama Raden Rangga Mantri atau lebih dikenal dengan Prabu Pucuk Umum. Pada masa pemerintahannya Agama Islam sudah berkembang dengan pesat. Banyak rakyatnya yang memeluk agama tersebut hingga akhirnya baik Ratu Sunyalarang maupun Prabu Pucuk Umum memeluk Agama Islam.
Agama Islam berpengaruh besar ke daerah-daerah kekuasaannya antara lain Maja, Rajagaluh dan Majalengka. Prabu Pucuk Umum adalah Raja Talaga ke-2kedua yang memeluk Agama Islam. Hubungan pemerintahan Talaga dengan Cirebon maupun Kerajaan Pajajaran baik sekali. Sebagaimana diketahui Prabu Pucuk Umum adalah keturunan dari prabu Siliwangi karena dalam hal ini ayah dia yang bernama Raden Munding Sari Ageung merupakan putera dari Prabu Siliwangi. Jadi pernikahan Prabu Pucuk Umum dengan Ratu Sunyalarang merupakan perkawinan keluarga dalam derajat ke-IV.Hal terpenting pada masa pemerintahan Ratu Sunyalarang adalah Talaga menjadi pusat perdagangan di sebelah Selatan. Ratu Sunyalarang saudara dengan ''Ratu Pucuk Umun'' suami [[Pangeran Santri]].
 
==== Pemerintahan Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum ====
Dari pernikahan Raden Rangga Mantri dengan Ratu Parung (Ratu Sunyalarang putri ''Sunan Parung'', saudara sebapak ''Ratu Pucuk Umun'' suami [[Pangeran Santri]]) melahirkan 6enam orang putera yaitu :- Prabu Haurkuning, - [[Sunan Wanaperih]] -, Dalem Lumaju Agung-, Dalem Panuntun -, Dalem Panaekan. Akhir abad XV Masehi, penduduk Majalengka telah beragama Islam. Dia sebelum wafat telah menunjuk putera-puteranya untuk memerintah di daerah-daerah kekuasaannya, seperti halnya : [[Sunan Wanaperih]] memegang tampuk pemerintahan di Walagsuji; Dalem Lumaju Agung di kawasan Maja; Dalem Panuntun di Majalengka sedangkan putera pertamanya, Prabu Haurkuning, di Talaga yang selang kemudian di Ciamis. Kelak keturunan dia banyak yang menjabat sebagai Bupati.Sedangkan dalem Dalem Panaekan dulunya dari Walangsuji kemudian berpindah-pindah menuju Riung Gunung, sukamenakSukamenak, nunukNunuk Cibodas dan Kulur. Prabu Pucuk Umum dimakamkan di dekat Situ Sangiang Kecamatan [[Talaga, Majalengka|Talaga]].
 
==== Pemerintahan Sunan Wanaperih ====
Terkenal [[Sunan Wanaperih]], di Talaga sebagai seorang Raja yang memeluk Agama Islam pun juga seluruh rakyat di negeri ini semua telah memeluk Agama Islam. Dia berputera 6enam orang, yaitu :- Dalem Cageur -, Dalem Kulanata -, Apun Surawijaya atau Sunan Kidul-, Ratu Radeya -, Ratu Putri -, [[Dalem Wangsa Goparana]]. Diceritakan bahwa Ratu Radeya menikah dengan Arya Sarngsingan sedangkan Ratu Putri menikah dengan putra [[Syekh Abdul Muhyi]] dari Pamijahan bernama Sayid Faqih Ibrahim lebih dikenenaldikenal [[Sunan Cipager]]. [[Dalem Wangsa Goparana]] pindah ke [[Sagalaherang, Subang|Sagalaherang]], kelak keturunan dia ada yang menjabat sebagai bupati seperti Bupati Wiratanudatar I di Cikundul. Sunan Wanaperih memerintah di Walangsuji, tetapi dia digantikan oleh puteranya Apun Surawijaya, maka pusat pemerintahan kembali ke Talaga. Putera Apun Surawijaya bernama Pangeran Ciburuy atau disebut juga Sunan Ciburuy atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Surawijaya menikah dengan putri Cirebon bernma Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon.Pangeran Surawijaya dianungrahi 6 orang anak yaitu - Dipati Suwarga-Mangunjaya
- Jaya Wirya
- Dipati Kusumayuda
- Mangun Nagara
- Ratu Tilarnagara
Ratu Tilarnagara menikah dengan Bupati Panjalu ([[Kerajaan Panjalu Ciamis]]) yang bernama [[Pangeran Arya Sacanata]] yang masih keturunan Prabu Haur Kuning. Pengganti Pangeran Surawijaya ialah Dipati Suwarga menikah dengan ''Putri Nunuk'' dan berputera 2 orang, yaitu :- Pangeran Dipati Wiranata- Pangeran Secadilaga atau pangeran RajiPangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Pangeran Secanata, Raga Sari yang menikah dengan Ratu Cirebon mengantikan Pangeran Secanata. Arya Secanata memerintah ± tahun 1762; pengaruh V.O.C. sudah terasa sekali. Hingga pada tahun-tahun tersebut pemerintahan di Talaga diharuskan pindah oleh V.O.C. ke Majalengka. Karena hal inilah terjadi penolakan sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Talaga.Peninggalan masa tersebut masih terdapat di museum Talaga berupa pistol dan meriam.
 
Putera Apun Surawijaya bernama Pangeran Ciburuy atau disebut juga Sunan Ciburuy atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Surawijaya menikah dengan putri Cirebon bernma Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon.Pangeran Surawijaya dianungrahi 6 orang anak yaitu Dipati Suwarga, Mangunjaya, Jaya Wirya, Dipati Kusumayuda, Mangun Nagara, Ratu Tilarnagara. Ratu Tilarnagara menikah dengan Bupati Panjalu ([[Kerajaan Panjalu Ciamis]]) yang bernama [[Pangeran Arya Sacanata]] yang masih keturunan Prabu Haur Kuning. Pengganti Pangeran Surawijaya ialah Dipati Suwarga menikah dengan ''Putri Nunuk'' dan berputera 2dua orang, yaitu :- Pangeran Dipati Wiranata-, Pangeran Secadilaga atau pangeran RajiPangeranRaji. Pangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Pangeran Secanata, Raga Sari yang menikah dengan Ratu Cirebon mengantikan Pangeran Secanata. Arya Secanata memerintah ± tahun 1762; pengaruh V.O.C. sudah terasa sekali. Hingga pada tahun-tahun tersebut pemerintahan di Talaga diharuskan pindah oleh V.O.C. ke Majalengka. Karena hal inilah terjadi penolakan sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Talaga.Peninggalan masa tersebut masih terdapat di museum Talaga berupa pistol dan meriam.
= Situs Dan Budaya Nunuk Baru sejarah Berdirinya Kerajaan Talaga Manggung =
Desa<nowiki> </nowiki>[[Nunuk Baru, Maja, Majalengka|Nunuk Baru]] berada di wilayah [[Maja, Majalengka|Kecamatan Maja]] disebelah Selatan  Kota [[Kabupaten Majalengka]] , sekaligus bisa menjadi jalur Alternatif dari Kota
<nowiki> </nowiki>Majalengka Menuju Kecamatan Talaga dan Kecamatan Bantarujeg.
 
Di= DesaSitus Dan Budaya Nunuk Baru sendirisejarah Berdirinya Kerajaan banyakTalaga MakomManggung =
Desa<nowiki> </nowiki>[[Nunuk Baru, Maja, Majalengka|Nunuk Baru]] berada di wilayah [[Maja, Majalengka|Kecamatan Maja]] disebelahdi sebelah Selatan  Kota [[Kabupaten Majalengka]] , sekaligus bisa menjadi jalur Alternatif dari Kota Majalengka Menuju Kecamatan Talaga dan Kecamatan Bantarujeg.Di Desa Nunuk Baru sendiri banyak makom keramat yang erat hubunganya dengan sejarah Kerajaan Talaga Manggung
keramat yang erat hubunganya dengan sejarah Kerajaan Talaga Manggung
(sekarang Talaga) dan untuk kekinian adalah berdirinya Kota Majalengka, adapun Makam Keramat Tersebut diantaranya :
 
=== Makam Pajaten/ atau Pajatian ( Makam Ibu Arya Saringsingan )  ===
Makam
<nowiki> </nowiki>pajaten terletak disebelah barat Blok Nunuk dipinggir kali cisuluheun
Baris 121 ⟶ 115:
orang-orang jompo lainya. Maka makam tersebut diberi nama Panguyangan
Gede. Sampai sekarang masyarakat Nunuk selalu melakukan Ritual dimakam
ini apabila musim bercocok tanam dimulai dengan istilah <strong>''GUARGuar BUMIBumi.''</strong>
 
=== Makam Gunung Taneuh (Mbah Prabu Jaya)  ===
Baris 138 ⟶ 132:
selanjutnya.
 
= ReferinsiReferensi =
# http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=948&lang=id Situs resmi Disbudpar Jawa Barat
# http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=958&lang=id Situs resmi Disbudpar Jawa Barat