Busra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 8238520 oleh Carriearchdale (bicara)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 156:
Busra memainkan peran penting dalam kehidupan awal Islam, [[Nabi Muhammad]] pernah tiba dikota ini dan sempat bertemu dengan seorang biarawan Kristen bernama Bahira. Pasukan pada masa Khulafaur Rasyidin di bawah [[Khalid ibn Walid]] umum merebut kota dari Bizantium dalam Pertempuran Busra pada tahun 634. Dibawah pemerintahan Islam, Busra akan berfungsi sebagai pos paling selatan Damaskus. Pemerintahan Islam pada awalnya tidak mengubah arsitektur umum Busra, adapun struktur umum perkotaan baru hadir pada era [[Bani Umayyah]] pada tahun 721 - 746 ketika Damaskus menjadi ibukota kekhalifahan. Penduduk Bosra secara bertahap masuk Islam, tempat-tempat suci era Romawi dimanfaatkan untuk digunakan Muslim. Pada abad ke-9 Busra merupakan ibukota provinsi Hauran.
 
Setelah berakhirnya era Umayyah di 750, kegiatan utama Busra berhenti hingga 300 tahun sampai penghujung abad ke-11. Pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Fatimiyah, di 1068, sejumlah proyek pembangunan mulai digalakan kembali. Pada masa munculnya pemerintahan Seljuk pada tahun 1076, sangat memperhatikan fungsi Busra sebagai kota pertahanan. Pada era ini teater Romawi dirubah menjadi sebuah benteng, dengan lantai baru ditambahkan ke menara tangga bagian dalam. Dengan datangnya kekuasaan [[Dinasti Burid]] di Damaskus, umum [[Kumushtakin]] diberi jatah seluruh Hauran menjadi sebuah perdikan oleh [[Atabeg Tughtakin]]. Di bawah Kumushtakin, upaya untuk meningkatkan karakter Muslim di kota ditingkatkan dengan pembangunan sejumlah bangunan-bangunan Islam. Termasuk dalam proyek ini adalah merehabilitasi Masjid Umar, yang telah dibangun oleh Bani Umayyah pada tahun 721 <ref name="Meinecke35"/>. Masjid lain yang dibangun adalah Masjid al-Khidr yang lebih kecil dibangun di bagian barat laut kota, didirikan di bawah Kumushtakin, di 1134. Kumushtakin juga memiliki sebuah madrasah yang dibangun di sebuah situs Islam guna menghormati lutut unta, yang menandai jejak dari unta Nabi Muhammad naik pada saat ia memasuki Busra di abad ke-7-awal.
 
Zaman keemasan kegiatan politik dan arsitektur Busra dimulai ketika pemerintahan [[Dinasti Ayyubiyah | Ayyubiyah]] pada masa sultan [[Al-Adil I]] (1196-1218). Salah satu perkembangan arsitektur pertama di kota adalah pembangunan delapan menara yang besar di luar teater Romawi yang telah dialihfungsikan menjadi benteng. Proyek ini dimulai pada 1202 dan selesai pada 1253, menjelang akhir periode Ayyubiyah. Dua menara sudut utara sendiri menempati ruang yang lebih besar daripada enam yang lainnya. Setelah kematian al-Adil di 1218, putranya [[as-Salih Ismail]] mewarisi perdikan Busra dan mendiami di benteng yang baru diperkuat itu. Selama pemerintahan Ismail, Busra menjadi terkenal secara politik. Ismail menggunakan kota sebagai dasar ketika ia mengklaim kesultanan di Damaskus pada dua kesempatan terpisah, ia memerintah antara 1237-1238 dan 1239-1245.
 
===Era Utsmani===
Pada tahun 1596 Busra tunduk dibawah Kerajaan Utsmani, dikenal sebagai '' Nafs Busra '', menjadi bagian dari '' [[nahiya]] '' bagian dari Badi Nasiyya di [[Sanjak | Qada]] dari [[Hauran]]. Pada saat itu memiliki populasi Muslim yang terdiri dari 75 rumah tangga dan 27 bujangan, dan populasi penduduk [[Kristen]] sebanyak 15 rumah tangga dan 8 bujangan. Pajak yang dibayarkan terdiri dari [[gandum]], [[barley]], tanaman musim panas, buah-atau lainnya pohon, kambing dan / atau sarang dan air bersih. <Ref> Hütteroth dan Abdulfattah, 1977, p. 219. </ Ref>
 
===Era Modern===
Pada hari ini, Busra adalah situs utama [[arkeologi]], yang berisi reruntuhan peninggalan [[Romawi Kuno | Roman]], [[Kekaisaran Bizantium | Bizantium]], dan [[Muslim]] kali, fitur utama yang diselamatkan dengan baik adalah Teater Romawi. Setiap tahun diselenggarakan festival musik nasional di teater Romawi Busra.
 
Perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan telah mempengaruhi Busra sejak akhir Mandat Perancis pada tahun 1946. Sementara sampai tahun 1950-an para pemilik toko dari Busra berasal dari [[Damaskus]], sejak itu sebagian besar pemilik toko adalah penduduk kota. Pada akhir era Utsmani dan periode Mandat Perancis, relasi pertanian adalah antara pemilik tanah kecil dan petani penggarap, karena reformasi agraria di akhir 1950-an dan 1960-an, hubungan yang lebih layak telah terjadi antara pemilik tanah dan buruh upah. Banyak dari warga yang telah menemukan pekerjaan di negara Arab Teluk Persia utamanya di [[Arab Saudi]], para pekerja ini mengirimkan hasil untuk kerabat mereka di Busra. Perubahan sosial berbarengan dengan peningkatan akses pendidikan sebagian besar telah mengurangi pengaruh kehidupan klan tradisional.
 
== Rujukan ==