Busra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 151:
Di bawah [[Kekaisaran Romawi]], Busra berganti nama menjadi '' Nova Trajana Bostra '' dan kediaman Legio III Cyrenaica. Pada masa itu kota ini menjadi ibukota provinsi Romawi di Arab. Kota inimenjadi jalur utama perdagangan yang berkembang karena letaknya tepat dipersimpangan beberapa rute perdagangan. Menghubungkan Via Traiana Nova, sebuah jalur penghubung antara [[Damaskus]] menuju [[Laut Merah]]. Kota ini menjadi pusat penting bagi produksi jagung pada masa pemerintahan Kaisar Phillip.
 
Pada periode [[Kekaisaran Bizantium | Bizantium]] yang dimulai pada abad ke-5, [[Kristen]] menjadi agama yang dominan di Bosra. Kota ini memiliki [[Uskup Agung]] kursi dan katedral besar yang dibangun pada abad ke-6. Pada awal abad ke 7 Busra ditaklukkan oleh. [[Kekaisaran Sasaniyah]] dari [[Persia]], tetapi berhasil direbut kembali selama penaklukan Bizantium. <ref name="Beattie126">Beattie, p. 126.</ref> The two [[Councils of Arabia]] were held at Bosra in 246 and 247 AD.
 
===Era Islam===
Busra memainkan peran penting dalam kehidupan awal Islam, [[Nabi Muhammad]] pernah tiba dikota ini dan sempat bertemu dengan seorang biarawan Kristen bernama Bahira. Pasukan pada masa Khulafaur Rasyidin di bawah [[Khalid ibn Walid]] umum merebut kota dari Bizantium dalam Pertempuran Busra pada tahun 634. Dibawah pemerintahan Islam, Busra akan berfungsi sebagai pos paling selatan Damaskus. Pemerintahan Islam pada awalnya tidak mengubah arsitektur umum Busra, adapun struktur umum perkotaan baru hadir pada era [[Bani Umayyah]] pada tahun 721 - 746 ketika Damaskus menjadi ibukota kekhalifahan. Penduduk Bosra secara bertahap masuk Islam, tempat-tempat suci era Romawi dimanfaatkan untuk digunakan Muslim <ref name="Meinecke35">Meinecke, 1996, p. [http://books.google.com/books?id=g8_kJYOu_moC&pg=PA35 35]</ref>. Pada abad ke-9 Busra merupakan ibukota provinsi Hauran.
 
Setelah berakhirnya era Umayyah di 750, kegiatan utama Busra berhenti hingga 300 tahun sampai penghujung abad ke-11. Pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Fatimiyah, di 1068, sejumlah proyek pembangunan mulai digalakan kembali. Pada masa munculnya pemerintahan Seljuk pada tahun 1076, sangat memperhatikan fungsi Busra sebagai kota pertahanan. Pada era ini teater Romawi dirubah menjadi sebuah benteng, dengan lantai baru ditambahkan ke menara tangga bagian dalam. Dengan datangnya kekuasaan [[Dinasti Burid]] di Damaskus, umum [[Kumushtakin]] diberi jatah seluruh Hauran menjadi sebuah perdikan oleh [[Atabeg Tughtakin]]. Di bawah Kumushtakin, upaya untuk meningkatkan karakter Muslim di kota ditingkatkan dengan pembangunan sejumlah bangunan-bangunan Islam. Termasuk dalam proyek ini adalah merehabilitasi Masjid Umar, yang telah dibangun oleh Bani Umayyah pada tahun 721 <ref name="Meinecke35"/>. Masjid lain yang dibangun adalah Masjid al-Khidr yang lebih kecil dibangun di bagian barat laut kota, didirikan di bawah Kumushtakin, di 1134. Kumushtakin juga memiliki sebuah madrasah yang dibangun di sebuah situs Islam guna menghormati lutut unta, yang menandai jejak dari unta Nabi Muhammad naik pada saat ia memasuki Busra di abad ke-7-awal <ref>Meinecke, 1996, p. [http://books.google.com/books?id=g8_kJYOu_moC&pg=PA37 37]</ref>.
 
Zaman keemasan kegiatan politik dan arsitektur Busra dimulai ketika pemerintahan [[Dinasti Ayyubiyah | Ayyubiyah]] pada masa sultan [[Al-Adil I]] (1196-1218). Salah satu perkembangan arsitektur pertama di kota adalah pembangunan delapan menara yang besar di luar teater Romawi yang telah dialihfungsikan menjadi benteng. Proyek ini dimulai pada 1202 dan selesai pada 1253, menjelang akhir periode Ayyubiyah. Dua menara sudut utara sendiri menempati ruang yang lebih besar daripada enam yang lainnya. Setelah kematian al-Adil di 1218, putranya [[as-Salih Ismail]] mewarisi perdikan Busra dan mendiami di benteng yang baru diperkuat itu. Selama pemerintahan Ismail, Busra menjadi terkenal secara politik. Ismail menggunakan kota sebagai dasar ketika ia mengklaim kesultanan di Damaskus pada dua kesempatan terpisah, ia memerintah antara 1237-1238 dan 1239-1245. <Ref> Meinecke, 1996, hlm. [Http://books.google.com/books ? id = g8_kJYOu_moC & pg = PA38 38] -39 </ ref>.
 
===Era Utsmani===