Abah Anom: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Merapihkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
 
== Pendidikan ==
Pada usia delapan tahun Abah Anom masuk Sekolah Dasar (Verfolg School) di [[Ciamis]] antara tahun 1923-1928. Kemudian ia masuk Sekolah Menengah semacam Tsanawiyah di Ciawi [[Tasikmalaya]]. Pada tahun 1930 Abah Anom memulai perjalanan menuntut ilmu agama Islam secara lebih khusus. Ia belajar ilmu fiqih dari seorang Kyai terkenal di Pesantren Cicariang Cianjur, kemudian belajar ilmu [[fiqih]], [[nahwu]], [[sorof]] dan [[balaghah]] kepada Kyai terkenal di [[Pesantren Jambudipa]] [[Cianjur]]. Setelah kurang lebih dua tahun di [[Pesantren Jambudipa]], ia melanjutkan ke [[Pesantren Gentur]], [[Cianjur]] yang saat itu diasuh oleh Mama Ajengan [[AjenganAhmad Syatibi]].
 
Dua tahun kemudian (1935-1937) Abah Anom melanjutkan belajar di [[Pesantren Cireungas]], Cimelati Sukabumi. Pesantren ini terkenal sekali terutama pada masa kepemimpinan [[Ajengan Aceng Mumu]] yang ahli hikmah dan silat. Dari Pesatren inilah Abah Anom banyak memperoleh pengalaman dalam banyak hal, termasuk bagaimana mengelola dan memimpin sebuah pesantren. Kegemarannya menuntut ilmu, menyebabkan Abah Anom menguasai berbagai ilmu keislaman saat berumur 18 tahun. Didukung ketertarikan pada dunia pesantren, ayahnya yang sesepuh TQN mengajarinya zikir tarekat. Sehingga ia menjadi wakil "talqin" Abah Sepuh pada usia relatif muda. Sejak itulah, ia lebih dikenal dengan sebutan Abah Anom.