Yok Koeswoyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 79:
Tahun 1976-1977, terjadi penurunan dalam pencapaian target pemasaran album-album Koes Plus. Produser rekaman '''Remaco''' tempat mereka bernaung yang bernama '''Eugene Timothy''' menyarankan untuk mencoba menhghidupkan lagi Koes Bersaudara. Juga atas desakan keluarga yang sangat berharap dualisme band keluarga Koeswoyo yakni '''Koes Plus''' pimpinan Tonny Koeswoyo dan band '''No Koes''' yang dimotori Nomo Koeswoyo dapat diakhiri dengan persatuan kembali. Begitu pula adanya usulan penggemar Koes Bersaudara yang masih mengingat masa kejayaan group itu di era 1960an. Usulan tersebut akhirnya diterima oleh Tonny Koeswoyo dan ia pun mengumpulkan ketiga adiknya untuk memulai era baru Koes Bersaudara.
Awal tahun 1977, Tonny Koeswoyo akhirnya bersedia menghidupkan kembali group musik Koes Bersaudara yang telah dikuburnya sejak tahun 1969. Ia memanggil kembali adiknya Nomo untuk kembali bersatu sebagai sebuah grup musik
Kesuksesan album ini kemudian diikuti 4 buah album berikutnya hingga tahun 1978. Dalam reuni ini, seluruh personil ikut menyumbangkan lagu dan sebagian menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya. Koes Bersaudara mulai era ini mencirikan setiap personilnya membuat lagu dan umumnya menyayikan sendiri lagu ciptaannya. Namun album-album berikutnya tak begitu sukses di pasaran. Popularitas grup Koes Plus yang sudah begitu kuat di era 1970-an tak bisa diimbangi oleh kembalinya Koes Bersaudara yang pernah populer di era 1960-an. Grup ini akhirnya bubar secara tak resmi, Yok bersama abangnya Tonny dan Yon, serta Murry kembali mengusung Grup Koes Plus.
Tahun 1979 - 1980 Koes Bersaudara mencoba kembali bersatu dengan melempar 2 buah album. Dukungan keluarga bahkan terlihat dengan adanya sumbangan beberapa lagu dari adik bungsu mereka yakni '''Ninoek Koeswoyo'''. Namun penjualan album-album ini tak begitu sukses di pasaran. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Yok bersama kedua abangnya kembali kepada grup Koes Plus, sedangkan Nomo berkarier sebagai penyanyi solo dan kembali menekuni bisnisnya yang cukup sukses di kala itu.
Baris 94 ⟶ 96:
=== Kepioniran Yok dalam Bermusik ===
Salah satu lagu ciptaan Yok yang melegenda hingga saat ini adalah ''Kolam Susu'' yang mengisahkan kekayaan tanah air [[Indonesia]]. Karena lagu tersebut dan beberapa lagu seri Nusantara ciptaannya, Yok paling banyak mendapatkan penghargaan berupa piring emas dan piala. Lagu-lagu ciptaan Yok juga banyak didaur ulang oleh penyanyi di era berikutnya. Misalnya Lagu Pop Jawa ''Tul Jaenak'' sempat dipopulerkan kembali oleh Group Lawak terkenal era 1970-80-an [[S. Bagio|Bagio CS]] dan [[Didi Kempot]] pada tahun 1990-an. Ia juga kerap menciptakan lagu untuk Koes Plus yang menggunakan bahasa Inggris seperti ''How Much I Love You'', ''Tears are Falling'', ''We Love Each Other'', dll. Salah satu lagu berbahasa Inggris ciptaannya sempat populer di [[Australia]] berjudul ''Why Do You Love Me'' Juga sebuah lagu berbahasa Perancis berjudul ''Vivre Heureux'' pada tahun 1978.
Permainan bass Yok pun banyak mendapat pujian. Diantaranya adalah dari '''Alex''' & '''Yakub''' '''(Kembar Groups)''' menyebut bahwa gembong Koes Plus sesungguhnya adalah Yok Koeswoyo. “Dialah yang menciptakan beat dalam Koes Plus selama ini.”<Ref>http://http://www.newsmusik.co/index.php/legend/item/1398-cerita-tentang-koes-plus/1398-cerita-tentang-koes-plus?start=25</ref>
=== Kehidupan pribadi dan sosial ===
Di masa mudanya ia sempat berpacaran dengan seorang wanita bernama '''Cori Louise''', namun tak berlanjut. Yok menikah dua kali. Pertama ia menikah dengan '''Maria Sonya Tulaar''', seorang wanita asal [[Tomohon]], [[Minahasa]], [[Sulawesi Utara]]. Wanita ini sempat dipuja oleh Yok dalam album Koes Plus vol.V dengan lagu ''“Sonya”''. Dari pernikahan beda agama ini ia memperoleh 2 orang anak. Anak sulungnya bernama '''Sari Louise Herning Hapsari''' ([[Sari Yok Koeswoyo]]) yang mengikuti jejaknya sebagai penyanyi dan aktris. Nama Louise diberikannya sebagai kenangan atas nama bekas pecarnya. Anak keduanya bernama alm. '''Rangga Panji ([[Angga Koeswoyo]]''') yang sempat menjadi pemain gitar Kelompok Band [[Junior (Band)]]. Maria Sonya Tulaar meninggal pada hari Rabu tanggal 26 Desember 1973 karena kecelakaan lalu lintas pada saat mereka baru pulang berlibur pasca merayakan Natal. Kesedihan atas kehilangan istrinya ini sempat ia torehkan dalam sebuah lagu yang berjudul ''"Maria"''. Lagu ini seolah menjadi penutup dari lagu berjudul ''Sonya'' yang pernah dirilisnya bersama Koes Plus pada tahun 1971.
Sepeninggal Maria, Yok kemudian menikah lagi dengan seorang wanita [[Perancis]] yang bernama '''Michelle Beguin'''. Pernikahan kedua ini tidak memperoleh anak. Sang istri berkomitmen untuk lebih fokus merawat dan membesarkan anak-anak Yok sebagai anak kandungnya sendiri.
Sebagaimana saudara-saudaranya yang lain, Yok pun kerap menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu perekonomian keluarga abang tertuanya Jon yang banyak berjasa pada permulaan berkecimpungnya mereka dalam dunia musik. Setelah mengundurkan diri dari band Koes Plus pada paruh kedua dekade 1990-an, Yok kini lebih banyak beristirahat. Ia juga menekuni kehidupan sebagai [[petani]] di [[Banten]]. Namun sesekali ia masih tampil bersama abangnya dalam pertunjukan show legendaris Koes Plus ataupun Koes Bersaudara.
=== Instrumen ===
|