Skeptisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 25:
Sifat semacam ini penting bagi [[ilmu pengetahuan]]. Ilmu pengetahuan memerlukan suatu kepastian yang seakurat mungkin karena itu ilmuwan diharapkan skeptis. [[Ilmuwan]] tidak boleh langsung percaya begitu saja terhadap berita, percobaan dan lain sebagainya. Ini karena metode dalam ilmu pengetahuan yang ketat.
 
Jika seseorang menyatakan sebuah teori misalnya “Naga itu ada!” Ilmuan kemudian bertanya. Mana buktinya? Ilmu selalu mempertanyakan bukti. Ini karena ilmu tidak boleh mudah percaya. Ini karena di dunia banyak penipu dan pembohong, ada mereka yang menyatakan melihat sesuatu padahal tidak ada di sana. Ada juga mereka yang merasa melihat sesuatu padahal sebenarnya tidak. Jika komunitas ilmuwan hendak mempercayai hal semacam ini tanpa bukti dan meminta yang lain supaya percaya, maka ilmu pengetahuan akan dipenuhi hal-hal yang tidak bisa dipercaya kebenarannya.<ref>{{cite web |url=http://www.filsafatilmu.com/artikel/artikel-filsafat-ilmu/skeptisisme-dalam-ilmu
|title=Skeptisisme dalam Ilmu |accessdate=18 Agustus 2015}}</ref>
 
== Skeptisisme menurut filsafat ==