Pasar Terapung Muara Kuin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 1:
{{kegunaanlain|Kuin}}
[[Berkas:Traditional Floating Market Kuin River.jpg|thumb|right|250px|Pasar Terapung di muara [[sungai Kuin]].]]
'''Pasar Terapung Muara [Sungai] Kuin''' atau '''Pasar Terapung Sungai Barito''' adalah [[pasar terapung]] tradisional yang berada di atas
'''Pasar Terapung Muara [Sungai] Kuin''' atau '''Pasar Terapung Sungai Barito''' adalah [[pasar terapung]] tradisional yang berada di atas [[sungai Barito]] di muara [[sungai Kuin]], [[Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]].<ref>[http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=62362 Jawa Pos National Network - Pasar Terapung, Wisata Bisnis di Atas Sungai]. Diakses pada 5 September 2010</ref> Pasar Terapung Muara Kuin merupakan pusaka saujana Kota Banjarmasin.<ref>[http://www.indo-planning-journals.com/index.php/tataloka/article/view/84 ARAHAN PELESTARIAN PASAR TERAPUNG MUARA KUIN SEBAGAI PUSAKA SAUJANA KOTA BANJARMASIN ]</ref> Para pedagang dan pembeli menggunakan ''jukung'', sebutan [[perahu]] dalam [[bahasa Banjar]]. Pasar ini mulai setelah [[salat]] Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. [[Matahari]] terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari [[kampung|kampung-kampung]] sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak [[sungai]]nya.
 
Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut ''dukuh'', sedangkan tangan kedua yang membeli dari para ''dukuh'' untuk dijual kembali disebut ''panyambangan''. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi [[barter]] antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut ''bapanduk''.
 
Kini pasar terapung Kuin dipastikan menyusul punah berganti dengan pasar darat. Banyak wisatawan yang berkunjung ke [[Kuin]] harus menelan kekecewaan karena tidak menjumpai adanya geliat eksotisme pasar di atas air.
 
Kepunahan pasar tradisional di daerah "seribu sungai" ini dipicu oleh kemaruk budaya darat serta ditunjang dengan pembangunan daerah yang selalu berorientasi kedaratan. Jalur-jalur sungai dan kanal musnah tergantikan dengan kemudahan jalan darat. Masyarakat yang dulu banyak memiliki jukung, sekarang telah bangga memiliki sepeda motor atau mobil.<ref>[http://www.banjarmasinkota.go.id/skpd/7/12.html Pemko Banjarmasin - Pasar Terapung Muara Kuin]</ref>
 
== Referensi ==
Baris 13 ⟶ 7:
 
== Lihat pula ==
* qolbi mutaqin
* [[Pasar Terapung Lok Baintan]]
*
 
== Pranala luar ==
* http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/10/24/1/190220/SBY-Ajak-Istri-Kunjungi-Pasar-Terapung-di-Sungai-Barito