Émile Durkheim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
Minat Durkheim dalam [[fenomena sosial]] juga didorong oleh [[politik]]. Kekalahan Perancis dalam [[Perang Perancis-Prusia]] telah memberikan pukulan terhadap pemerintahan [[republikan]] yang sekular. Banyak orang menganggap pendekatan [[Katolik]], dan sangat [[nasionalistik]] sebagai jalan satu-satunya untuk menghidupkan kembali kekuasaan Perancis yang memudar di daratan Eropa. Durkheim, seorang Yahudi dan [[sosialis]], berada dalam posisi minoritas secara politik, suatu situasi yang membakarnya secara politik. [[Peristiwa Dreyfus]] pada [[1894]] hanya memperkuat sikapnya sebagai seorang aktivis.
 
Seseorang yang berpandangan seperti Durkheim tidak mungkin memperoleh pengangkatan akademik yang penting di [[Paris]], dan karena itu setelah belajar sosiologi selama setahun di [[Jerman]], ia pergi ke [[Bordeaux]] pada [[1887]], yang saat itu baru saja membuka pusat pendidikan guru yang pertama di Prancis. Di sana ia mengajar [[pedagogi]] dan [[ilmu-ilmu sosial]] (suatu posisi baru di Prancis). Dari posisi ini Durkheim memperbarui [[sistem sekolah Prancis]] dan memperkenalkan studi ilmu-ilmu sosial dalam kurikulumnya. Kembali, kecenderungannya untuk mereduksi moralitas dan agama ke dalam fakta sosial semata-mata membuat ia banyak dikritik.
 
Tahun [[1890]]-an adalah masa kreatif Durkheim. Pada [[1893]] ia menerbitkan “[[Pembagian Kerja dalam Masyarakat]]”, pernyataan dasariahnya tentang hakikat [[masyarakat manusia]] dan [[evolusi masyarakat|perkembangannya]]. Pada [[1895]] ia menerbitkan “[[Aturan-aturan Metode Sosiologis]]”, sebuah [[manifesto]] yang menyatakan apakah sosiologi itu dan bagaimana ia harus dilakukan. Ia pun mendirikan Jurusan Sosiologi pertama di Eropa di [[Universitas Bourdeaux]]. Pada [[1896]] ia menerbitkan jurnal ''[[Année Sociologique|L'Année Sociologique]]'' untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan (ini adalah sebutan yang digunakan untuk kelompok mahasiswa yang mengembangkan program sosiologinya). Dan akhirnya, pada [[1897]], ia menerbitkan “[[Bunuh Diri (Durkheim)|Bunuh Diri]]”, sebuah [[studi kasus]] yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah [[monograf sosiologi]].
Baris 17:
 
== Teori dan gagasan ==
Perhatian== Durkheim yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan [[ilmu|ilmiah]] pertama terhadap fenomena sosial. Bersama [[Herbert Spencer]] Durkheim adalah salah satu orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan masyarakat – suatu posisi yang kelak dikenal sebagai [[Fungsionalisme (sosiologi)|fungsionalisme]]. ==
Perhatian Durkheim yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan [[ilmu|ilmiah]] pertama terhadap fenomena sosial. Bersama [[Herbert Spencer]] Durkheim adalah salah satu orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan masyarakat – suatu posisi yang kelak dikenal sebagai [[Fungsionalisme (sosiologi)|fungsionalisme]].
 
Durkheim juga menekankan bahwa masyarakat lebih daripada sekadar jumlah dari seluruh bagiannya. Jadi berbeda dengan rekan sezamannya, [[Max Weber]], ia memusatkan perhatian bukan kepada apa yang memotivasi tindakan-tindakan dari setiap pribadi ([[individualisme metodologis]]), melainkan lebih kepada penelitian terhadap "[[fakta sosial|fakta-fakta sosial]]", istilah yang diciptakannya untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan sendirinya dan yang tidak terikat kepada tindakan individu. Ia berpendapat bahwa fakta sosial mempunyai keberadaan yang independen yang lebih besar dan lebih objektif daripada tindakan-tindakan individu yang membentuk masyarakat dan hanya dapat dijelaskan melalui fakta-fakta sosial lainnya daripada, misalnya, melalui adaptasi masyarakat terhadap iklim atau situasi ekologis tertentu.