Rumah Gadang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
Setelah cukup waktu batang pohon tersebut diangkat atau dibangkit untuk dipakai sebagai ''tonggak tuo''. Prosesi mengangkat/membangkit pohon tersebut disebut juga sebagai ''mambangkik batang tarandam'' (membangkitkan pohon yang direndam), lalu proses pembangunan Rumah Gadang berlanjut ke prosesi berikutnya, mendirikan ''tonggak tuo'' atau tiang utama sebanyak empat buah, yang dipandang sebagai ''menegakkan kebesaran''.
 
[[Berkas:{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image1=Efteling Entrance.jpg|thumb|rightimage2=Malaysia Pavillion at 2010 Shanghai Expo.jpg|230pxwidth=228|caption1=''The House of the Five Senses'' di [[Negeri Belanda]] yang mengadopsi desain Rumah Gadang [[Ranah Minang|Minangkabau]].|caption2=[[Paviliun]] [[Malaysia]] di ''[[Expo 2010|World Shanghai Expo 2010]]'' yang mengadopsi desain Rumah Gadang [[Negeri Sembilan]].}}
 
Batang pohon yang sudah direndam selama bertahun-tahun tersebut kemudian menjadi sangat keras dan tak bisa dimakan rayap, sehingga bisa bertahan sebagai ''tonggak tuo'' atau tiang utama selama ratusan tahun. Perendaman batang pohon yang akan dijadikan ''tonggak tuo'' selama bertahun-tahun tersebut merupakan salah satu kunci yang membuat Rumah Gadang tradisional mampu bertahan hingga ratusan tahun melintasi zaman.
 
[[Berkas:Malaysia Pavillion at 2010 Shanghai Expo.jpg|thumb|right|230px|[[Paviliun]] [[Malaysia]] di ''[[Expo 2010|World Shanghai Expo 2010]]'' yang mengadopsi desain Rumah Gadang [[Negeri Sembilan]].]]
== Adopsi ==