Ercis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Me iwan (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: clean up template Link GA
Baris 31:
Kacang polong biasa dijual dalam bentuk segar (dengan polong) di pasar tradisional Eropa, namun sekarang banyak dijual dalam kemasan di [[pasar swalayan]], baik dalam kaleng (dengan pemanasan), dikeringkan, maupun dibekukan. Pembekuan dianggap lebih baik karena mempertahankan kandungan gizi di dalam biji ercis.
 
Masakan di Indonesia yang banyak menggunakan ercis kebanyakan merupakan makanan dengan pengaruh Eropa serta Tiongkok. [[Sup ercis]] (''erwtensoep'' dalam [[bahasa Belanda]]) merupakan [[sup]] yang memberikan sentuhan ''tempo doeloe'' bagi kalangan senior di Indonesia. Sejumlah [[salad]] juga menggunakan kacang ini. Masakan dengan pengaruh dari CinaTiongkok bagian selatan, seperti [[nasi goreng]] dan [[fuyonghai]] (masakan dari [[telur]] yang disajikan dengan saus [[tomat]] bersama dengan kacang polong) menggunakan kacang ercis sebagai pemberi aksen. Cara memasaknya biasanya dengan [[tumis|ditumis]]. Bijinya yang dikeringkan sering dijadikan makanan kecil di [[Malaysia]], [[Thailand]], dan [[Taiwan]].
 
Masakan [[Turki]], [[Bangsa Arab|Arab]], serta [[Eropa Selatan]] juga banyak menggunakan ercis. Di [[Amerika Serikat]] ercis adalah sumber protein nabati populer dan sering menjadi makanan sehari-hari.