Tumpang sari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[File:Papaya chilipepper poly Pj DSC 0857.jpg|thumb|300px|Tumpang sela cabai di antara pertanaman pepaya.]]
'''Tumpang sari''' adalah suatu bentuk [[pertanaman campuran]] (''polyculture'') berupa pelibatan dua jenis atau lebih [[tanaman]] pada satu areal [[lahan tanam]] dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti [[jagung]] dan [[kedelai]], atau jagung dan [[kacang tanah]]. Dalam kepustakaan, hal ini dikenal sebagai ''double-cropping''. Penanaman yang dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung dan kedelai atau jagung dan [[kacang panjang]]) dikenal sebagai [[tumpang gilir]] (''relay cropping'').
 
Tumpang sari dapat pula dilakukan pada [[pertanaman tunggal]] (monokultur) suatu [[tanaman perkebunan]] besar atau [[tanaman kehutanan]] sewaktu tanaman pokok masih kecil atau belum produktif. Hal ini dikenal sebagai [[tumpang sela]] (''intercropping''). Jagung atau kedelai biasanya adalah tanaman sela yang dipilih.

Konsep serupa tumpang sari dapat diperluas dalam kelas usaha tani lain. Dalam [[kehutanan]], halkombinasi inipertanaman disebutantara tanaman semusim dengan pohon hutan dikenal sebagai [[wana tani]]. Suatu konsep serupa juga diterapkan bagi budidaya [[padi]] dan [[ikan]] [[air tawar]] pada lahan sawah yang dikenal sebagai [[mina padi]].
 
Pola penanaman tumpang sari dapat memaksimalkan lahan dibandingkan pola [[monokultur]] karena: