Said bin al-Musayyib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
netralkan, ~ beliau -> ia
Baris 49:
}}</ref>
 
Said dikenal sangat tekun beribadah, telah melakukan [[haji]] lebih dari tiga puluh kali, dan selama empat puluh tahun tidak pernah meninggalkan [[salat berjamaah]] di baris (''shaf'') pertama di masjid.<ref name="Nasir"/> Sampai-sampai [[Ahmad bin Hanbal|Imam Ahmad]] merawikan dari 'Imran al-Jauni bahwa "Sa'id bin al-Musayyib tidak pernah ketinggalan shalat (berjamaah) dalam semua shalatnyasalatnya selama 40 tahun, dan tidak pula melihat tengkuk para jamaah (karena berada di shaf pertama), dan para jamaah juga tidak pernah mendapati beliaumendapatinya keluar dari masjid (karena beliauia pulang paling terakhir)." Abu Sahal Utsman bin Hakim berkata, "Aku mendengar Sa'id bin al-Musayyib berkata, 'Sejak 30 tahun yang lalu, setiap kali mu'adzin mengumandangkan adzan, aku pasti sudah berada di [[masjid]].'"<ref name=Ahmad-IbnuAbdilBari>{{aut|[[Ahmad bin Hanbal|Hanbal, Ahmad bin]]; Bari, Ibnu Abdil}} (2012). ''Mutiara Zuhud: 509 Nasihat dan Hikmah Pilihan dari Kitab az-Zuhd.'' hal.272{{Spaced ndash}}273. [[Solo]]:Pustaka Arafah. ISBN 978-602-9024-52-4.</ref>
 
Said adalah orang yang paling hapal atas berbagai hukum dan keputusan yang dikeluarkan oleh [[Khulafaur Rasyidin|Khalifah]] [[Umar bin Khattab]], sehingga mendapat julukan ''Rawiyatul Umar'' (periwayat Umar).<ref name="Abbah" /> [[Hadits#Berdasarkan keutuhan rantai/lapisan sanad|Hadits]] ''mursal'' yang berasal dari Said bin al-Musayyib dianggap ''[[Hadits Hasan|hasan]]'' oleh [[Imam Syafi'i]].<ref>{{cite book