Tjetje Hidayat Padmadinata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintisan profil
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 16 Juli 2015 20.19

Tjetje Hidayat Padmadinata adalah aktivis dan politikus nasional lintas zaman ; Orde Lama, Orde baru, dan Reformasi. Pria asal Sunda, Jawa Barat ini sejak muda mencurahkan tenaga dan pikirannya pada aspek nasionalisme dan perkembangan politik kontemporer dalam berbangsa dan bernegara. Ia adalah aktivis di atas aktivis. Aktivis lain menumbangkan kekuasaan, lalu mengambil alih kekuasaan, tetapi Budayawan Sunda itu tidak demikian.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak Saat itu ia konseptor Brigade Mahasiswa Perdamaian Nasional. ”Ketika saya ditahan di Cipinang, keanggotaan MPR/DPR saya tidak dicabut,” ujarnya.

Tjetje aktif menulis sejak 1960 sebagai sastrawan, kolumnis, dan jurnalis. Tulisannya umumnya terkait dengan komitmennya terhadap masalah kenegaraan dan politik, baik lokal, nasional, regional, maupun internasional. Selain sekolah formal, dia juga seorang otodidak sejati dan sejak muda rajin ”memungut” ilmu dari banyak tokoh besar pada masa pergerakan, seperti Raden Adipati Arya Wiranatakusumah, Ema Bratakusumah, Sukanda Bratamanggala, Mayjen Suwarto, dan Zulkifli Lubis.

Sampai kini Tjetje tetap rajin menulis kolom di surat kabar. Ia juga sering menjadi narasumber dalam seminar, simposium, kuliah umum, dan selalu aktif mengikuti diskusi ilmiah yang membahas persoalan sosial, kebudayaan, terutama politik secara akademis. Di samping ratusan judul artikel yang khusus diperuntukkan bagi peristiwa tertentu, ia juga menulis sejumlah buku.

Kalangan elite Indonesia mengenal Tjetje sebagai pengkaji ilmu politik, politisi multitalenta, sekaligus politikus yang teguh dalam memelihara integritas atas dasar moralitas dan budaya adiluhung. ”Atas dasar semua itu, Kang Tjetje layak mendapatkan gelar doktor honoris causa,” ujar Profesor Rusadi Kantaprawira, ketua tim promotor. Sampai memasuki usia senja, politisi itu tetap aktif walau tak memiliki jabatan apa pun.

Pendidikan

  • Bahasa dan Sastra Inggris, PTPG sekarang Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
  • Hukum Internasional, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Universitas Padjadjaran.

Karir

  • Ketua Angkatan Muda Siliwangi, 1974.
  • Anggota MPR/DPR masa bakti 1971-1977, 1987-1992, 1992-1997, Komisi I Bidang Luar Negeri.
  • Anggota MPR/DPR masa bakti 1999-2004, Komisi II Bidang Dalam Negeri.

Karya tulis

  • Renungan Perjuangan: Manusia Indonesia di Panggung Politik dan Setengah Abad Perlawanan: 1955-2005.
  • Hombre Apercibido Medio Combatido.

Penghargaan

  • Doktor Honoris Causa bidang politik dari Universitas Pasundan.

Pranala luar

Referensi