Disleksia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 9521806 oleh 202.67.46.21 (bicara)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
Melalui strategi kompensasi dan terapi, penderita disleksia dapat belajar membaca dan menulis dengan memberi dukungan semangat untuk belajar. Ada beberapa cara atau teknis yang dapat dikelola atau bahkan memperendah resiko terkena disleksia. Menghilangkan stress dan kecemasan diri kadang bisa meningkatkan pemahaman tertulis.
 
Untuk interaksi disleksia dengan sistem penulisan alfabet, tujuan dasar adalah untuk meningkatkan kepedulian hubungan antara huruf-huruf dan pengucapannya (bunyi), dan untuk menghubungkannya dimulai dengan mengajarinya membaca dan bertutur kemudian memadukan antara bunyi kedalam kata-kata. Telah ditemukan bahwa melatih fokus pada membaca dan bertutur menghasilkan hasil yang lebih memuaskan ketimbang pelatihan fonologis. Tokoh-tokoh terkenal yang diketahui mempunyai disfungsi disleksia adalah [[Albert Einstein]], [[Steve Jobs]], [[Richard Branson]], [[Tom Cruise]], [[Bella Thorne]], [[Orlando Bloom]], [[Whoopi Goldberg]], [[Lee Kuan Yew]] [[Vanessa Amorosi]], [[Florence Welch]], [[Jim Caviezel]], Abiseckh Bachan, dan [[Thomas Alva Edison]]. Film yang mengangkat tentang penderita disleksia adalah [[Taare Zameen Par]] (''Like stars on Earth'').
 
Meskipun demikian, perlu sebuah kesadaran bahwa para penderita disleksia bukanlah keterbelakangan mental. Ini lebih kepada keterlambatan dalam proses belajar membaca dan bertutur. Mereka bukan malah dijauhi maupun dikucilkan, akan tetapi mereka adalah anak-anak yang mempunyai bakat tersendiri. Pengarahan serta pengajaran yang tepat akan membuahkan hasil. Kepedulian menjadi kunci dari keberhasilan belajar anak penderita disleksia. Setiap anak itu unik, memiliki bakat tersendiri. Anak penderita disleksia bukanlah anak yang idiot, malas belajar, atau tidak mau belajar. Akan tetapi memang mereka mengalami kesulitan dalam belajarnya. Karena setiap pemahaman setiap anak tidaklah sama. Tolak ukurnya tidak dapat dilihat dari perbandingan. Orang tua dan guru menjadi pemeran utama dalam mendidik anak penderita disleksia. Mereka bukan untuk dijauhi tapi untuk didekati.