Vaksinasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Imunisasi aktif dan pasif
Di Indonesia
Baris 1:
'''Vaksinasi''' disebut juga imunisasi adalah pemberian [[vaksin]] ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan [[kekebalan]] terhadap [[penyakit]] tersebut. Kata vaksinasi berasal dari [[bahasa Latin]] ''vacca'' yang berarti [[sapi]] - diistilahkan demikian karena [[vaksin]] pertama berasal dari [[virus]] yang menginfeksi [[sapi]] ([[cacar sapi]]).
 
Pada tahun 2014, program imunisasi di Indonesia hanya mencakup 86,8 persen atau di bawah target, yakni 90 persen. Semakin ke desa atau daerah di luar Jakarta cakupannya berkurang, misalnya vaksinasi DPT tahun 2013 di Propinsi Sumatera Barat hanya 60,2 persen, di Aceh 52,9 persen dan di Papua 40,8 persen. Hal ini menimbulkan 'outbreak' di tahun 2015 dengan penderita terduga infeksi Dipteri sebanyak 62 orang (termasuk 2 orang meninggal) di Sumatera Barat dan 16 orang terinfeksi Dipteri (termasuk 2 orang meninggal) di Aceh.<ref>{{cite web |url=http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/06/25/dicanangkan-berpuluh-tahun-lalu-imunisasi-masih-menghadapi-ironi |title=Dicanangkan Berpuluh Tahun Lalu, Imunisasi Masih Menghadapi Ironi |author=Ariestia |date=25 Juni 2015}}</ref>
 
==Imunisasi aktif dan pasif==
Baris 6 ⟶ 8:
 
===Imunisasi aktif===
Imunisasi aktif dapat timbul ketika seseorang bersinggungan dengan, sebagai contoh, mikroba. Sistem kekebalan akan membentuk [[antibodi]] dan perlindungan/perlawanan lainnya terhadap mkrobamikroba. Lain kali, tanggapan imunitas terhadap mikroba ini dapat sangat efisien; ini adalah kasus dimana banyak anak-anak terinfeksi walaupun hanya sekali, tetapi kemudian kebal.
 
Imunisasi aktif buatan adalah dimana mikroba, atau bagian darinya, diinjeksikan kepada seseorang sebelum ia dapat melakukannya secara alami. Jika keseluruhan mikroba digunakan, they are pre-treated.