Penyatuan Jerman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Proses penulisan sejarah: hide - seems irrelevant |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 92:
=== Geografi, patriotisme, dan bahasa ===
Karena perjalanan menjadi lebih murah, cepat, dan mudah, orang-orang Jerman mulai melihat faktor penyatu lain selain bahasa. [[Brothers Grimm]], yang menyusun kamus besar yang disebut ''The Grimm'', juga mengumpulkan cerita rakyat dan fabel yang menunjukkan kemiripan di antara wilayah-wilayah berbahasa Jerman yang berbeda-beda.<ref>
Penyair Jerman [[August Heinrich Hoffmann von Fallersleben]] tidak hanya mengekspresikan kesatuan linguistik bangsa Jerman, tetapi juga kesatuan geografisnya. Dalam karyanya ''Deutschland, Deutschland über Alles'' (yang secara resmi disebut ''[[Das Lied der Deutschen]]'', "''Lagu Bangsa Jerman''"), Fallersleben menyerukan kepada penguasa-penguasa negara-negara Jerman untuk mengakui karakteristik penyatu bangsa Jerman.<ref>{{de icon}} Peter Rühmkorf, Heinz Ludwig Arnold, ''Das Lied der Deutschen'' Göttingen: Wallstein, 2001, ISBN 3-89244-463-3, hlm. 11–14.</ref> Lagu-lagu patriotik lain seperti "[[Die Wacht am Rhein]]" ("Penjaga di Rhein") oleh [[Max Schneckenburger]] mulai memusatkan perhatian pada ruang geografis, dan tidak membatasi "kejermanan" pada bahasa bersama. Schneckenburger menulis "Penjaga di Rhein" sebagai tanggapan patriotik khusus terhadap pernyataan Perancis bahwa sungai Rhein adalah batas timur "alami" Perancis. Dalam refrainnya, ia menulis "kepada tanah air, istirahatkan pikiranmu / Penjaga berdiri di sungai Rhein". Puisi patriotik lain seperti "Das Rheinlied" ("Lagu Sungai Rhein") karya Nicholaus Becker menyerukan kepada bangsa Jerman untuk mempertahankan wilayah mereka. Pada tahun 1807, [[Alexander von Humboldt]] menyatakan bahwa karakter nasional mencerminkan pengaruh geografis, sehingga mengaitkan wilayah dengan rakyatnya. Bersamaan dengan gagasan ini, pergerakan untuk melestarikan benteng-benteng kuno dan situs bersejarah muncul, dan pergerakan ini berfokus di Rheinland, tempat terjadinya banyak konfrontasi dengan Perancis dan Spanyol.<ref>Raymond Dominick III, ''The Environmental Movement in Germany'', Bloomington, Indiana University, 1992, hlm. 3–41.</ref>
Baris 149:
=== Harapan luar akan penyatuan Jerman ===
Nasionalis lain menaruh harapan yang tinggi pada gerakan penyatuan Jerman, dan rasa frustrasi terhadap penyatuan setelah tahun 1850 sepertinya mengakibatkan kemunduran gerakan-gerakan nasionalis. Para aktivis penyatuan mengaitkan penyatuan nasional dengan kemajuan. Seperti yang ditulis oleh [[Giuseppe Garibaldi]] untuk aktivis penyatuan Jerman [[Karl Blind]] pada 10 April 1865, "perkembangan kemanusiaan tampaknya telah terhambat, dan anda dengan kecerdasan anda yang unggul akan tahu kenapa. Alasannya adalah karena di dunia ini tidak ada bangsa yang memiliki kepemimpinan yang sesungguhnya. Kepemimpinan itu, tentu saja, bukan berarti mendominasi orang lain, tetapi memimpin mereka dalam kewajiban, memimpin mereka menuju persaudaraan bangsa-bangsa yang menghancurkan semua sekat-sekat yang didirikan oleh egoisme." Garibaldi mengharapkan dari Jerman "semacam kepemimpinan [yang], dalam tradisi kekesatriaan abad pertengahan, mengabdikan diri untuk membenarkan yang salah, mendukung yang lemah, mengorbankan perolehan sementara dan keunggulan materi untuk pencapaian yang lebih baik dan memuaskan dengan menghapuskan penderitaan sesama manusia. Kita perlu sebuah bangsa yang cukup berani untuk memimpin kita ke arah ini. Bangsa itu akan mengerahkan semua yang mengalami ketidakadilan atau yang menginginkan kehidupan yang lebih baik dan semua yang mengalami penindasan asing."<ref>
Penyatuan Jerman juga dianggap sebagai pendahulu pendirian federasi Eropa, yang didukung oleh [[Giuseppe Mazzini]] dan patriot Eropa lainnya selama tiga dasawarsa:
|