Penyatuan Jerman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 274:
Karena dirasa perlu dalam membangun sebuah bangsa, proses penulisan sejarah bangsa Jerman dilakukan secara serius oleh beberapa sejarawan nasionalis Jerman, termasuk [[Friedrich Christoph Dahlmann|Friedrich Dahlmann]] (1785-1860) beserta muridnya, [[Heinrich von Treitschke]] (1834-1896), [[Theodor Mommsen]] (1817-1903), dan [[Heinrich von Sybel]] (1817-1895). Dahlmann sendiri meninggal sebelum penyatuan selesai, namun ia berjasa membangun dasar-dasar penulisan sejarah Jerman lewat karya sejarahnya tentang Revolusi Inggris dan Revolusi Perancis serta peran kedua revolusi tersebut terhadap sejarah Jerman.<ref>Blackbourn and Eley, ''Peculiarities'', hlm. 241.</ref>
 
Buku ''Sejarah Jerman pada Abad Kesembilanbelas'' karya Heinrich von Treitschke yang diterbitkan pada tahun 1879 memiliki konten yang mungkin menyesatkan: von Treitschke mengkhususkan sejarah Prusia dibanding sejarah negara-negara Jerman lainnya, dan buku tersebut berkisah tentang orang-orang Jerman dan takdir Prusia untuk menyatukan mereka. PembuatanMitos yang disebut [[mitos Borussia|mitos ''Borussia'']] ini (''Borussia'' adalah nama latin Prusia) membuat seolah Prusia adalah penyelamat Jerman.<ref>Karin Friedrich, ''The other Prussia: royal Prussia, Poland and liberty, 1569–1772'', New York, 2000, hlm. 5.</ref> Menurut mitos ini, Prusia berperan penting dalam menyatukan negara-negara jerman menjadi suatu negara-bangsa; hanya Prusia yang dapat melindungi kebebasan Jerman dari ancaman Perancis atau Prusia. Selain itu, mitos ini mengisahkan bagaimana Prusia menyelamatkan Jerman dari Napoleon pada tahun 1815 di Waterloo, mendirikan kesatuan ekonomi, dan menyatukan semua orang Jerman di bawah satu bendera pada tahun 1871.<ref>Banyak sejarawan yang mendeskripsikan mitos ini tanpa mendukungnya. Lihat Rudy Koshar, ''Germany's Transient Pasts: Preservation and the National Memory in the Twentieth Century.'' Chapel Hill, 1998; Hans Kohn. ''German history; some new German views.'' Boston, 1954; Thomas Nipperdey, ''Germany history from Napoleon to Bismarck.''</ref> Para sejarawan nasionalis berperan dalam menulis sejarah bangsa; artinya mereka melihat masa lalu bangsa dengan kerangka berpikir nasionalis. Proses penulisan sejarah adalah proses mengingat dan melupakan: proses memilih beberapa hal untuk diingat atau ditekankan, dan diabaikan atau dilupakan<ref>Richard R. Flores, ''Remembering the Alamo: memory, modernity, and the master symbol.'' 1st ed, History, culture, and society series. Austin, Texas, 2002.</ref>
 
Kontribusi Mommsen dalam ''[[Monumenta Germaniae Historica]]'' menjadi dasar keilmuan yang mempelajari bangsa Jerman, , dan memperluas definisi "Jerman" dengan memasukkan wilayah di luar Prusia ke dalamnya. Sebagai seorang profesor, sejarawan, dan teolog yang liberal, Mommsen menjadi anggota Dewan Perwakilan Prusia dari tahun 1863–1866 dan 1873–1879; ia juga menjadi anggota ''Reichstag'' dari tahun 1881–1884 untuk [[Partai Kemajuan Jerman]] (''Deutsche Fortschrittspartei'') yang liberal, dan nantinya untuk [[Partai Liberal Nasional (Jerman)|Partai Liberal Nasional]]. Ia menentang program-program [[antisemitisme|antisemit]] dalam ''Kulturkampf'' Bismarck dan teks pedas yang digunakan Treitschke dalam karyanya ''Studien über die Judenfrage'' (''Studi Pertanyaan Yahudi'') yang menganjurkan asimilasi dan Jermanisasi Yahudi.<ref>Josep R. Llobera and Goldsmiths' College. ''The role of historical memory in (ethno)nation-building.'' Goldsmiths sociology papers. London, Goldsmiths College, 1996.</ref>