Blok Poros: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 52:
 
[[File:Adolf Hitler-1933.jpg|thumb|left|185px|Adolf Hitler]]
Pada tahun 1933, [[Adolf Hitler]] dan Partai Nazi mengambil tampukmendapatkan kekuasaan di Jerman. Kunjungan diplomatik pertamanya adalah ke Gömbös. Dalam suarnyasuratnya ke Hitler beberapa hari setelah pengangkatanya sebagai Kanselir, Gömbös memberitahu Duta Besar Hongaria ke Jerman mengingatkan Hitler "Sepuluh tahun yang lalu, atas dasar prinsip-prinsip umum dan ideologi, kami berada dalam kontak melalui Dr. Scheubner-Richter".<ref>Iván T. Berend, Tibor Iván Berend. ''Decades of Crisis: Central and Eastern Europe Before World War 2''. First paperback edition. Berkeley and Los Angeles, California, USA: University of California Press, 2001. P. 310.</ref> Gömbös memberiahu Duta Besar Hongaria untuk memberitahu Hitler niat Hongaria "agar kedua negara untuk bekerja sama dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi".
 
Hitler menyarankan adanya hubungan antara Jerman-Italia sejak 1920-an.<ref>Christian Leitz. Nazi Foreign Policy, 1933–1941: The Road to Global War. Pp. 10.</ref> Setelah diangkat menjadi Kanselir, Hitler mengirim pesan singkat kepada Mussolini, menyatakan "kekaguman dan penghormatan" dan menyatakan antisipasi tentang prospek persahabatan Jerman-Italia dan bahkan aliansi.<ref>H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 75.</ref> Hitler sadar bahwa Italia punya kekhawatiran atas potensi klaim tanah Jerman di Tyrol Selatan, dan meyakinkan Mussolini bahwa Jerman tidak tertarik pada Tyrol Selatan. Hitler di bukunya, ''[[Mein Kampf]]'' telah menyatakan bahwa Tyrol Selatan adalah bukan sebuah isu setelah mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh dari aliansi Jerman-Italia. Setelah Hitler berkuasa, proposal Direktorat Empat Daya oleh Italia dilihadilihat dengan penuh minat oleh Britania tetapi Hitler tidak berkomitmenpunya komitmen untuk hal itu, sehingga Mussolini mendesak Hitler untuk mempertimbangkan keuntungan diplomatik Jerman yang akan didapatkannya dengan melanggar dan keluar dari isolasi dengan memasuki Direktorat dan menghindari konflik bersenjata langsung.<ref>H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 81.</ref> Usulan Direktorat Empat Kekuatan menetetapkan bahwa Jerman tidak lagi memiliki senjata secara terbatas dan akan diberikan hak untuk persenjataan kembali dibawah pengawasan asing secara bertahap.<ref name="burgwyn2">H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 82.</ref> Namun Hitler sangat tidak setuju persenjataan kembali dibawah instruksi asing.<ref name="burgwyn2"/>
[[File:Engelbert Dollfuss.png|thumb|right|185px|Engelbert Dollfuss]]
Mussolini tidak percaya niat Hitler mengenai Anschluss ataupun janjinya yang tidak akan mengklaim Tyrol Selatan.<ref name="burgwyn3">H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 76.</ref> Mussolini memberitahu Hitler bahwa ia puas dengan keberadaan pemerintahan anti-Marxis Dollfuss di Austria, dan memperingatkan Hitler bahwa ia sangat tidak setuju akan Anschluss.<ref name="burgwyn3"/> Hitler merespon dengan penghinaan kepada Mussolini dengan akan "melempar Dollfuss ke laut".<ref name="burgwyn3"/>Dengan ketidaksetujuaannya tentang Austria, hubungan Hitler-Mussolini malah semakin jauh.<ref name="burgwyn3"/>