Petrus Lombardus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
 
== Tulisannya ==
Petrus Lombardus menulis berbagai [[khotbah]], surat, dan komentar tentang [[Kitab Suci]].<ref name="Britannica"/> "Komentar mengenai [[Mazmur]] dan [[Surat-surat Paulus]]" terdiri dari cukup banyak naskah, terutama berisi kumpulan tafsiran dari zaman [[patristik]] dan abad pertengahan.<ref name="Ghellinck"/> Sementara "Kotbah-kotbah" yang ditulisnya — dalam sejumlah naskah juga — cenderung agak 'kering', seringkali [[Penafsiran Alegoris|alegoris]], dan pembagiannya sangat metodologis.<ref name="Ghellinck"/> "Komentar mengenai Mazmur dan Surat-surat Paulus" dijadikannya sebagai sumber karya berikutnya yang fenomenal, yakni ''[[:en:Sentences|Four Books of Sentences]]'' (''SententiarumLibri libriQuatuor IVSententiarum'') —yang biasa disebut ''[[Sentences]]'' saja.<ref name="Lagerlund"/>{{rp|951}} Buku I ''Sentences'' membahas mengenai [[Allah]], [[Trinitas]], [[bimbingan ilahi]], kejahatan, dan [[predestinasi]]. Buku II berisi mengenai [[Teologi penciptaan|penciptaan]]: [[malaikat]], [[setan]], [[kejatuhan manusia]], rahmat, [[Dosa (Kristen)|dosa]]. Buku III mengenai [[inkarnasi]], [[Penebusan Dosa|penebusan dosa]], [[kebajikan]], [[Sepuluh Perintah Allah]]. Buku IV, yang terakhir, membahas mengenai [[sakramen]] dan [[empat hal terakhir]] (kematian, penghakiman, neraka, dan surga).<ref name="Britannica"/>
 
''Sentences'' merupakan suatu kumpulan dan pemaparan opini para penulis abad pertengahan dan ajaran para [[Bapa Gereja]] yang disusun sebagai suatu risalah gerejawi yang sistematis.<ref name="Britannica"/> Para Bapa Gereja yang dikutip dalam karya tersebut misalnya [[Santo]] [[Ambrosius]], Santo [[Hilarius dari Poitiers]], dan —terutama— Santo [[Agustinus]]; karya St Agustinus yang menjadi dasar penulisan ''Sentences'' adalah ''De doctrina Christiana''.<ref name="Lagerlund">{{en}} {{citation |url=https://books.google.co.id/books?id=x5FiMR3kd_8C |title=Encyclopedia of Medieval Philosophy: Philosophy Between 500 and 1500, Volume 1 |author=Henrik Lagerlund |publisher=Springer Science & Business Media |year=2010 |isbn=9781402097287}}</ref>{{rp|951}} Sementara tulisan St. [[Yohanes dari Damaskus]], ''De fide orthodoxa'' (''The Orthodox faith''), membantunya merumuskan ulang pandangannya terhadap teologi [[Trinitas]] dan [[Kristologi]] di edisi akhir ''Sentences'' pada tahun 1155-1157.<ref name="Bonaventure">{{en}} {{citation |url=https://books.google.co.id/books?id=YOKkfKm3OlwC |title=Bonaventure |author=Christopher M. Cullen |publisher=Oxford University Press |location=USA |year=2006 |ISBN=9780198034049 |page=15-16}}</ref> Telah menjadi kebiasaan bagi para [[sarjana]] yang mengejar gelar "master" dalam teologi di masa [[abad pertengahan]], dimana merupakan gelar akademik tertinggi saat itu, untuk mengomentari ''Sentences''.<ref name="Bonaventure"/> Komentar-komentar terkenal atas karya Lombardus ini adalah yang yang dibuat oleh St. [[Thomas Aquinas]] dan St. [[Bonaventura]].<ref name="Britannica"/><ref name="Ghellinck"/> ''Sentences'' menjadi buku teks resmi di [[universitas]] di [[Eropa]] barat selama abad pertengahan (antara pertengahan abad ke-13 sampai abad ke-16),<ref name="Britannica"/><ref name="Lagerlund"/>{{rp|951}} sampai kemudian [[Kardinal]] [[Thomas Cajetan]] (1469-1534) mulai menggunakan [[Summa Theologica]] karya St Thomas Aquinas.<ref name="Bonaventure"/>
 
== Pengaruhnya ==
Metode Lombardus serupa dengan metode yang digunakan oleh [[Petrus Abelardus]], yakni memakai [[dialektik]],<ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.</ref> namunwalau iatidak sama sepenuhnya karena Abelardus lebih menggunakan pendekatan [[logika]] atau [[rasional]].<ref name="Rosemann">{{en}} {{citation |url=https://books.google.co.id/books?id=0w4V4qnxpE8C |title=Peter Lombard |author=Philipp W. Rosemann |publisher=Oxford University Press |location=USA |year=2004 |ISBN=9780198035398}}</ref>{{rp|29}} Lombardus tetap waspada terhadap kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan Abelardus; Lombardusia tidak berkeinginan untuk membuat doktrin Kristen menjadi hal kontroversial seperti yang telah dilakukan oleh Abelardus.<ref name="Ghellinck"/> Petrus Lombardus menentang para dialektika yang berlebihan (dan cenderung berspekulasi), tapi sekaligus juga ia berusaha mengunakan suatu jalan tengah untuk menenangkan kekhawatiran mereka yang menganjurkan pemisahan antara [[dogma]] dan akal budi.<ref name="Ghellinck"/> Ia menyusun doktrin-doktrin dari [[Tradisi Suci|tradisi Gereja]] secara sistematis dan meringkas berbagai kontroversi pada saat itu berserta sejumlah opini yang terkait. Sebenarnya Lombardus tidak menciptakan gagasan baru, tapi ia hanya berusaha mencari gagasan yang benar di antara berbagai gagasan yang ada, termasuk dari pihak otoritas Gereja.<ref name="Tony Lane"/>
 
Karena pengaruh Lombardus di akhir abad pertengahan, ia termasuk salah satu tokoh penting yang mengkritik pandangan Petrus Abelardus.<ref name="Lagerlund"/>{{rp|270}} Dalam ''[[Sentences]]'' Buku I:42-44, dimana Lombardus membahas mengenai bimbingan atau kuasa ilahi, ia mengadopsi banyak rumusan Abelardus —termasuk kenyataan bahwa pengetahuan dan kehendak Allah tidak akan berubah seiring berjalannya waktu. Namun, dalam Buku I:43, Lombardus secara tegas menentang pandangan Abelardus, yang menyatakan bahwa Allah hanya dapat melakukan apa yang dikehendaki-Nya, dengan mengatakanmenuliskan: "Allah dapat melakukan berbagai hal yang yang tidak Ia kehendaki, dan dapat tidak melakukan apa yang Ia kehendaki." Singkatnya, Lombardus menyatakan bahwa kekuasaan-Nya melampaui kehendak-Nya. Dalam Allah sendiri terkandung kekuatan dasar untuk melakukan apa pun yang tidak menyangkut suatu kontradiksi; bahwa Ia menghendaki sesuatu adalah suatu hal yang berbeda.<ref name="Lagerlund"/>{{rp|270}}
 
Pemikiran Santo [[Agustinus]] banyak digunakan Petrus Lombardus untuk mendefinisikan [[sakramen]].<ref name="Lohse">Bernhard Lohse. Pengantar Sejarah: Dogma Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.</ref><ref Menurutname="BenedictXVI">{{en}} Petrus{{citation Lombardus,|url=http://w2.vatican.va/content/benedict-xvi/en/audiences/2009/documents/hf_ben-xvi_aud_20091230.html sakramen|title=General adalahAudience Allah- yangPeter melembagakanLombard upaya|publisher=Libreria hukumEditrice atasVaticana dosa|author=Benedict manusiaXVI yang|date=30 dilakukanDecember melalui2009}}</ref> Ia merumuskan [[Sakramen (Katolik)|7 sakramen.]] dalam ''Sentences'' Buku IV,<ref name="McKimBenedictXVI"/>Donald K.NcKim.dan Theologicalkemungkinan Turningbesar Point:rumusannya Majorini Issuesyang Inmenjadi Christiandasar Thought.penetapan Atlanta:ketujuh Johnsakramen Knoxtersebut Press,dalam 1988.[[Konsili Trente]] (sesi ke-7 tahun [[1547]]);</ref name="Feduccia"/>{{rp|10}} Selainpenetapan itu,dan iarumusan mengartikannyatujuh sebagaisakramen simbolitu kasihtidak karuniahanya Allah,diterima yang[[Gereja merupakanBarat]], bentuknamun anugerahjuga tidak[[Gereja terlihatTimur|Gereja-Gereja Timur]].<ref>{{en}} name{{citation |url="McKim">Donaldhttp://www.newadvent.org/cathen/13295a.htm K|author=Daniel Kennedy |chapter=Sacraments |title=The Catholic Encyclopedia.NcKim Vol. Theological13 Turning|location=New Point:York Major|publisher=Robert IssuesAppleton InCompany Christian|year=1912 Thought.|others=Transcribed Atlanta:for JohnNew KnoxAdvent Press,by 1988Marie Jutras.}}</ref> Namun,Dalam dapatbuku dirasakanyang melaluisama kehadirania menjelaskan mengenai esensi sakramen sebagai penyebab anugerah dan bagaimana sakramen benar-Nya.benar dapat mengkomunikasikan kehidupan ilahi:<ref name="McKim">Donald K.NcKim. Theological Turning Point: Major Issues In Christian Thought. Atlanta: John Knox Press, 1988.</ref> Ia mengatakan: “ Setiap tanda dari perjanjian yang baru menampilkan apa yang ditandainya”.<ref name="LohseBenedictXVI"/>Bernhard<ref Lohse. Pengantar Sejarah: Dogma Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.<name="Rosemann"/ref>{{rp|145}}
:"Oleh karena itu layaklah kita menyebut "sakramen" sebagai satu tanda kasih karunia Allah dan suatu bentuk yang terlihat dari anugerah yang tak terlihat, dengan suatu cara sehingga menyandang citranya dan menjadi penyebabnya. Karenanya, sakramen-sakramen [[Institusi (liturgi)|dilembagakan]] bukan hanya untuk menandakan, tapi juga [[kudus|menguduskan]]."
Dalam konteks tersebut, kata "bentuk" berarti "penampilan yang terlihat"; bukan dalam pengertian [[filsafat]] [[Aristoteles]], seperti yang banyak disalahartikan orang.<ref name="Rosemann"/>{{rp|145}} Dan menurut Lombardus, "tanda" adalah hal di samping penampilan luarnya ({{lang-la|species}}) — yang diterima [[panca indera]] seseorang — dimana menyebabkan sesuatu yang lain darinya timbul dalam pemikiran seseorang.<ref name="Feduccia">{{en}} {{citation |url=http://www.smp.org/images/BookImages/Sampler_ChristSacrement.pdf |title=Encountering Christ in the Sacraments |author=Robert Feduccia Jr. |year=2012 |publisher=Saint Mary’s Press |ISBN=978-1-59982-046-0}}</ref>{{rp|12}} Sehingga "tanda" di sini tidak berarti simbol atau sebatas penampilan lahiriah saja. Selain itu ia juga menyatakan bahwa sakramen adalah "hal sakral yang menandakan dan hal sakral yang ditandakannya" (''sacrum signans et sacrum signatum'').<ref name="Feduccia"/>{{rp|12}}
 
PadaDalam masa''Sentences'' puncakBuku abad pertengahanIV, di dalam karyanya [[Sentences]],Lombardus Petrusjuga menyatakan bahwa [[roti]] dan [[anggur]] diubah menjadi hakikat ([[tubuhsubstansi]]) [[Tubuh Kristus|Tubuh]] dan [[darahDarah Kristus]]. dalam [[Perjamuan Kudus]];<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> Pemahamandan ia menuliskan bahwa perubahan tersebut terjadi saat kata-kata [[konsekrasi]] diucapkan (oleh [[pastor|imam]]).<ref name="Rosemann"/>{{rp|151}} Kemungkinan pemahaman Lombardus iniinilah kemudianyang digunakan dalam [[Konsili Lateran IV]] yang diselenggarakan tahun 1215, dan dikenal dengandimana istilah "[[transubstansiasi]]" mulai diperkenalkan.<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> Namun definisi secara eksplisit mengenai arti dan istilah tersebut belum diungkapkan saat itu,<ref name="Urban">Linwood. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.</ref> dan baru dinyatakan pada [[Konsili Trente]] sesi ke-13 tahun [[1551]]:<ref name="ct13">{{en}} {{cite web |url=https://history.hanover.edu/texts/trent/ct13.html |title=The Council of Trent - The Thirteenth Session |editor=J. Waterworth |location=London |publisher=Dolman |edition=1848 |others=Scanned by Hanover College students in 1995}}</ref>
:"Perubahan yang indah dan tunggal dari seluruh hakikat [[hosti|roti]] menjadi [[Tubuh Kristus|Tubuh]], dan seluruh hakikat [[anggur (minuman)|anggur]] menjadi [[Darah Kristus|Darah]] – penampilan luarnya hanyalah roti dan anggur yang tersisa – dimana memang atas perubahan ini [[Gereja Katolik]] paling tepat menyebutnya 'transubstansiasi'."
 
== Referensi ==