Sitok Srengenge: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 16:
 
==Kehidupan pribadi==
Sitok mulai mendalami seni peran di teater SMP Negeri Dempet, Demak, dan [[SMA Negeri 1 Semarang]]. Setelah lulus SMA pada tahun 1985, ia mendaftar ke Jurusan Teknik Nuklir, [[Universitas Gajah Mada]] (UGM), tetapi tidak diterima. Akhirnya ia kembali ke kampung dan mengalami pergulatan batin antara ingin menolong keluarga dengan menjadi pegawai berkedudukan penting dengan keinginannya untuk mendalami kesenian. Akhirnya Sitok lebih memilih mengambil jalur kesenian dan pergi ke [[Jakarta]]. Di Jakarta, ia menuju [[Taman Ismail Marzuki]] (TIM) untuk mencari informasi tentang [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) yang ternyata mahal untuk kemampuannya. Akhirnya ia harus magang di grupBengkel teaterTeater pimpinan [[Arifin C. Noer]], [[Putu Wijaya]], [[Teguh Karya]], dan [[W.S. Rendra]]).<ref name=taman/>
 
Setelah setahun ikut [[W.S. Rendra]] (alm), Sitok memberanikan diri memintamendapat beasiswa karena pada waktu itudari Bengkel Teater Rendra memberikan beasiswa kepada beberapa orang yang ingin bersekolah. Ia mendapatkan beasiswa sampai kuliah selesai di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, [[IKIP Jakarta|IKIP Negeri Jakarta]] Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Pada sore harinya, Sitok ikut kursus filsafat di [[STF Driyarkara|STF (Sekolah Tinggi Filsafat) Driyarkara]], Jakarta.<ref name=taman/> Sitok Srengenge juga terdaftar sebagai alumni International Writing Program University of [[Iowa]] ([[Amerika Serikat]]) dan Intenational Writing Program Hong Kong Baptist University.<ref name="taman" />
 
==Aktivitas==
Baris 26:
 
<nowiki> </nowiki>Selain aktif bermain teater, Sitok juga pernah menjadi pengajar di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ).<ref name="taman" /> Ia menjadi guru literatur pada ''Eksotika Karmawiggangga'' dan editor Jurnal Kultur Kalam.<ref name="iowa" /> Sitok juga merupakan pendiri serta pengelola Penerbitan Katakita.<ref name="salihara">salihara. Akses=19 November 2013. [http://salihara.org/about/curators/sitok-srengenge Sitok Srengenge].</ref> Beberapa komunitas yang ikut didirikan atau diikuti oleh Sitok Srengenge:<ref name=taman/> antara lain: Gorong-gorong Budaya, Teater Matahari, Komunitas Utan Kayu sebagai kurator teater<ref name="iowa">The University of Iowa. 2001. [http://iwp.uiowa.edu/writers/sitok-srengenge Sitok Srengenge].</ref>, dan Komunitas Salihara sebagai kurator bidang teater, tetapi pada tanggal 3 Desember 2013 Sitok Srengenge mengundurkan diri dari Salihara.<ref name="salihara" />.
 
==Kasus==
Pada bulan November 2013, Sitok dilaporkan ke polisi karena tuduhan eksploitasi seksual atau pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya [[Universitas Indonesia]] sehingga mengakibatkan kehamilan.<ref>Atriana R. [http://news.detik.com/read/2013/12/02/051523/2429075/10/kasus-dugaan-perkosaan-sitok-istri-serahkan-ke-pengacara?nd772204btr Kasus Dugaan Perkosaan Sitok, Istri Serahkan ke Pengacara]. DetikNews. Edisi Senin, 2 Des. 2013. Diakses 2 Desember 2013.</ref><ref>Alfadila Ema Yunita. 1 Desember 2013. [http://m.beritajatim.com/hukum_kriminal/191286/kronologi_perkosaan_sitok_srengenge_versi_bem_fib_ui.html#.Up1QYNIW1yw Kronologi Perkosaan Sitok Srengenge Versi BEM FIB UI].</ref> Namun, keluarga Sitok sendiri menyangkal tuduhan perkosaan, melainkan mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.<ref>Gagah Wijoseno. 30 November 2013. [http://news.detik.com/read/2013/11/30/150724/2428577/10/surat-terbuka-keluarga-sitok-srengenge-dalam-kasus-dugaan-pemerkosaan "detikNews", Surat Terbuka Keluarga Sitok Srengenge dalam Kasus Dugaan Pemerkosaan].</ref>
 
Pada 6 Oktober 2014, Sitok resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Hal tersebut didasarkan pada pemeriksaan 11 saksi, termasuk saksi ahli. Polisi memerlukan keterangan dari beberapa saksi ahli untuk menguji pasal yang dikenakan. Saksi ahli yang diperiksa terdiri atas kriminolog, ahli hukum pidana, psikolog, psikiater, dan juga ahli antropologi.<ref>Jessi Carina. Senin, 6 Oktober 2014. [http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/06/14415601/Polisi.Tetapkan.Sitok.Srengenge.sebagai.Tersangka Polisi Tetapkan Sitok Srengenge sebagai Tersangka].</ref><ref>October 06 2014. [http://www.thejakartapost.com/news/2014/10/06/sitok-named-suspect-rape-case.html Sitok named suspect in rape case]</ref>
 
== Karya ==
Baris 45 ⟶ 40:
#''Menggarami Burung Terbang''
#''Trilogi Kutil ''(terbit bersambung di harian [[Suara Merdeka]])
Kumpulan '''Esai'''
# ''Kumpulan esai Cinta di Negeri Seribu Satu Tiran Kecil.''
 
===Teater===
#Sebagai aktor Sitok berperan dalam beberapa repertoar yang disutradarai Rendra, antara lain: ''Panembahan Reso, Hamlet, Buku Harian Seorang Penipu, Selamatan Anak Cucu Sulaiman''. Sitok juga bermain pertunjukan karya sutrada lain, seperti J''am Berapa Sekarang?'' dan lainnya (Ikranagara), ''Pesta Terakhir'' (Ratna Sarumpaet), Karna (Goenawan Mohammad), bermonolog keliling bersama grop ansambel dari Belanda membawakan naskah Baron von Munchhausen, dan berpesan sebagai Rahwana dalam konser ''Mahacinta Rahwana'' ([[Sujiwo Tejo]] di [[Jakarta]]) dan [[Surabaya]] ([[2013]]).
#Peran dalam konser ''Mahacinta Rahwana'' besutan [[Sujiwo Tejo]] di [[Jakarta]] dan [[Surabaya]] ([[2013]]).
#Sebagai sutradara, Sitok pernah menggarap beberapa lakon, di antaranya: ''Perampok'' (Friedrich Schiller), ''Allah Jang Palsoe'' (Kwee Tek Hoay), ''Pengakuan Pariyem'' (Linus Suryadi AG), dan ''Surti dan Tiga Sawunggaling'' (Goenawan Mohamad).
#Sebagai penulis naskah, Sitok menghasilkan karya ''Blewah'' atau ''Kabur Kanginan'', ''Perempuan di Titik Nol'' (saduran atas novel Nawal el Saadawi), ''Sembilan Puluh Menit yangHilang Darimu'' (dipentaskan oleh Teater Satu,Lampung), dan lain-lain.
 
===Komposisi musik dan lagu===