Abdurrahman Mohammad Fachir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
| party=
|}}
'''DrsDR. H. Abdurrahman Mohammad Fachir''' (disingkat '''A.M. Fachir''') ditulis dalam [[bahasa Arab]]: '''عبد الرحمن محمد فاخر''' ({{lahirmati|[[Banjarmasin]]|26|11|1957}}) adalah seorang diplomat. Pada tanggal 27 Oktober 2014, ia dilantik oleh [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] sebagai [[Daftar Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia|Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia]].
 
Sebelumnya, Fachir pernah bertugas sebagai [[duta besar di Mesir|Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Republik Arab Mesir]] (2007-2011), Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik [[Departemen Luar Negeri|Kementerian Luar Negeri]] [[Indonesia|Republik Indonesia]] (2011-2014) dan [[duta besar|Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia]] di [[Arab Saudi|Kerajaan Arab Saudi]] (Maret-Oktober) 2014.
Baris 33:
 
Fachir diwisuda sebagai sarjana bergelar [[doctorandus]] (Drs) pada bulan Agustus 1983, setelah dinyatakan lulus dalam ujian skripsi. Judul skripsinya adalah ''“Taatstsur al-Natsr al-Hadits bi al-Harakat al-Wathoniyyah fi Mishra”'' (Terpengaruhnya Prosa Modern oleh Gerakan Nasionalisme di Mesir), yang disusun dalam [[bahasa Arab]].<ref>Abdurrahman Mohammad Fachir, ''“Taatstsur al-Natsr al-Hadits bi al-Harakat al-Wathoniyyah fi Mishra”'' (Cairo: Maktabat al-Adab, 2011) </ref>
 
Pada awal Mei 2010, Fachir mendaftar kuliah S3 Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Minat Kajian Timur Tengah di Sekolah Pascasarjana [[Universitas Gajah Mada]] (UGM) Yogyakarta. Setelah melewati masa studi selama 5 tahun 5 hari, ia berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Ketimpangan Hubungan Indonesia-Mesir 1950-2010: Kajian Resiprositas”, pada 5 Mei 2015.<ref>[http://http://krjogja.com/read/259066/wamenlu-ujian-doktor-di-ktt-pps-ugm.kr krjogja.com, 5 Mei 2015], diakses pada 1 Juni 2015</ref>. Fachir dinyatakan lulus dengan predikat "sangat memuaskan" dan berhak menyandang gelar doktor.<ref>[http://http://www.antarayogya.com/berita/331413/wamenlu-diplomasi-indonesia-mesir-perlu-dioptimalkan antarayogya.com, 5 Mei 2015], diakses pada 1 Juni 2015</ref>
 
== Pernikahan ==