Tri Rismaharini: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
penghargaan |
|||
Baris 103:
Pada Oktober 2013, Kota Surabaya dibawah kepemimpinannya memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di dua bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.<ref>[http://surabaya.tribunnews.com/2013/10/27/sisihkan-800-kota-surabaya-raih-dua-penghargaan-internasional?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter]</ref>
Surabaya menerapkan sistem respon cepat (''central clearing house'') dengan mengambil
</ref>. Sistem ini memudahkan petani dan pekerja sektor lain untuk membangun akses pemasaran produk.
Baris 111:
Pada April 2014, Risma mengklaim bahwa Kota Surabaya telah mendapatkan penghargaan Socrates Award untuk kategori Future City dari European Business Assembly (EBA),<ref>http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/04/140416_walikota_risma_penghargaan.shtml</ref> yang kemudian diarak di kota Surabaya.<ref>http://www.tempo.co/read/news/2014/04/20/058571925/Wali-Kota-Risma-Arak-Socrates-Award-Keliling-Kota</ref> Namun, penghargaan ini menimbulkan polemik setelah diketahui bahwa penghargaan yang diperoleh Risma bukanlah Socrates Award, tetapi United Europe Award yang dinobatkan bagi mereka yang memiliki kontribusi pribadi untuk [[integrasi Eropa]].<ref>http://www.tempo.co/read/news/2014/05/07/058576091/Piala-Socrates-Award-untuk-Kota-Surabaya-Keliru</ref> Nama Risma dan Surabaya juga tidak masuk dalam daftar penerima Socrates Award di situs EBA.<ref name="polemik">http://www.thejakartapost.com/news/2014/05/10/surabaya-mayor-s-award-sparks-controversy.html</ref> Selain itu, menurut laporan Center for Investigative Reporting di [[Sarajevo]], [[Bosnia dan Herzegovina]], pada Agustus 2013, terdapat biaya yang harus dibayarkan untuk memperoleh penghargaan dari EBA, dan biaya untuk memperoleh United Europe Award adalah 3.900 euro.<ref name="polemik"/> Akibatnya, muncul dugaan bahwa Risma menggunakan anggaran kota untuk "membeli" penghargaan.<ref name="polemik"/> Juru bicara pemerintah kota Surabaya Muhammad Fikser menampik bahwa Risma telah menggunakan anggaran kota untuk mengambil penghargaan tersebut, dan menyatakan bahwa 3.900 euro digunakan untuk biaya seminar.<ref name="polemik"/>
Pada Februari 2015, Tri Rismaharini dinobatkan sebagai wali kota terbaik ke
=== Tokoh Berpengaruh Dunia ===
|