Elastisitas (ekonomi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
k →‎Penggunaan: perbaiki
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
k →‎Penggunaan: perbaiki
Baris 2:
 
==Penggunaan==
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan terjadi dengan jumlah permintaan konsumen (''quantity demanded'') apabila harga suatu barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan [[harga]] terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi [[produsen]], pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut [[hukum permintaan]], tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan [[permintaan]]. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan terjadi dengan jumlah permintaan konsumen (''quantity demanded'') apabila harga suatu barang/jasa dinaikkan. Ketika harga barang naik, konsumen akan menurunkan permintaan atas barang tersebut dengan mengurangi konsumsi, mencari barang subtitusi yang lebih murah, dan sebagainya. Semakin besar tingkat penurunan permintaan berarti semakin besar tingkat [[elastisitas permintaan|elastisitas]] barang tersebut.
 
Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan [[harga]] terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi [[produsen]], pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut [[hukum permintaan]], tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan [[permintaan]]. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.
 
==Definisi matematis==