Sembahyang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Ign christian (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Pura Batubolong Lombok 1.JPG|thumb|right|400px|Umat [[Hindu Dharma]] sedang melakukan sembahyang.]]
'''Sembahyang''' adalah suatu bentuk kegiatan [[agama|keagamaan]] yang menghendaki terjalinnya hubungan dengan [[Tuhan]], [[dewa]], [[roh]] atau kekuatan gaib yang dipuja, dengan melakukan kegiatan yang disengaja. Sembahyang dapat dilakukan secara bersama-sama atau perseorangan. Dalam beberapa tradisi agama, sembahyang dapat melibatkan nyanyian berupa hymne[[himne]], [[tarian]], pembacaan naskah agama dengan dinyanyikan atau disenandungkan, pernyataan formal [[kredo]], atau ucapan [[spontan]] dari orang yang berdoa.
 
Seringkali sembahyang dibedakan dengan '''[[doa]]''', doa lebih bersifat spontan dan personal[[pribadi]], serta umumnya tidak bersifat ritualistik[[ritual]]istik. Meskipun demikian pada hakikatnya aktivitas ini sama, yakni sebuah bentuk [[komunikasi]] antara [[manusia]] dengan Tuhannya.
 
Kebanyakan agama menggunakan salah satu cara dalam melaksanakan ritual persembahyangannya. Beberapa agama meritualkan kegiatan ini dengan menerapkan berbagai aturan seperti waktu, tata cara, dan urutan sembahyang. Ada juga yang menerapkan aturan ketat mengenai apa saja yang harus disediakan, misalnya benda [[persembahan]] atau sesaji[[sesajen]], serta kapan ritual itu harus dilakukan. Sementara beberapa pandangan lainnya memandang berdoa atau bersembahyang dapt dilakukan kapan saja, oleh siapa saja.
 
==Etimologi==
Baris 32:
== Kristen ==
[[Berkas:Teresa13anni.JPG|St. Theresia dari Lisieux pada tahun 1886, saat berumur 13 tahun, telah menjalani hidup doa yang mendalam sejak kecil.<ref name="theresia"/>|thumb]]
[[Katekismus Gereja Katolik]] (KGK) mengutip kata-kata dari [[Santa]] [[Theresia dari Kanak-Kanak Yesus]], seorang [[Doktor Gereja]], dari [[otobiografi]]nya "Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah" (edisi [[bahasa Inggris]]: ''[[:en:The Story of a Soul'') untuk menjelaskan definisi doa:<ref name="theresia">{{cite book |author=TheresiaThe dari Lisieux |edition=1995 |title=Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah (Otobiografi) |publisher=Biara Karmel Lembang (Terjemahan Indonesia dari ''Story of a Soul]]'') olehuntuk Biarawatimenjelaskan Karmelarti OCD, Bajawa, Flores)}}</ref>doa:<ref name="ccc41">{{en}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p4s1.htm |publisher=Holy See |title=Catechism of the Catholic Church - Prayer in the Christian Life}}</ref>{{rp|2558}}
<blockquote>"Bagiku doa adalah ayunan hati, suatu pandangan sederhana ke [[surga,]]. satuSuatu seruanluapan syukur dan [[cinta]], kasihbaik di tengah percobaanpencobaan dan di tengahmaupun [[kegembiraan]]."<ref name="theresia">{{cite book |author=Theresia dari Lisieux |edition=1995 |title=Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah (Otobiografi) |publisher=Biara Karmel Lembang (Terjemahan Indonesia oleh Biarawati Karmel OCD, Bajawa, Flores)}}</ref>{{rp|201}}</blockquote>
 
DefinisiArti serupa diberikan oleh St. [[Yohanes dari Damaskus]], seorang Doktor Gereja dan [[Bapa Gereja]]:<ref name="ccc41"/>{{rp|2559}}
<blockquote>"Doa adalah pengangkatan pikiran dan hati seseorang kepada Tuhan, atau permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik."</blockquote>
 
Baris 41:
<blockquote>"Kita harus mengingat [[Allah]] lebih sering daripada kita [[pernapasan|bernapas]]."</blockquote>
 
Menurut KGK, seseorang tidaklah dapat berdoa 'setiap saat' jika ia tidak secara sengaja berdoa dengan sadar pada waktu tertentu. [[Tradisi Gereja]] menawarkan berbagai rumusan doa dengan maksud memelihara kebiasaan berdoa tanpa henti; diantaranya adalah doa harian, misalnya [[doa pagi]] dan [[doa sore]], [[Ibadat Harian]]. Hari [[Minggu]], yang berpusat pada [[Ekaristi]], secara khusus dikuduskan oleh doa. Doa lainnya mengikuti siklus [[tahun liturgi]] beserta hari-hari raya-nya. [[Tuhan]] membimbing semua orang sesuai jalannya masing-masing dengan cara-cara yang berkenan pada-Nya, dan setiap orang ber[[iman]] menanggapi sesuai ketetapan hatinya dan ungkapan pribadi masing-masing dalam doanya. Tradisi [[Kristen]] mempertahankan 3 cara utama dalam mengungkapkan doa yaitu: [[doa vokal]] (lisan), [[doa renungan]] ([[Meditasi Kristiani|meditasi]]), dan [[doa batin]] ([[kontemplasi]]); doa renung dan doa batin dapat juga dipandang sebagai [[doa hening]]. Semua cara tersebut memiliki satu ciri pokok yang sama, yaitu [[ketenangan]] hati.<ref name="ccc413"/>
 
[[Yesus]] pun pernah bersabda bahwa :