Keraton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thijs!bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: fr:Kraton
pisahkan sub-artikel gelar kebangsawanan sendiri
Baris 1:
'''Keraton''' atau '''''kraton''''' (bahasa Jawa) adalah daerah tempat seorang penguasa (raja atau ratu) memerintah atau tempat tinggalnya ([[istana]]). Dalam pengertian sehari-hari, keraton sering merujuk pada istana penguasa di Jawa. Dalam bahasa Jawa, kata ''kraton'' berasal dari kata dasar ''ratu'' yang berarti penguasa. Kata Jawa ''ratu'' berkerabat dengan kata dalam [[bahasa Melayu]]; [[datuk]]. Masyarakat Keraton pada umumnya memiliki [[gelar kebangsawanan]].
 
==Gelar Kebangsawanan==
Masyarakat Keraton pada umumnya memiliki gelar kebangsawanan. Beberapa gelar kebangsawanan di Jawa antara lain:
* Garwa Padmi (permaisuri sultan): Gusti Kangjeng [[Ratu]] (GKR)
* Garwa Ampeyan (bukan permaisuri): Kangjeng [[Raden Ayu|Radèn Ayu]] (KRA)
* Putra mahkota: [[Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya|Kangjeng Gusti Pangéran Adipati Anom/Arya]] (KGPAA)
* Putra/putri sultan dari Garwa Padmi: Gusti [[Raden Mas|Radèn Mas]] (GRM) / Gusti [[Raden Ajeng|Radèn Ajeng]] (GRA)
* Putra/putri sultan dari Garwa Ampéyan (bukan permaisuri): Bendara Raden Mas (BRM) / Bendara Radèn Ajeng (BRA)
* Putra Sultan (setelah dewasa, diwisuda dan menjadi pangeran): Gusti Bendara Pangéran Haryo (GBPH)
* Kangjeng Radèn Tumenggung Haryo (KRTH)
* [[Kanjeng Pangeran Harya|Kangjeng Pangéran Haryo]] (KPH)
* Mas Radèn Tumenggung (MRT)
* Kangjeng Radèn Tumenggung (KRT)
* Kangjeng Radèn Ayu (KRAy)
* Radèn Mas Tumenggung (RMT)
* Radèn Ngantèn (RNg)
* Mas Ngabéi (MNg)
* Kangjeng Pangéran (KP)
 
Selain beberapa gelar tersebut di atas, di lingkungan keraton sering juga dijumpai sebutan khusus seperti:
* Sekarkedhaton (untuk menyebut putri sulung permaisuri)
* Sekartaji (untuk putri kedua)
* Candrakirana (untuk putri ketiga)
* Putra tertua dari seluruh Garwa Ampeyan bergelar Bendara Raden Mas Gusti dan akan berubah menjadi Gusti Pangeran setelah diangkat menjadi pangeran. Sedangkan putri tertua dari seluruh Garwa Ampeyan bergelar Bendoro Raden Ajeng Gusti dan akan berubah menjadi Pembayun setelah menikah. Khusus untuk putri sulung (tertua) dari Garwa Ampéyan mendapat gelar Kangjeng Ratu.
 
==Keraton-keraton di Indonesia==