Tumbuhan paku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 145:
Penggolongan paling terbaru yang menunjukkan arah perubahan penggolongan tumbuhan paku, termasuk Lycopodiales, dipublikasi oleh Christenhusz dan Chase (2014)<ref name=CC2014>{{Cite journal | url = http://aob.oxfordjournals.org/content/early/2014/02/13/aob.mct299.full |last=Christenhusz |first=Maarten J.M. |last2=Chase |first2=Mark W. |year=2014 |title=Trends and concepts in fern classification|journal=Annals of Botany |volume=113 |issue=9 |pages=571–594|lastauthoramp=yes}}</ref>.
 
==EtnobotaniPemanfaatan==
Karena kecenderungan untuk tumbuh di tempat marginal, tumbuhan paku bukanlah kelompok tumbuhan yang memiliki peran budaya yang menonjol.
 
Baris 151:
 
Ental muda beberapa jenis paku dapat menjadi sayur, seperti paku sayur ''[[Diplazium esculentum]]'', ''Asplenium nidus'' (di Taiwan), dan ''Cyathea'' (oleh [[orang Maori]] di Selandia Baru).
 
Berbagai jenis ''[[Azolla]]'' hidup dalam [[simbiosis]] dengan [[bakteri pengikat nitrogen]] bebas dari udara (''[[Anabaena azollae]]''). Akibatnya, ''Azolla'' ("azo" berarti berikatan dengan nitrogen) mengandung unsur N yang tinggi dan dimanfaatkan dalam pertanian sebagai [[pupuk hijau]].
 
Ada jenis paku yang bersifat sebagai penimbun logam berat dan potensial dalam [[fitoremediasi]], seperti ''[[Pteris vittata]]'' dan ''[[Azolla]]'' spp.<ref>[https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_hyperaccumulators Daftar tumbuhan hiperakumulator di Wikipedia Inggris]</ref>.
 
 
 
== Lihat juga ==