Islam dan anarkisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HarisX (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Anarkisme}}
Walaupun [[anarkisme]] biasanya dihubungkan dengan [[ateisme|keatheismean]] dan penolakan akan agama yang terorganisir, dan [[Islam]] sering dihubungkan dengan rezim-rezim penguasaan dan juga Islam dikritik karena pelangggaran akan hak-hak manusia di beberapa aturan dunia Islami, namun ada juga kesamaan aliran dalam kepercayaan anarkis dalam keseluruhan sejarah Islam. Hal ini menjadi bahan pembicaraan yang besar pada akhir [[abad ke-20]] dengan berkembangnya pergerakan liberal dalam Islam, dimana pertama kalinya konsep '''Muslim anarkisme''' lahir.
 
anarkisme Islami didasarkan pada peraturan yang tak bisa diganggu gugat dari ''‘ketundukkan hanya pada [[Allah]]’'', dan konsep dari ‘''tak adanya paksaan dalam sebuah agama’''. Muslim yang anarkis mempercayai ''hanyalah Allah yang mempunyai kekuasaan atas seorang Muslim'' dan menolak [[fatwa|fatwa-fatwa]] dari imam besar yang korup, dengan menilai pada konsep [[Ijtihad]] untuk pemaknaan Islam itu sendiri bagi masing-masing individu dalam Islam. Kecenderungan anti kekuasaan sangat terlihat dalam Islam dan banyak Muslim yang anarkis sering disamakan dengan jalan [[Sufisme]] dan tulisan-tulisan Sufi.