Gerakan mahasiswa di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Menolak 4 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 8168889 oleh Hanamanteo
Baris 1:
{{rapikan}}
 
'''Gerakan mahasiswa''' di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.
 
Baris 4 ⟶ 6:
 
== Sejarah ==
=== Budi Utomo (1908) ===
[[Boedi Oetomo]], adalah suatu wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta, [[20 Mei]] [[1908]] oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya.
 
Baris 11 ⟶ 13:
Dalam 5 tahun permulaan Budi Oetomo sebagai perkumpulan, tempat keinginan-keinginan bergerak maju dapat dikeluarkan, tempat kebaktian terhadap bangsa dinyatakan, mempunyai kedudukan monopoli dan oleh karena itu BU maju pesat, tercatat akhir tahun 1909 telah mempunyai 40 cabang dengan lk.10.000 anggota.
 
Disamping itu, para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda, salah satunya [[Mohammad Hatta]] yang saat itu sedang belajar di Nederland Handelshogeschool di [[Rotterdam]] mendirikan [[Indische Vereeninging|Indische Verninging]] yang kemudian berubah nama menjadi Indonesische Vereeninging tahun 1922, disesuaikan dengan perkembangan dari pusat kegiatan diskusi menjadi wadah yang berorientasi politik dengan jelas. Dan terakhir untuk lebih mempertegas identitas nasionalisme yang diperjuangkan, organisasi ini kembali berganti nama baru menjadi [[Perhimpunan Indonesia]], tahun 1925.
 
Berdirinya Indische Vereeninging dan organisasi-organisasi lain,seperti: [[Indische Partij]] yang melontarkan propaganda kemerdekaan Indonesia, [[Sarekat Islam]], dan [[Muhammadiyah]] yang beraliran nasionalis demokratis dengan dasar agama, [[Indische Sociaal Democratische Vereeninging]] (ISDV) yang berhaluan [[Marxisme]], menambah jumlah haluan dan cita-cita terutama ke arah politik. Hal ini di satu sisi membantu perjuangan rakyat Indonesia, tetapi di sisi lain sangat melemahkan BU karena banyak orang kemudian memandang BU terlalu lembek oleh karena hanya menuju "kemajuan yang selaras" dan terlalu sempit keanggotaannya (hanya untuk daerah yang berkebudayaan Jawa) meninggalkan BU. Oleh karena cita-cita dan pemandangan umum berubah ke arah politik, BU juga akhirnya terpaksa terjun ke lapangan politik.
Baris 24 ⟶ 26:
Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan [[Sumpah Pemuda]] pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.
 
=== peristiwa rengasdengklok (1945) ===
Dalam perkembangan berikutnya, dari dinamika pergerakan nasional yang ditandai dengan kehadiran kelompok-kelompok studi, dan akibat pengaruh sikap penguasa Belanda yang menjadi Liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi partai politik, terutama dengan tujuan memperoleh basis massa yang luas. Kelompok Studi Indonesia berubah menjadi [[Partai Bangsa Indonesia]] (PBI), sedangkan Kelompok Studi Umum menjadi [[Perserikatan Nasional Indonesia]] (PNI).
 
Baris 33 ⟶ 35:
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin oleh [[Chairul Saleh]] dan [[Soekarni]] saat itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan [[peristiwa Rengasdengklok]].
 
=== KAMI (1966) ===
Sejak kemerdekaan, muncul kebutuhan akan aliansi antara kelompok-kelompok mahasiswa, di antaranya [[Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia]] (PPMI), yang dibentuk melalui Kongres Mahasiswa yang pertama di Malang tahun 1947.
 
Selanjutnya, dalam masa Demokrasi Liberal (1950-1959), seiring dengan penerapan sistem kepartaian yang majemuk saat itu, organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan organisasi dibawah partai-partai politik. Misalnya, GMKI [[Gerakan Mahasiswa kristen Indonesia]], PMKRI [[Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia]] dengan Partai Katholik,[[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia]] (GMNI) dekat dengan PNI, [[Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia]] (CGMI) dekat dengan PKI, [[Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia]] (Gemsos) dengan PSI, [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia]] (PMII) berafiliasi dengan Partai NU, [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI) organiasasi independen yang tidak terlibat partai politik dengan tokohnya berada di Masyumi, dan lain-lain.
 
Di antara organisasi mahasiswa pada masa itu, CGMI lebih menonjol setelah PKI tampil sebagai salah satu partai kuat hasil Pemilu 1955. CGMI secara berani menjalankan politik konfrontasi dengan organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih jauh berusaha memengaruhi PPMI, kenyataan ini menyebabkan perseteruan sengit antara CGMI dengan HMI dan, terutama dipicu karena banyaknya jabatan kepengurusan dalam PPMI yang direbut dan diduduki oleh CGMI dan juga GMNI-khususnya setelah Konggres V tahun 1961.
Baris 46 ⟶ 48:
Pada tahun [[1965]] dan [[1966]], pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan [[Orde Baru]]. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru, di antaranya [[Cosmas Batubara]] (Eks Ketua Presidium KAMI Pusat), [[Sofyan Wanandi]], [[Yusuf Wanandi]] ketiganya dari PMKRI,[[Akbar Tanjung]] dari HMI dll. Angkatan '66 mengangkat isu [[Komunis]] sebagai bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh [[PKI]] (Partai Komunis Indonesia). Setelah [[Orde Lama]] berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru.
 
=== MALARI (1974) ===
Realitas berbeda yang dihadapi antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974, adalah bahwa jika generasi 1966 memiliki hubungan yang erat dengan kekuatan militer, untuk generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer.
 
Baris 130 ⟶ 132:
Gerakan yang menuntut kebebasan berpendapat dalam bentuk kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik di dalam kampus pada [[1987]] - [[1990]] sehingga akhirnya demonstrasi bisa dilakukan mahasiswa di dalam kampus perguruan tinggi. Saat itu demonstrasi di luar kampus termasuk menyampaikan aspirasi dengan ''longmarch'' ke DPR/DPRD tetap terlarang.
 
=== reformasi (1998) ===
Gerakan 1998 menuntut [[reformasi]] dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada [[Indonesia: Era Reformasi#Garis waktu|1997-1998]], lewat [[pendudukan gedung DPR/MPR]] oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden [[Soeharto]] melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: [[Peristiwa Cimanggis]], [[Peristiwa Gejayan]], [[Tragedi Trisakti]], [[Tragedi Semanggi I]] dan [[Tragedi Semanggi II|II]] , [[Tragedi Lampung]]. Gerakan ini terus berlanjut hingga [[Pemilihan Umum Indonesia 1999|pemilu 1999]].
 
== Lihat pula ==
'''Reformasi''' secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa. '''Reformasi''' dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:
* [[Daftar organ gerakan mahasiswa 1998]]
* Reformasi Protestan: Kata '''Reformasi''' sendiri pertama-tama muncul dari gerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di Eropa Barat pada abad ke-16, yang dipimpin oleh Martin Luther, Ulrich Zwingli, Yohanes Calvin, dll.
 
* Reformasi Indonesia: Di Indonesia, kata ''Reformasi'' umumnya merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah Orde Baru, yaitu era reformasi.sebagai contoh: '''Tragedi Trisakti''' adalah peristiwa penembakan, pada tanggal 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,Indonesia serta puluhan lainnya luka.
== Referensi ==
Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 - 1998), Hafidin Royan (1976 - 1998), danHendriawan Sie (1975 - 1998). Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala,tenggorokan, dan dada.
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://web.archive.org/web/20050305081030/http://members.tripod.com/~indoprotest/ Kumpulan artikel gerakan mahasiswa 1998 (indoprotest)]
*
* [http://groups.yahoo.com/group/reformis98 Millis Gerakan Mahasiswa 1998 (reformis98@yahoogroups.com)]
* [http://mustafakamal.biz/2008/05/03/arah-pergerakan-mahasiswa-masa-depan/ Arah Pergerakan Mahasiswa Masa Depan]
 
[[Kategori:Gerakan mahasiswa| ]]