Indulgensi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Baris 43:
 
==== Cara umum untuk memperolehnya ====
Dalam Buku Panduan Indulgensi edisi keempat (1999) tertulis 4 cara umum (''concessiones'') untuk memperoleh indulgensi sebagian.<ref name="enchiridion"/> Empat cara ini adalah hal-hal umum yang seharusnya dapat dilakukan setiap umat dalam [[kehidupan]]nya sehari-hari, yaitusehingga seseorang dapat memperoleh indulgensi sebagian dengan melakukan salah satu dari keempat cara yang disebutkan:
* Mengarahkan [[pikiran]] kepada [[Allah]] dengan [[iman]] yang [[rendah hati]] saat seseorang melaksanakan tugas-tugasnya dan memikul beban kehidupan, sertatermasuk juga ber[[doa]] dengan kesalehan walaupun dalam hati.
* Memberikan dirinya sendiri atau barang-barang (materi) yang dimilikinya, dengan semangat iman dan hati yang berbelaskasih, kepada sesama yang membutuhkan pertolongan.
* Menyangkal diri atau ber[[pantang]] atas kemauannya sendiri, dalam semangat pertobatan, terhadap keinginan-keinginan pribadinya ataupun hal-hal yang menyenangkannya.
Baris 58:
# Mengajarkan atau mempelajari ajaran Katolik
!-->
 
== Penyalahgunaan ==
Di abad ke-16, ketika [[Paus Leo X]] memulai proyek pembangunan [[Basilika Santo Petrus]], Gereja membutuhkan dana yang besar. Paus Leo X memberikan wewenang kepada pastor [[Johann Tetzel]] untuk memberikan indulgensi berupa surat indulgesi kepada mereka yang menyumbang dana untuk pembangunan Basilika. Wewenang inilah yang menjadi pemicu konflik antara [[Martin Luther]] dengan Gereja. Luther melihat bahwa praktik ini telah disalahgunakan, bahwa orang harus membayar untuk mendapatkan indulgensi. praktik tersebut memang menyebabkan perpecahan di Gereja Roma, yang menyebabkan lahirnya Gereja Protestan.