Neoliberalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link GA|zh}}, {{Link FA|de}}
Baris 1:
{{artikel bagus}}
[[Berkas:EffectOfTariff.svg|right|thumb|Prinsip Ekonomi]]
'''Neoliberalisme''' yang juga dikenal sebagai paham '''ekonomi neoliberal''' mengacu pada filosofi ekonomi-politik akhir-abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan kelanjutan dari [[liberalisme]] [[klasik]] [[yang]] dipengaruhi oleh teori perekonomian [[Mazhab ekonomi neo-klasik|neoklasik]] yang mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan mengarah pada penciptaan [[Distorsi (ekonomi)|Distorsi]] dan [[ekonomi berbiaya tinggi|High Cost Economy]] yang kemudian akan berujung pada tindakan [[korupsi|koruptif]]. <ref>[http://www.asiafoundation.org/pdf/Indo_regionalinvestmentsurvey.pdf Investment Survey [PDF}]</ref> Paham ini memfokuskan pada [[pasar bebas]] dan [[perdagangan bebas]] <ref>"What is Neoliberalism?" Dag Einar Thorsen and Amund Lie, Department of Political Science, University of Oslo</ref> merobohkan hambatan untuk [[perdagangan]] [[internasional]] dan [[investasi]] agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan [[standar hidup]] masyarakat atau rakyat sebuah negara dan [[modernisasi]] melalui peningkatan [[Efisiensi (ekonomi)|efisiensi]] perdagangan dan mengalirnya investasi. <ref>International Chamber of Commerce [http://www.iccwbo.org/policy/trade/ Policy and Business Practices] Official website</ref>
 
== Sekilas tentang pandangan kaum libertarian ==
{{refimprove}}
Dalam kebijakan luar negeri, neoliberalisme erat kaitannya dengan pembukaan pasar luar negeri melalui cara-cara politis, menggunakan tekanan ekonomi, diplomasi, dan/atau intervensi militer. Pembukaan pasar merujuk pada [[perdagangan bebas]].
 
Neoliberalisme secara umum berkaitan dengan tekanan politik [[multilateral]], melalui berbagai [[kartel]] pengelolaan perdagangan seperti [[WTO]] dan [[Bank Dunia]]. Ini mengakibatkan berkurangnya wewenang pemerintahan sampai titik minimum. Neoliberalisme melalui ekonomi pasar bebas berhasil menekan intervensi pemerintah (seperti paham [[Keynesianisme]]), dan melangkah sukses dalam pertumbuhan ekonomi keseluruhan. Untuk meningkatkan efisiensi [[korporasi]], neoliberalisme berusaha keras untuk menolak atau mengurangi kebijakan hak-hak buruh seperti [[upah minimum]], dan hak-hak daya tawar kolektif lainnya.
Baris 11:
Neoliberalisme bertolakbelakang dengan [[sosialisme]], [[proteksionisme]], dan [[environmentalisme]]. Secara domestik, ini tidak langsung berlawanan secara prinsip dengan poteksionisme, tetapi kadang-kadang menggunakan ini sebagai alat tawar untuk membujuk negara lain untuk membuka pasarnya. Neoliberalisme sering menjadi rintangan bagi [[perdagangan adil]] dan gerakan lainnya yang mendukung [[hak-hak buruh]] dan [[keadilan sosial]] yang seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam [[hubungan internasional]] dan ekonomi.
 
Bagi kaum [[liberalisme|liberal]], pada awalnya [[kapitalisme]] dianggap menyimbolkan kemajuan pesat eksistensi masyarakat berdasarkan seluruh capaian yg telah berhasil diraih. Bagi mereka, masyarakat pra-kapitalis adalah masyarakat [[feodal]] yang penduduknya ditindas.
 
Bagi [[John Locke]], filsuf abad 18, kaum liberal ini adalah orang-orang yg memiliki hak untuk 'hidup, merdeka, dan sejahtera'. Orang-rang yang bebas bekerja, bebas mengambil kesempatan apapun, bebas mengambil keuntungan apapun, termasuk dalam kebebasan untuk 'hancur', bebas hidup tanpa tempat tinggal, bebas hidup tanpa pekerjaan.
Bagi kaum [[liberalisme|liberal]], pada awalnya [[kapitalisme]] dianggap menyimbolkan kemajuan pesat eksistensi masyarakat berdasarkan seluruh capaian yg telah berhasil diraih. Bagi mereka, masyarakat pra-kapitalis adalah masyarakat [[feodal]] yang penduduknya ditindas.
 
[[Kapitalisme]] membanggakan kebebasan seperti ini sebagai hakikat dari penciptaannya. dan dalam perjalanannya, kapitalisme selalu menyesuaikan dan menjaga kebebasan tersebut. Misalnya masalah upah pekerja, menurut konsepsi kapitalis, semua keputusan pemerintah atau tuntutan publik adalah tidak relevan.
Bagi [[John Locke]], filsuf abad 18, kaum liberal ini adalah orang-orang yg memiliki hak untuk 'hidup, merdeka, dan sejahtera'. Orang-rang yang bebas bekerja, bebas mengambil kesempatan apapun, bebas mengambil keuntungan apapun, termasuk dalam kebebasan untuk 'hancur', bebas hidup tanpa tempat tinggal, bebas hidup tanpa pekerjaan.
 
Kemudian paham yang terbentuk bagi kaum liberal adalah kebebasan, berarti: ada sejumlah orang yang akan menang dan sejumlah orang yg akan kalah. Kemenangan dan kekalahan ini terjadi karena persaingan. Apakah anda bernilai bagi orang lain, ataukah orang lain akan dengan senang hati memberi sesuatu kepada anda. Sehingga kebebasan akan diartikan sebagai memiliki hak-hak dan mampu menggunakan hak-hak tsb dengan memperkecil turut campur nya aturan pihak lain. "kita berhak menjalankan kehidupan sendiri"
[[Kapitalisme]] membanggakan kebebasan seperti ini sebagai hakikat dari penciptaannya. dan dalam perjalanannya, kapitalisme selalu menyesuaikan dan menjaga kebebasan tersebut. Misalnya masalah upah pekerja, menurut konsepsi kapitalis, semua keputusan pemerintah atau tuntutan publik adalah tidak relevan.
 
Kemudian paham yang terbentuk bagi kaum liberal adalah kebebasan, berarti: ada sejumlah orang yang akan menang dan sejumlah orang yg akan kalah. Kemenangan dan kekalahan ini terjadi karena persaingan. Apakah anda bernilai bagi orang lain, ataukah orang lain akan dengan senang hati memberi sesuatu kepada anda. Sehingga kebebasan akan diartikan sebagai memiliki hak-hak dan mampu menggunakan hak-hak tsb dengan memperkecil turut campur nya aturan pihak lain. "kita berhak menjalankan kehidupan sendiri"
 
Saat ini, ekonom seperti [[Friedrich von Hayek]] dan [[Milton Friedman]] kembali mengulangi argumentasi klasik [[Adam Smith]] dan [[JS Milton]], menyatakan bahwa: masyarakat [[perdagangan bebas|pasar kapitalis]] adalah masyarakat yg bebas dan masyarakat yang produktif. Kapitalisme bekerja menghasilkan kedinamisan, kesempatan, dan kompetisi. Kepentingan dan keuntungan pribadi adalah motor yang mendorong masyarakat bergerak dinamis.
 
== Kekalahan liberalisme ==
Sejak masa kehancuran [[Wall Street]] (dikenal dengan masa [[Depresi Hebat]] atau ''[[:en:Great Depression|Great Depression]]'') hingga awal 1970-an, wacana negeri industri maju masih 'dikuasai' wacana politik [[sosial demokrat]] dengan argumen kesejahteraan.
 
Kaum elit politik dan pengusaha memegang teguh pemahaman bahwa salah satu bagian penting dari tugas pemerintah adalah menjamin kesejahteraan warga negara dari bayi sampai meninggal dunia.
Rakyat berhak mendapat tempat tinggal layak, mendapatkan pendidikan, mendapatkan pengobatan, dan berhak mendapatkan fasilitas-fasilitas sosial lainnya.
 
Dalam sebuah konferensi moneter dan keuangan internasional yang diselenggarakan oleh [[Perserikatan Bangsa Bangsa]] (PBB) di [[Bretton Woods]] pada [[1944]], setelah [[Perang Dunia II]]. Konferensi yang dikenal sebagai [[konferensi Bretton Woods]] ini bertujuan mencari solusi untuk mencegah terulangnya depresi ekonomi di masa sesudah perang. Negara-negara anggota PBB lebih condong pada konsep [[negara kesejahteraan]] sebagaimana digagas oleh [[John Maynard Keynes]]. Dalam konsep negara kesejahteraan, peranan negara dalam bidang ekonomi tidak dibatasi hanya sebagai pembuat peraturan, tetapi diperluas sehingga meliputi pula kewenangan untuk melakukan intervensi [[fiskal]], khususnya untuk menggerakkan sektor riil dan menciptakan lapangan kerja.
 
Pada kondisi dan suasana seperti ini, tulisan [[Friedrich August von Hayek|Hayek]] pada tahun 1944, ''[[The Road to Serfdom]]'', yg menolak pasal-pasal tentang kesejahteraan dinilai janggal.
Baris 34 ⟶ 33:
 
== Kebangkitan Neoliberalisme ==
Perubahan kemudian terjadi seiring krisis minyak dunia tahun [[1973]], akibat reaksi terhadap dukungan [[Amerika Serikat]] terhadap [[Israel]] dalam [[perang Yom Kippur]], dimana mayoritas negara-negara penghasil minyak di [[Timur Tengah]] melakukan [[embargo]] terhadap AS dan sekutu-sekutunya, serta melipatgandakan harga minyak dunia, yang kemudian membuat para elit politik di negara-negara sekutu Amerika Serikat berselisih paham sehubungan dengan angka pertumbuhan ekonomi, beban bisnis, dan beban biaya-biaya [[sosial demokrat]] (biaya-biaya fasilitas negara untuk rakyatnya). Pada situasi inilah ide-ide [[libertarian]] sebagai wacana dominan, tidak hanya di tingkat nasional dalam negeri tapi juga di tingkat global di [[IMF]] dan [[World Bank]].
 
Pada [[1975]], di [[Amerika Serikat]], [[Robert Nozick]] mengeluarkan tulisan berjudul "''[[Anarchy, State, and Utopia]]''", yang dengan cerdas menyatakan kembali posisi kaum [[minimalis|ultra minimalis]], [[libertarian|ultra libertarian]] sebagai retorika dari lembaga pengkajian universitas, yang kemudian disebut dengan istilah "[[Reaganomics]]".
 
Di [[Inggris]], [[Keith Joseph]] menjadi arsitek "[[Thatcherisme]]". Reaganomics atau Reaganisme menyebarkan retorika kebebasan yang dikaitkan dengan pemikiran [[Locke]], sedangkan Thatcherisme mengaitkan dengan pemikiran liberal klasik [[Mill]] dan [[Adam Smith|Smith]].
Baris 44 ⟶ 43:
 
== Neoliberalisme ==
'''Neoliberalisme''' bertujuan mengembalikan kepercayaan pada [[perdagangan bebas|kekuasaan pasar]], dengan pembenaran mengacu pada kebebasan.
 
Seperti pada contoh kasus upah pekerja, dalam pemahaman neoliberalisme pemerintah tidak berhak ikut campur dalam penentuan gaji pekerja atau dalam masalah-masalah tenaga kerja sepenuhnya ini urusan antara si pengusaha pemilik modal dan si pekerja. Pendorong utama kembalinya kekuatan kekuasaan pasar adalah [[privatisasi]] aktivitas-aktivitas ekonomi, terlebih pada usaha-usaha industri yang dimiliki-dikelola pemerintah.
 
Tapi privatisasi ini tidak terjadi pada negara-negara kapitalis besar, justru terjadi pada negara-negara [[Amerika Selatan]] dan negara-negara miskin berkembang lainnya.
Privatisasi ini telah mengalahkan proses panjang [[nasionalisasi]] yang menjadi kunci negara berbasis kesejahteraan. Nasionalisasi yang menghambat aktivitas pengusaha harus dihapuskan.
 
Revolusi neoliberalisme ini bermakna bergantinya sebuah manajemen ekonomi yang berbasiskan persediaan menjadi berbasis permintaan. Sehingga menurut kaum Neoliberal, sebuah perekonomian dengan [[inflasi]] rendah dan pengangguran tinggi, tetap lebih baik dibanding inflasi tinggi dengan pengangguran rendah. Tugas pemerintah hanya menciptakan lingkungan sehingga modal dapat bergerak bebas dengan baik.
 
Dalam titik ini pemerintah menjalankan kebijakan-kebijakan memotong pengeluaran, memotong biaya-biaya publik seperti subsidi, sehingga fasilitas-fasilitas untuk kesejahteraan publik harus dikurangi.
 
Akhirnya logika pasarlah yang berjaya diatas kehidupan publik. Ini menjadi pondasi dasar neoliberalism, menundukan kehidupan publik ke dalam logika pasar. Semua pelayanan publik yang diselenggarakan negara harusnya menggunakan prinsip untung-rugi bagi penyelenggara bisnis publik tersebut, dalam hal ini untung rugi ekonomi bagi pemerintah. Pelayanan publik semata, seperti [[subsidi]] dianggap akan menjadi pemborosan dan [[inefisiensi]]. Neoliberalisme tidak mengistimewakan kualitas kesejahteraan umum.
 
Tidak ada wilayah kehidupan yang tidak bisa dijadikan komoditi barang jualan. Semangat neoliberalisme adalah melihat seluruh kehidupan sebagai sumber [[laba]] [[korporasi]].
Baris 61 ⟶ 60:
 
Satu kelebihan neoliberalisme adalah menawarkan pemikiran politik yang sederhana, menawarkan penyederhanaan politik sehingga pada titik tertentu politik tidak lagi mempunyai makna selain apa yang ditentukan oleh pasar dan pengusaha.
Dalam pemikiran neoliberalisme, politik adalah keputusan-keputusan yang menawarkan nilai-nilai, sedangkan secara bersamaan neoliberalisme menganggap hanya satu cara rasional untuk mengukur nilai, yaitu pasar. Semua pemikiran di luar rel pasar dianggap salah.
 
[[Kapitalisme]] neoliberal menganggap wilayah politik adalah tempat dimana pasar berkuasa, ditambah dengan konsep [[globalisasi]] dengan [[perdagangan bebas]] sebagai cara untuk perluasan pasar melalui [[WTO]], akhirnya kerap dianggap sebagai [[Neoimperialisme]].
Baris 67 ⟶ 66:
== Penyebaran Neoliberalisme ==
Penerapan agenda-agenda ekonomi neoliberal secara mencolok dimotori oleh Inggris melalui pelaksanaan privatisasi seluruh [[Badan Usaha Milik Negara]] (BUMN) mereka.
Penyebarluasan agenda-agenda ekonomi neoliberal ke seluruh penjuru dunia, menemukan momentum setelah dialaminya krisis moneter oleh beberapa Negara Amerika Latin pada penghujung 1980-an. Sebagaimana dikemukakan [[Stiglitz]], dalam rangka menanggulangi krisis moneter yang dialami oleh beberapa negara Amerika Latin, bekerja sama dengan Departemen keuangan AS dan [[Bank Dunia]], [[IMF]] sepakat meluncurkan sebuah paket kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai paket kebijakan [[Konsensus Washington]].
 
Agenda pokok paket kebijakan Konsensus Washington yang menjadi menu dasar program penyesuaian struktural IMF tersebut dalam garis besarnya meliputi : (1) pelaksanan kebijakan anggaran ketat, termasuk penghapusan subsidi negara dalam berbagai bentuknya, (2) pelaksanaan liberalisasi sektor keuangan, (3) pelaksanaan liberalisasi sektor perdagangan, dan (4) pelaksanaan privatisasi BUMN.
 
=== di Indonesia ===
Di Indonesia, walaupun sebenarnya pelaksanaan agenda-agenda ekonomi neoliberal telah dimulai sejak pertengahan 1980-an, antara lain melalui paket kebijakan [[deregulasi]] dan [[debirokratisasi]], pelaksanaannya secara massif menemukan momentumnya setelah Indonesia dilanda krisis moneter pada pertengahan 1997.
 
Menyusul kemerosotan nilai rupiah, Pemerintah Indonesia kemudian secara resmi mengundang IMF untuk memulihkan perekonomian Indonesia. Sebagai syarat untuk mencairkan dana talangan yang disediakan IMF, pemerintah Indonesia wajib melaksanakan paket kebijakan [[Konsensus Washington]] melalui penanda-tanganan Letter Of Intent (LOI), yang salah satu butir kesepakatannya adalah penghapusan subsidi untuk [[bahan bakar minyak]], yang sekaligus memberi peluang masuknya perusahaan multinasional seperti [[Shell]]. Begitu juga dengan kebijakan privatisasi beberapa BUMN, diantaranya [[Indosat]], [[Telkom]], [[BNI]], PT. Tambang Timah dan [[Aneka Tambang]].
 
=== di Amerika Serikat ===
Dalam penggunaan di [[Amerika Serikat]], istilah neoliberalisme dihubungkan dengan dukungan untuk [[perdagangan bebas]] dan [[welfare reform]], tapi tidak dengan tentangan terhadap [[Keynesianism]] atau [[environmentalism]]. Dalam konteks AS, misalnya, ekonom [[Brad DeLong]] adalah seorang neoliberal, walaupun ia mendukung Keynesi, income redistribution, dan pengritik pemerintahan [[George W. Bush]]. Dalam penggunaan AS, neoliberalisme ("liberalisme baru") biasanya dihubungkan dengan the [[Third Way]], atau [[sosial-demokrasi]] di bawah gerakan [[New Public Management]]. Pendukung versi AS menganggap bahwa posisi mereka adalah pragmatis, berfokus pada apa yang dapat berhasil dan melebihi debat antara kiri dan kanan, walaupun liberalisme baru mirip dengan kebijakan ekonomi center-of-left (seperti halnya di [[Kanada]] di abad ke-20).
 
Kedua penggunaan ini dapat menimbulkan kebingungan. Dalam penggunaan internasional, presiden [[Ronald Reagan]] dan [[United States Republican Party]] dipandang sebagai pendukung neoliberalisme. Tapi Reagan tidak pernah digambarkan demikian dalam diskusi politik di AS, di mana istilah ini biasanya diterapkan pada [[United States Democratic Party|Democrats]] seperti [[Democratic Leadership Council]].
Baris 116 ⟶ 115:
[[Kategori:Liberalisme]]
[[Kategori:Artikel pilihan bertopik budaya]]
 
{{Link FA|de}}
{{Link GA|zh}}
 
[[cs:Liberalismus#Neoliberalismus]]