Asam sulfat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
JThorneBOT (bicara | kontrib) clean up, removed: {{Link FA|de}} |
||
Baris 82:
== Pembuatan ==
Asam sulfat diproduksi dari [[belerang]], [[oksigen]], dan [[air]] melalui [[proses kontak]].
Pada langkah pertama, [[belerang]] dipanaskan untuk mendapatkan [[sulfur dioksida]]:
Baris 98:
Perhatikan bahwa pelarutan langsung SO<sub>3</sub> ke dalam air tidaklah praktis karena reaksi sulfur trioksida dengan air yang bersifat [[eksotermik]]. Reaksi ini akan membentuk aerosol korosif yang akan sulit dipisahkan.
: SO<sub>3</sub>(g) + H<sub>2</sub>O (l) → H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>(l)
Sebelum tahun 1900, kebanyakan asam sulfat diproduksi dengan [[proses bilik]].<ref>
== Sifat-sifat fisika ==
Baris 159:
: Sn (s) + 2 H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> (aq) → SnSO<sub>4</sub> (aq) + 2 H<sub>2</sub>O (l) + SO<sub>2</sub> (g)
Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator, manakala asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan seng, timah, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida, manakahal asam encer yang beraksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan garam dan hidrogen.
Asam sulfat menjalani reaksi [[substitusi aromatik elektrofilik]] dengan [[senyawa aromatik|senyawa-senyawa aromatik]], menghasilkan [[asam sulfonat]] terkait:<ref>{{cite web | url = http://www.chem.ucalgary.ca/courses/351/Carey/Ch12/ch12-4.html| title = Reactions of Arenes. Electrophilic Aromatic Substitution | author = F. A. Carey | work = On-Line Learning Center for Organic Chemistry | publisher = [[University of Calgary]] | accessdate = 2008-01-27}}</ref>
:[[Berkas:BenzeneSulfonation.png|250px
== Kegunaan ==
Baris 170:
: Ca<sub>5</sub>F(PO<sub>4</sub>)<sub>3</sub> + 5 H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> + 10 H<sub>2</sub>O → 5 CaSO<sub>4</sub>•2 H<sub>2</sub>O + HF + 3 H<sub>3</sub>PO<sub>4</sub>
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri [[besi]] dan [[baja]] untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri [[otomobil]]. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (''Spent Acid Regeneration (SAR) plant''). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO<sub>2</sub>) dan sulfur trioksida (SO<sub>3</sub>) yang kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".
[[Amonium sulfat]], yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya diproduksi sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja. Mereaksikan [[amonia]] yang dihasilkan pada dekomposisi termal [[batu bara]] dengan asam sulfat bekas mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai [[garam]] (sering kali berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.
Baris 226:
== Pembatasan hukum ==
Perdagangan internasional asam sulfat dikontrol oleh [[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika]] tahun 1988, yang meletakkan asam sulfat di Tabel II konvensi tersebut sebagai bahan kimia yang sering diguakan dalam produksi gelap narkotika ataupun psikotropika.<ref name=incb>[http://www.incb.org/pdf/e/list/red.pdf Annex to Form D ("Red List")], 11th Edition, January 2007 (pg. 4). [[International Narcotics Control Board]]. [[Vienna, Austria]]; 2007.</ref> Di Indonesia, konvensi ini disahkan oleh Undang-Undang Dasar Nomor 7 Tahun 1997.
== Referensi ==
Baris 249:
[[Kategori:Asam]]
[[Kategori:Kesetimbangan kimia]]
| |||