Elektronegativitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 63 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q78974
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link FA|sl}}
Baris 264:
dengan ε<sub>s,p</sub> adalah energi satu elektron dari elektron-elektron s dan p pada atom bebas dan ''n''<sub>s,p</sub> adalah jumlah elektron s dan p pada kelopak valensi. Biasanya nilai tersebut diberikan faktor skala, 1,75×10<sup>−3</sup> untuk energi dalam kilojoule per mol atau 0,169 untuk energi dalam elektronvolt, untuk menghasilkan nilai yang secara numeris mirip dengan elektronegativitas Pauling.
 
Energi satu elektron dapat ditentukan secara langsung dari [[spektroskopi|data spektroskopi]], sehingga elektronegativitas yang dihitung dengan metode ini kadangkala dirujuk sebagai '''elektronegativitas spektroskopik'''. Data-data yang diperlukan tersedia untuk hampir semua unsur, sehingga memperbolehkan kita memperkirakan nilai elektronegativitas unsur-unsur yang tidak bisa dihitung dengan metode lainnya, misalnya [[fransium]] dengan nilai elektronegativitas allen = 0,67. <ref name="Fr">Elektronegativitas Pauling yang sering dikutip memiliki nilai elektronegativitas Fransium 0,7, namun nilai ini didapatkan dari hasil ekstrapolasi nilai provenans taktentu. Elektronegativitas [[sesium]] adalah 0,66.</ref> Namun tidaklah jelas apa yang seharusnya dianggap sebagai elektron valensi untuk unsur-unsur blok d dan f, sehingga menyebabkan ambiguitas dalam perhitungan elektronegativitas menggunakan metode Allen.
 
Dalam skala ini, [[Neon]] memiliki elektronegativitas yang paling besar, diikuti oleh [[fluorin]] dan [[helium]].
Baris 318:
|}
 
Akibat dari peningkatan elektronegativitas ini dapat terlihat pada struktur oksida dan halida, dan pada keasaman oksida dan asam okso. [[Kromium trioksida|CrO<sub>3</sub>]] dan [[Dimangan heptoksida|Mn<sub>2</sub>O<sub>7</sub>]] merupakan [[asam oksida]] yang [[titik leleh]]nya rendah, sedangkan [[Kromium (III) oksida|Cr<sub>2</sub>O<sub>3</sub>]] merupakan [[oksida amfoterik]] dan [[Mangan(III) oksida|Mn<sub>2</sub>O<sub>3</sub>]] adalah [[oksida basa]].
 
Efek lainnya juga terlihat jelas pada [[tetapan disosiasi asam]] [[asam okso]] [[klorin]]. Semakin tinggi keadaan oksidasi atom sentral klorin, semakin banyak rapatan elektron tertarik dari atom oksigen menuju klorin, sehingga menurunkan muatan parsial negatif atom oksigen dan meningkatkan keasaman.
Baris 348:
[[Kategori:Sifat kimia]]
[[Kategori:Ikatan kimia]]
{{Link FA|sl}}