Swastika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, replaced: rujukan → Referensi
Baris 1:
{{rujukanReferensi}}
[[Berkas:Sungkul Tangga Swastika.JPG|thumb|right|200px| Pahatan swastika searah jarum jam pada [[Sungkul Tangga]] [[rumah Banjar]] di [[Kalimantan Selatan]]. Hal ini tidak searah dengan filosofi [[thawaf]] dalam ibadah [[Haji]] yaitu mengelilingi [[Ka'bah]] dengan arus putaran yang berlawanan arah jarum jam.]]
 
Baris 13:
== Swastika dalam berbagai bangsa ==
 
Simbol ini, yang dikenal dengan berbagai nama seperti misalnya '''Tetragammadion''' di [[Yunani]] atau '''Fylfot''' di [[Inggris]], menempati posisi penting dalam kepercayaan maupun kebudayaan bangsa-bangsa kuno, seperti bangsa Troya, Het, Kelt serta Teuton. Simbol ini dapat ditemukan pada kuil-kuil Hindu, Jaina dan Buddha maupun gereja-gereja Kristen (Gereja St. Sophia di Kiev, Ukrainia, Basilika St. Ambrose, Milan, serta Katedral Amiens, Prancis), mesjid-mesjid Islam ( di Ishafan, Iran dan Mesjid Taynal, Lebanon) serta sinagog Yahudi Ein Gedi di Yudea.
 
Swastika pernah (dan masih) mewakili hal-hal yang bersifat luhur dan sakral, terutama bagi pemeluk Hindu, [[Jaina]], [[Buddha]], pemeluk kepercayaan Gallic-Roman (yang altar utamanya berhiaskan petir, swastika dan roda), pemeluk kepercayaan Celtic kuna (swastika melambangkan Dewi Api Brigit), pemeluk kepercayaan Slavia kuno (swastika melambangkan Dewa Matahari [[Svarog]]) maupun bagi orang-orang Indian suku [[Hopi]] serta [[Navajo]] (yang menggunakan simbol itu dalam ritual penyembuhan). Jubah [[Athena]] serta tubuh [[Apollo]], dewa dan dewi [[Yunani]], juga kerap dihiasi dengan simbol tersebut.
Baris 20:
 
Bahkan, swastika juga pernah menjadi simbol dari sebuah kekejaman tak terperi saat Hitler menggunakannya sebagai perwakilan dari superioritas bangsa Arya. Jutaan orang Yahudi tewas di tangan para prajurit yang dengan bangga mengenakan lambang swastika (Swastika yang “sinistrovere”: miring ke kiri sekitar 45 derajat) di lengannya.
 
 
Swastika juga banyak mengandung arti, bila searah dengan arah jarum jam berarti mengandung hal - hal yang bersifat atau mengandung kebaikan. sedangkan bila berlawanan dengan arah jarum jam maka merupakan suatu bentuk kejelekan dan banyak digunakan oleh para penyihir - penyihir dizaman dahulu.
Swastika yang searah jarum jam juga berarti mengikuti arus aturan dan kebiasaaan kehidupan yang berlaku di masyarakat pada umumnya (searah jarum jam = searah perputaran waktu kehidupan di bumi), sedangkan bila berlawanan dengan arah jarum jam maka merupakan suatu perbuatan yang berlawanan dari segala arus aturan dan kebiasaan yang berkembang di masyarakat, hal ini bisa berarti baik maupun buruk (berlawanan arah jarum jam = berlawanan arah dengan perputaran waktu bumi / berlawanan dengan segala hal yang biasa dalam kehidupan pada umumnya, melambangkan Batara Kala yang menakutkan). Contohnya : Jika kita hidup di lingkungan yang buruk dan negatif maka merupakan suatu hal yang baik jika kita tidak mengikutinya, sebaliknya jika kita hidup di dalam lingkungan yang baik dan positif namun kita tidak mengindahkannya, berarti perbuatan kita adalah negatif. Sang Buddha Gautama saat membina diri juga menyadari bahwa pembinaan diri itu harus berlawanan dengan metode pembinaan diri yang berkembang di masanya, yaitu metode pembinaan yang menyiksa diri, sehingga Sang Buddha pun mengubah metode pertapaannya menjadi metode meditasi yang sederhana (tanpa menyiksa diri), dan ternyata justru berhasil mencapai tingkat pencerahan sempurna.
{{agama-stub}}
 
[[Kategori:Simbol]]
[[Kategori:Hindu]]
[[Kategori:Buddhisme]]
 
 
{{agama-stub}}
 
{{Link FA|ka}}