Kanker usus besar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kellygrimes (bicara | kontrib)
→‎Pencegahan: M2-PK Test
Baris 3:
 
== Pencegahan ==
Kebanyakan kanker usus besar seharusnya dapat dicegah, dengan penelitian/pengamatan dan perubahan gaya hidup.<ref>{{cite book|last=Searke|first=David|title=Cancer Epidemiology and Prevention|year=2006|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199747979|page=809|url=http://books.google.ca/books?id=qfN8Y1_lbDYC&pg=PA809|edition=3}}</ref><ref>{{cite book|last=Rennert|first=Gad|title=Cancer Prevention|year=2007|publisher=Springer|isbn=9783540376965|page=179|url=http://books.google.ca/books?id=FTQ_AAAAQBAJ&pg=PA179}}</ref>
Diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi kopi secara rutin ternyata memiliki 15 persen risiko lebih kecil terkena kanker usus. Sedangkan, mereka yang minum enam gelas atau lebih, maka risiko terserang kanker usus berkurang hingga 40 persen.<ref>[http://www.langitberita.com/lifestyle/66231/wih-ternyata-kopi-bisa-menghindarkan-kita-dari-resiko-terkena-kanker-usus/ ternyata kopi bisa menghindarkan kita dari resiko terkena kanker usus]</ref> Lalu, janganlah jajan sembarangan, karena kita tidak tahu apa yang terkandung di dalam jajanan yang akan kita makan. Usahakan menghindari [[sembelit]], karena tumpukan tinja dapat menyebabkan kanker usus besar.
 
===Gaya hidup===
Rekomendasi saat ini untuk mencegah kanker usus besar meliputi peningkatan konsumsi biji-bijian utuh, buah-buahan dan sayur-sayuran, dan mengurangi konsumsi daging (berwarna) merah.<ref>{{cite journal | author = Campos FG, Logullo Waitzberg, AG, Kiss, DR, Waitzberg, DL, Habr-Gama, A, Gama-Rodrigues, J | title = Diet and colorectal cancer: current evidence for etiology and prevention | journal = Nutricion hospitalaria : organo oficial de la Sociedad Espanola de Nutricion Parenteral y Enteral | volume = 20 | issue = 1 | pages = 18–25 |date=Jan 2005 | pmid = 15762416 | doi =}}</ref><ref name=Gast07/> Walaupun demikian konsumsi serat, buah-buahan dan sayur-sayuran sehubungan dengan kanker usus besar masih lemah.<ref name=Gast07>{{cite journal |author=Doyle VC, Logullo Waitzberg, AG, Kiss, DR, Waitzberg, DL, Habr-Gama, A, Gama-Rodrigues, J |title=Nutrition and colorectal cancer risk: a literature review |journal=Gastroenterology nursing : the official journal of the Society of Gastroenterology Nurses and Associates |volume=30 |issue=3 |pages=178–82; quiz 182–3 |date=May 2007 |pmid=17568255 |doi=10.1097/01.SGA.0000278165.05435.c0}}</ref> Kegiatan fisik (Physical exercise) berhubungan dengan kemudahan buang air besar, tetapi tidak mengurangi resiko kanker usus besar.<ref>{{cite journal |author=Harriss DJ, Atkinson, G, Batterham, A, George, K, Cable, NT, Reilly, T, Haboubi, N, Renehan, AG, Colorectal Cancer, Lifestyle, Exercise And Research, Group |title=Lifestyle factors and colorectal cancer risk (2): a systematic review and meta-analysis of associations with leisure-time physical activity |journal=Colorectal disease : the official journal of the Association of Coloproctology of Great Britain and Ireland |volume=11 |issue=7 |pages=689–701 |date=Sep 2009 |pmid=19207713 |doi=10.1111/j.1463-1318.2009.01767.x}}</ref><ref>{{cite journal| author = Robsahm TE, Aagnes B, Hjartåker A, Langseth H, Bray FI, Larsen IK | title= Body mass index, physical activity, and colorectal cancer by anatomical subsites: A systematic review and meta-analysis of cohort studies. | journal = Eur. J. Cancer Prev. | volume = 22 | pages = 492-505 | issue = 6 | date= November 2013 | pmid = 23591454 | doi = 10.1097/CEJ.0b013e328360f434 }}</ref> Duduk untuk jangka waktu lama secara regular/teratur berhubungan dengan tingkat kematian yang meningkat karena kanker usus besar. Resiko ini tidak dapat dihindarkan dengan melakukan olahraga yang teratur, meskipun memang menurunkannya.<ref name=Biswas>{{vcite2 journal |vauthors=Biswas A, Oh PI, Faulkner GE, Bajaj RR, Silver MA, Mitchell MS, Alter DA |title=Sedentary Time and Its Association With Risk for Disease Incidence, Mortality, and Hospitalization in Adults: A Systematic Review and Meta-analysis |journal=Annals of Internal Medicine |volume=162 |issue=2 |pages=123–32 |year=2015 |pmid=25599350 |doi=10.7326/M14-1651 }}</ref>
 
Diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi kopi secara rutin ternyata memiliki 15 persen risiko lebih kecil terkena kanker usus. Sedangkan, mereka yang minum enam gelas atau lebih, maka risiko terserang kanker usus berkurang hingga 40 persen.<ref>[http://www.langitberita.com/lifestyle/66231/wih-ternyata-kopi-bisa-menghindarkan-kita-dari-resiko-terkena-kanker-usus/ ternyata kopi bisa menghindarkan kita dari resiko terkena kanker usus]</ref> Lalu, janganlah jajan sembarangan, karena kita tidak tahu apa yang terkandung di dalam jajanan yang akan kita makan. Usahakan menghindari [[sembelit]], karena tumpukan tinja dapat menyebabkan kanker usus besar.
 
===Obat-obatan===
[[Aspirin]] dan [[celecoxib]] mengurangi resiko kanker usus besar pada yang beresiko tinggi.<ref>{{cite journal |author=Cooper K, Squires, H, Carroll, C, Papaioannou, D, Booth, A, Logan, RF, Maguire, C, Hind, D, Tappenden, P |title=Chemoprevention of colorectal cancer: systematic review and economic evaluation |journal=Health technology assessment (Winchester, England) |volume=14 |issue=32 |pages=1–206 |date=Jun 2010 |pmid=20594533 |doi=10.3310/hta14320}}</ref> Bagaimanapun hal ini tidak direkomendasikan pada mereka yang beresiko sedang.<ref>{{cite web |title=Aspirin or Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs for the Primary Prevention of Colorectal Cancer|url=http://www.ahrq.gov/clinic/pocketgd1011/gcp10s2.htm |author=Agency for Healthcare Research and Quality |quote=2010/2011 |publisher=United States Department of Health &amp; Human Services}}</ref> Terdapat bukti lain bahwa suplemen [[kalsium]] dapat juga digunakan, tetapi bukti-buktinya belum cukup untuk merekomendasikan pemakaian suplemen kalsium.<ref>{{cite journal | author = Weingarten MA, Zalmanovici, A, Yaphe, J | title = Dietary calcium supplementation for preventing colorectal cancer and adenomatous polyps | journal = Cochrane database of systematic reviews (Online) | volume = | issue = 1 | pages = CD003548| year = 2008 | pmid = 18254022 | doi = 10.1002/14651858.CD003548.pub4 | editor1-last = Weingarten | editor1-first = Michael Asher MA }}</ref> [[Vitamin D]] dan tekanan darah (blood levels) berhubungan dengan penurunan resiko kanker usus besar.<ref>{{cite journal | author = Ma Y, Zhang, P, Wang, F, Yang, J, Liu, Z, Qin, H | title = Association between vitamin D and risk of colorectal cancer: a systematic review of prospective studies |journal = Journal of clinical oncology : official journal of the American Society of Clinical Oncology | volume = 29 |issue = 28 | pages = 3775–82 | year = 2011 | pmid = 21876081 | doi = 10.1200/JCO.2011.35.7566 }}</ref><ref>{{cite journal| author = Yin L, Grandi, N, Raum, E, Haug, U, Arndt, V, Brenner, H | title = Meta-analysis: Serum vitamin D and colorectal adenoma risk | journal = Preventive medicine | volume = 53 | issue = 1–2 | pages = 10–6 |date=Jul 2011 | pmid = 21672549 | doi = 10.1016/j.ypmed.2011.05.013 }}</ref>
 
===Penapisan===
Lebih dari 80 persen kanker usus besar berasal dari terjadinya polip (adenomatous polyps) yang membuat kanker usus besar sangat cocok untuk ditapis.<!--<ref name=Lancet10/>--> Diagnosis melalui penapisan terjadi 2-3 tahun sebelum diagnosis ditegakkan karena timbulnya gejala-gejala.<ref name=Lancet10/> Penapisan dapat mengurangi kematian akibat kanker usus besar hingga 60%.<ref>{{cite journal | author = He J, Efron, JE | title = Screening for colorectal cancer | journal = Advances in surgery | volume = 45 | issue = | pages = 31–44 | year = 2011 | pmid = 21954677 | doi =10.1016/j.yasu.2011.03.006 }}</ref>
 
Tiga jenis penapisan yang sekarang ini sering dilakukan adalah tes darah samar (fecal occult blood), [[flexible sigmoidoscopy]], dan [[kolonoskopi]].<ref name=Lancet10/> Sigmoidoscopy tidak dapat mendeteksi sisi kanan atas dari usus besar, padahal 42% dari malignansi biasanya ditemukan di sini.<ref name='Siegel2012Intro'>{{cite journal | title = Trends in Colorectal Cancer Incidence Rates in the United States by Tumor Location and Stage, 1992–2008 | journal = Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention | date = Mar 2012 | volume = 21 | issue = 3 | id = | doi = 10.1158/1055-9965.EPI-11-1020 | url =http://cebp.aacrjournals.org/content/21/3/411.long | accessdate = September 16, 2012 |pmid=22219318 | author = Siegel RL, Ward EM, Jemal A | pages = 411–6}}</ref> [[Virtual colonoscopy]] melalui [[CT scan]] yang tidak invasif tampaknya bagus sebagai acuan deteksi kanker dan adenoma, tetapi mahal, ada radiasi, dan tidak dapat mengambil pertumbuhan tak normal yang ditemukan seperti halnya kolonoskopi biasa.<ref name=Lancet10/> Yang paling baru saat ini adalah tes pada kotoran BAB dengan [[M2-PK Test]] dengan tingkat akurasi di atas 80%. Tes dapat berbentuk tes ELISA kuantitatif secara penuh atau hanya berupa tes cepat (rapid test) dengan tes kit yang dijual bebas seperti halnya untuk tes kehamilan.[[en:M2-PK Test]]
 
Tes darah samar pada kotoran BAB direkomendasikan dilakukan tiap 2 tahun sekali dan bisa melalui tes guaiac atau tes immunochemical.<ref name=Lancet10/> Jika hasilnya positip, maka tindak lanjut melalui pemeriksaan kolonoskopi perlu dilakukan. Tes darah samar yang dilakukan setahun atau dua tahun sekali mengurangi tingkat kematian akibat kanker usus besar sebesar 16% dan mereka yang melakukan penapisan sebelum adanya kanker usus besar penurunan tingkat kematiannya mencapai 23%.<ref>{{cite journal|last=Hewitson|first=P|author2=Glasziou, P |author3=Watson, E |author4=Towler, B |author5= Irwig, L |title=Cochrane systematic review of colorectal cancer screening using the fecal occult blood test (hemoccult): an update|journal=The American journal of gastroenterology|date=June 2008 |volume=103|issue=6|pages=1541–9|pmid=18479499|doi=10.1111/j.1572-0241.2008.01875.x}}</ref> Tes immunochemical lebih akurat dan tidak perlu diet atau merubah jadwal asupan obat-obatan sebelum testing dilakukan.<ref>{{cite journal|last=Lee|first=Jeffrey K.|author2=Liles, Elizabeth G. |author3=Bent, Stephen |author4=Levin, Theodore R. |author5= Corley, Douglas A. |title=Accuracy of Fecal Immunochemical Tests for Colorectal Cancer|journal=Annals of Internal Medicine|date=4 February 2014|volume=160|issue=3|pages=171–181|doi=10.7326/M13-1484}}</ref>
 
Di Amerika Serikat penapisan direkomendasikan pada mereka yang berusia 50 hingga 75&nbsp;tahun dengan sigmoidoscopy setiap 5 tahun sekali dan kolonoskopi setiap 10 tahun sekali. Pada mereka yang beresiko tinggi, penapisan dilakukan mulai umur 40-an.<ref name=Lancet10/><ref name =USPTF2008>{{cite web|url=http://www.uspreventiveservicestaskforce.org/uspstf/uspscolo.htm|title=Screening for Colorectal Cancer |year=2008|work=[[U.S. Preventive Services Task Force]]}}</ref> Tidak jelas mana di antar 2 cara tersebut yang lebih tepat.<ref name=Bren2014/> Kolonoskopi mungkin menemukan kanker lebih banyak pada bagian bawah dari usus besar, tetapi biayanya lebih besar dan lebih kompleks.<ref name=Bren2014>{{cite journal|last=Brenner|first=H.|author2=Stock, C. |author3=Hoffmeister, M. |title=Effect of screening sigmoidoscopy and screening colonoscopy on colorectal cancer incidence and mortality: systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials and observational studies|journal=BMJ|date=9 April 2014|volume=348|issue=apr09 1|pages=g2467–g2467|doi=10.1136/bmj.g2467}}</ref> Pada mereka yang beresiko sedang dan telah melakukan kolonoskopi yang berkualitas dan hasilnya normal, maka American Gastroenterological Association tidak merekomendasikan penapisan jenis apapun selama 10 tahun ke depan.<ref name="AGAfive">{{Cite journal |author1 = American Gastroenterological Association |author1-link = American Gastroenterological Association |title = Five Things Physicians and Patients Should Question |publisher = [[American Gastroenterological Association]] |work = Choosing Wisely: an initiative of the [[ABIM Foundation]] |page = |url =http://choosingwisely.org/wp-content/uploads/2012/04/5things_12_factsheet_AGA.pdf |accessdate = August 17, 2012}}</ref><ref name="coloscreen">{{cite journal|last=Winawer|first=S|coauthors=Fletcher, R; Rex, D; Bond, J; Burt, R; Ferrucci, J; Ganiats, T; Levin, T; Woolf, S; Johnson, D; Kirk, L; Litin, S; Simmang, C; Gastrointestinal Consortium, Panel|title=Colorectal cancer screening and surveillance: clinical guidelines and rationale-Update based on new evidence|journal=Gastroenterology|date=February 2003 |volume=124|issue=2|pages=544–60|pmid=12557158|doi=10.1053/gast.2003.50044}}</ref> Bagi mereka yang telah berusia 75 tahun dan harapan hidupnya kurang dari 10&nbsp;tahun, penapisan jenis apapun juga tidak direkomendasikan.<ref>{{cite journal | author = Qaseem A, Denberg TD, Hopkins RH Jr, et al. | title = Screening for Colorectal Cancer: A Guidance Statement From the American College of Physicians | journal = Annals of Internal Medicine | volume = 156 | issue = 5 | pages = 378–386 | year = 2012 | url = http://annals.org/article.aspx?articleid=1090701 | doi = 10.7326/0003-4819-156-5-201203060-00010| pmid =22393133 }}</ref>
 
Tes M2-PK sudah ada di Indonesia berbentuk Tes ELISA kuantitatif penuh yang dilakukan oleh RS Kanker dengan biaya kurang lebih 2 sampai 3 kali biaya tes darah samar, tetapi masih kurang dari separuh biaya kolonoskopi yang invasif. Bagi mereka yang beresiko sedang mungkin sebaiknya lebih memilih tes ini. Ternyata Test M2-PK juga berguna untuk penapisan [[kanker paru-paru]] dimana tes M2-PK lebih baik daripada menggunakan tes SCC atau NSE tumor markers.[[en:Tumor M2-PK]]
 
Beberapa negara di Eropa dan juga Australia memiliki program nasional penapisan kanker usus besar menggunakan tes darah samar pada mereka yang berusia 50 hingga 60 tahun.<ref>[http://www.cancerscreening.nhs.uk/bowel/]</ref><ref>[https://www.bowelcanceraustralia.org/bca/]</ref><ref>{http://www.rivm.nl/Onderwerpen/B/Bevolkingsonderzoek_darmkanker]</ref>[[en:Colorectal cancer]]
 
== Epidemiologi ==