Jambu mawar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 23 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q31931
JThorneBOT (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Rujukan → Referensi
Baris 25:
[[Pohon]] kecil (perdu) dengan tinggi hingga 10 [[meter|m]] dan gemang batangnya hingga 50 [[sentimeter|cm]], sering bercabang rendah dan bertajuk memencar lebar.
 
[[Daun]] tunggal terletak berhadapan, ''lonjong lanset berujung runcing'', 9-26 x 1,5-6 5–6 cm, hijau tua berkilap di atas dan men[[jangat]] tipis. Tangkai daun 5-6(-13) mm.
 
Karangan bunga dalam payung menggarpu, pendek, muncul di ujung ranting (terminal) atau di ketiak daun (aksial), 4-10 kuntum. [[Bunga]] besar, dengan lebar 5-10 5–10 cm, putih kehijau-hijauan, berbilangan 4. Daun kelopak s/d 10 x 7  mm; daun mahkota agak bundar, s/d 15-18 15–18 mm; benang sari berjumlah banyak, lekas gugur, panjang s/d 4  cm; tangkai putik s/d 4  cm.
 
[[Buah]] bulat sampai bulat telur, dengan garis tengah antara 2,5-5 5–5&nbsp;cm, bermahkota daun kelopak dan tangkai putik yang tidak rontok; kuning keputihan, kehijauan atau kemerahan sampai merah. Daging buah agak kering, harum berbau mawar, kuning atau merah jambu; berasa manis agak [[sepat]], dan meninggalkan sedikit rasa [[getir]] sesudahnya. [[Biji]] 1-4 butir, kecoklatan.<ref name="verheij&coronel_382-385>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 382-385.<"/ref>
 
== Kegunaan ==
Baris 39:
Kayu terasnya berat dan keras, sehingga baik untuk konstruksi bangunan asalkan tidak berhubungan dengan tanah. Kayu ini kurang tahan terhadap serangan [[rayap]]. Kulit kayunya digunakan sebagai bahan penyamak dan pewarna.
 
Pohon jambu mawar juga kerap ditanam di taman-taman dan pekarangan sebagai pohon hias ([[ornamen]]tal). Selain itu, bunga-bunganya juga merupakan sumber pakan yang baik bagi [[lebah madu]].<ref name="verheij&coronel_382-385>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 382-385.<"/ref>
 
Dari bunga yang diawetkan, dibuat obat tradisional pendingin dan penenang. Kulit kayu dan bijinya juga dimanfaatkan untuk mengobati murus (diare), disentri dan demam.<ref name="heyne_1518>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 3. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1518.<"/ref>
 
== Ekologi dan penyebaran ==
Jambu mawar dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, termasuk yang mudah menggenang. Pohon ini dapat tumbuh subur dan berbuah mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.200 m [[dpl.]] Ia menyukai iklim basah, namun dapat pula tumbuh baik di wilayah yang lebih kering.<ref name="verheij&coronel_382-385>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 382-385.<"/ref>
 
Mengikuti peradaban manusia, tanaman ini disebarluaskan ke pelbagai wilayah tropis di dunia sejak beratus tahun yang lalu. Sebagian di antaranya telah [[spesies meliar|meliar]] kembali di alamnya yang baru. Di beberapa negara, tanaman yang mudah beradaptasi dan berbiak ini kini mulai dianggap sebagai ancaman, karena cenderung bersifat sedikit [[organisme invasif|invasif]].
Baris 52:
* [[Jambu-jambuan]]
 
== RujukanReferensi ==
{{reflist}}