Bandeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 6 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 6970193 oleh Rangga987
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 19:
Ikan muda disebut '''nener''' ([[IPA : nənər ]]) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di [[tambak|tambak-tambak]]. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25-30 cm) bandeng dijual segar atau beku. Bandeng diolah dengan cara [[Penggorengan|digoreng]], [[Pembakaran (masakan)|dibakar]], [[pengukusan|dikukus]], [[pemindangan|dipindang]], atau [[pengasapan|diasap]].
 
== Pemanfaatan==
== Bandeng sebagai makanan ==
[[Berkas:Milkfish bandeng.JPG|thumb|200px|left|Bandeng bakar, salah satu cara pengolahan bandeng.]]
 
Ikan bandengBandeng disukai sebagai makanan karena rasanya gurih, rasa daging netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. Dari sisi harga, bandeng termasuk ikan kelas menengah ke atas. Dalam perayaan [[Tahun Baru Imlek]], hidangan bandeng menjadi bagian tradisi wajib bagi warga [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]] asli Jakarta dan sekitarnya. Kelemahan bandeng ada dua: dagingnya 'berduri' dan kadang-kadang berbau 'lumpur'/'tanah'.
 
;Duri bandeng
Duri bandeng sebenarnya adalah [[tulang]] dari bandeng. Duri ini mengganggu kenikmatan dalam memakan [[daging]]nya. Gangguan ini dapat diatasi dengan penggunaan [[panci]] bertekanan tinggi (presto atau autoklaf) dalam waktu tertentu, sehingga duri ini menjadi lunak dan dapat dihancurkan jika dikunyah.
 
;Bau lumpur
Bau lumpur pada bandeng banyak dialami pada bandeng yang diambil dari [[tambak]]. Bandeng yang dipelihara di [[karamba]] hampirjarang tidakyang berbau. Penyebab gejala bau lumpur adalah beberapa [[plankton]] [[Cyanobacteria]], terutama dari genus ''[[Oscillatoria]]'', ''[[Symloca]]'', dan ''[[Lyngbia]]'', yang menghasilkan [[geosmin]]<ref name=erungan> {{cite journal | title = Geosmin sebagai penyebab cita rasa lumpur pada ikan serta kemungkinan penanggulangannya | journal = Bul. Teknol. Hasil Pertanian | date = 1997 | first = A.C. | last = Erungan | volume = 4 | issue = 2 | pages = THP-11—12| id = | url = http://e-jurnal.perpustakaan.ipb.ac.id/files/Anna_C_Erungan_geosmin_sebagai_penyebab.pdf | accessdate = 2010-07-24}}</ref>. Apabila ikan tinggal di tempat yang kaya geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah.
 
Bau lumpur dapat diatasi paling tidak dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual<ref name=erungan/>. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu<ref name=erungan/>.