Kebangkitan Kesultanan Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (2)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (7), Beliau → Dia (2)
Baris 14:
Putera dari Osman, [[Orhan I]], menaklukkan Nikaea tahun [[1331]] dan [[Nikomedia]] tahun [[1337]] dan mendirikan ibukota di Bursa. Pada masa pemerintahannya, Sultan Orhan I merombak struktur pemerintahan, memodernisasi militer, dan memperkenalkan mata uang baru.
 
BeliauDia menikahi Theodora, puteri [[Pangeran]] [[Yohanes VI Kantakuzenos]] dari [[Bizantium]]. Tahun [[1346]], Orhan secara terbuka mendukung Yohanes VI dalam usahanya menggulingkan Kaisar [[Yohanes V Paleologos]]. Ketika menjadi kaisar ([[1347]]-[[1354]]), Yohanes VI mengijinkan Orhan menyerang [[Semenanjung Gelibolu]] yang kemudian memberikan Kesultanan Utsmaniyah benteng pertahanan pertama di Eropa.
 
Orhan meninggal tahun [[1360]] dan mewariskan kesultanan yang berkembang pesat kepada puteranya, [[Murad I]].
Baris 30:
''Lihat pula: [[Beyazid I]]''
 
[[Beyazid I]] menggantikan Sultan [[Murad I]] setelah ayahnya terbunuh. Karena kemarahannya, beliaudia memerintahkan semua tawanan Serbia dibunuh. Beyazid dikenal sebagai ''Yıldırım'' karena temperamennya.
 
BeliauDia menaklukkan hampir semua wilayah [[Bulgaria]] (ibukota [[Tarnovo]] jatuh tahun [[1393]] setelah serangan selama tiga bulan) dan Yunani Utara tahun [[1389]]-[[1395]] dan melancarkan serangan ke [[Konstantinopel]] tahun [[1391]]-[[1398]]. Pada tanggal 25 September 1396 di [[Pertempuran Nikopolis]], pasukannya bertemu dengan pasukan Perang Salib yang dipimpin oleh Raja [[Sigismund]]. Utsmaniyah memenangkan perang dan menandatangani traktat damai dengan [[Hongaria]]. Beyazid kemudan mengalihkan perhatiannya ke timur, menaklukkan [[Karaman]] tahun [[1397]].
 
Sekitar tahun [[1400]] [[Timur Lenk]] memasuki [[Timur Tengah]]. Timur Lenk menghancurkan beberapa desa di Anatolia Timur dan melancarkan konflik dengan Kesultanan Utsmaniyah. Pada tahun [[1400]], Timur dan pasukannya membakar kota [[Sivas]]. Puncaknya terjadi pada [[Pertempuran Ankara]] bulan [[Juli]] [[1402]]. Timur memenangkan perang dan menangkap Beyazid. Beyazid meninggal di dalam tahanan tahun [[1403]].
Baris 51:
''Lihat pula: [[Murad II]]''
 
[[Murad II]] menghabiskan tahun-tahun awal kekuasaannya menyingkirkan saingan-saingannya. Pada tahun [[1423]], beliaudia mengunjungi Konstantinopel, melancarkan serangan selama beberapa bulan dan memaksa Kekaisaran Bizantium membayar upeti.
 
Pada tahun 1423, perang terhadap [[Republik Venesia]] dimulai. Selama serangan Murad ke Konstantinopel, kontrol Kaisar Bizantium atas Yunani melemah. Tentara Venesia kemudian mengambil kontrol kota Salonika ([[Thessaloniki]]) atas dukungan penduduk setempat. Pasukan Utsmani yang melancarkan serangan ke kota tersebut tanpa mengetahui perpindahan kekuasaan menewaskan beberapa pasukan Venesia. Kejadian ini menimbulkan kemarahan Venesia yang sebelumnya berdamai dengan Kesultanan Utsmaniyah.
 
Murad bereaksi dengan cepat, selagi melakukan serangan ke Konstantinopel, beliaudia mengirim pasukannya ke Salonika. Venesia mendapatkan tambahan pasukan melalui laut, tetapi pasukan Utsmaniyah yang terlebih dahulu berhasil menyerang menyebabkan pasukan Venesia melarikan diri dengan kapal perang mereka. Namun ketika pasukan Utsmaniyah memasuki kota dan menjarah kota tersebut, kapal perang Venesia membombardir kota tersebut hingga pasukan Utsmaniyah harus mundur dan kota tersebut direbut kembali oleh pasukan Venesia. Hasil [[Pertempuran Salonika]] merupakan kemunduran bagi Murad dan Serbia bersama Hongaria bersekutu dengan Venesia. [[Paus Martinus V]] menyerukan kerajaan-kerajaan kristen untuk bersatu berperang melawan Utsmaniyah, walaupun hanya [[Austria]] yang pernah mengirim pasukannya ke [[Balkan]].
 
Perang di [[Balkan]] dimulai sewaktu pasukan Utsmaniyah bergerak untuk merebut [[Wallachia]]. Ketika pasukan Utsmaniyah memasuki Wallachia, pasukan Serbia menyerang [[Bulgaria]] dan , pada saat yang bersamaan, atas seruan Paus, [[Karamanid]] menyerang kesultanan dari belakang. Murad kemudian membagi pasukannya menjadi dua. Pasukan utama bergerak mempertahankan Sofia dan sisanya dipanggil balik ke Anatolia. Pasukan yang berada di Wallachia dihancurkan oleh pasukan Hongaria yang kemudian bergerak ke Selatan menuju Bulgaria di mana terjadi perang antara Serbia dan Utsmaniyah. Pasukan Serbia kalah dan pasukan Utsmaniyah kemudian menyerang pasukan Hongaria, memaksa mereka mundur ke Wallachia. Murad kemudian mempertahankan perbatasan kesultanan dari Serbia dan Hongaria tanpa usaha untuk merebut Wallachia, malahan beliaudia mengirim pasukannya ke Anatolia di mana mereka mengalahkan Karaman tahun [[1428]].
 
Pada tahun [[1430]], pasukan Utsmaniyah secara tiba-tiba menyerang Salonika. Venesia menandatangani perjanjian damai pada tahun [[1432]]. Perjanjian tersebut memberikan Kesultanan Utsmaniyah kota Salonika dan wilayah sekitarnya. Perang antara [[Serbia]] dan [[Hongaria]] dan [[Utsmaniyah]] tahun [[1441]] tidak mengalami kemajuan sampai [[Kekaisaran Suci Romawi]], [[Polandia]], [[Albania]], dan Emirat Candaroğlu dan [[Karamanid]] melakukan intervensi melawan Utsmaniyah. Niš dan Sofia jatuh ketangan pasukan Krisyen tahun [[1443]] dan setahun setelah kesultanan mengalami kekalahan di [[Pertempuran Jalowaz]]. Tanggal 12 Juli 1444 Murad menandatangani traktat yang secara sah mengalihkan kekuasaan atas [[Wallachia]] dan propinsi [[Varna]] kepada [[Hongaria]], [[Bulgaria]] barat (termasuk Sofia kepada [[Serbia]] dan memaksa Murad mengundurkan diri digantikan puteranya yang berumur dua belas tahun [[Mehmed II]]. Kemudian pada tahun yang sama, pasukan Kristen melanggar perjanjian damai tersebut dan menyerang kesultanan. Pada tanggal 11 November 1444, Murad mengalahkan pasukan [[Polandia]]-[[Hongaria]] yang dipimpin [[János Hunyadi]] di [[Pertempuran Varna]].
 
Murad diangkat kembali menjadi sultan berkat bantuan [[Yenisari]] pada tahun [[1446]]. Perjanjian damai lainnya ditandatangani tahun [[1448]] yang memberikan kesultanan tersebut [[Wallachia]] dan [[Bulgaria]] beserta sebagian Albania. Setelah Balkan berhasil diamankan, Murad mengalihkan perhatiannya ke timur dan mengalahkan putera Timur Lenk, [[Shah Rokh]]. Ia meninggal pada musim dingin [[1450]]-[[1451]] di Edirne. Beberapa sumber mengatakan bahwa beliaudia terluka di pertempuran melawan gerilyawan [[Skanderbeg]].
 
Banyak yang meragukan kapasitas [[Mehmed II]] sebagai sultan (kembali) sepeninggal ayahnya.
Baris 70:
Namun dengan menaklukkan dan menganeksasi [[Karamanid]] (Mei-Juni, 1451) dan memperbaharui perjanjian damai dengan Venesia (10 September) dan [[Hongaria]] (20 November), [[Mehmed II]] membuktikan keterampilannya dalam bidang militer dan politik.
 
Salah satu tujuan utama sebagai sultan adalah menganeksasi Konstantinopel, ibukota Kekaisaran Bizantium. Ketika pada tahun [[1451]] Kekaisaran Bizantium yang bangkrut meminta Mehmed untuk menggandakan upeti atas takhtanya sebagai Sultan Utsmaniyah, beliaudia menggunakan permintaan ini sebagai dasar penghapusan semua perjanjian yang dilakukan dengan [[Kekaisaran Bizantium]]. Pada tahun [[1452]] ketika beliaudia memutuskan untuk menyerang Konstantinopel, banyak anggota ''divan'', terutama [[Wazir Agung]] (Perdana Menteri), [[Kandarli Hali]], tidak menyetujui keputusan ini dan mengkritik sultan terlalu percaya diri akan kemampuannya.
 
Pada tanggal [[15 April]] 1452, Mehmed memerintahkan persiapan penyerangan Konstantinopel.