Sembahyang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 8121086 oleh Istana99 (bicara)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia
Baris 1:
[[Berkas:Pura Batubolong Lombok 1.JPG|thumb|right|400px|Umat [[Hindu Dharma]] sedang melakukan sembahyang.]]
'''Sembahyang''' adalah suatu bentuk kegiatan [[agama|keagamaan]] yang menghendaki terjalinnya hubungan dengan [[Tuhan]], [[dewa]], roh atau kekuatan gaib yang dipuja, dengan melakukan kegiatan yang disengaja. Sembahyang dapat dilakukan secara bersama-sama atau perseorangan. Dalam beberapa tradisi agama, sembahyang dapat melibatkan nyanyian berupa hymne, tarian, pembacaan naskah agama dengan dinyanyikan atau disenandungkan, pernyataan formal kredo, atau ucapan spontan dari orang yang berdoa.
 
Seringkali sembahyang dibedakan dengan [[doa]], doa lebih bersifat spontan dan personal, serta umumnya tidak bersifat ritualistik. Meskipun demikian pada hakikatnya aktivitas ini sama, yakni sebuah bentuk komunikasi antara manusia dengan Tuhannya.
Baris 19:
== Islam ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moslimmannen tijdens het gebed op vrijdag in de moskee Tulehu TMnr 20017952.jpg|thumb|right|Umat Islam Indonesia tengah sembahyang]]
Bagi orang-orang [[Islam]], sembahyang diistilahkan sebagai [[salat]]. Dalam islam sendiri, salat merupakan ibadah yang paling utama di antara banyak ibadah-ibadah lain yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW selama beliaudia mendakwahkan agama ini. Dan menjadi posisi ke 2 dari 5 (lima) pilar ajaran islam yang utama atau yang disebut dengan [[rukun islam]]. Salat dikerjakan 5 kali/waktu setiap harinya, yaitu; subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya.
 
[[Salat]] menurut bahasa adalah Doa, dan salat di[[definisi]]kan oleh para [[Ulama]] fiqh sebagai
 
أقوال وأفعال مفتتحة بالتكبير ومختتمة بالتسليم
 
artinya:
Baris 37:
 
{{cquote|Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. ({{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=6|ayat=5-8}})}}
 
{{agama-stub}}
 
[[Kategori:Agama]]
 
 
{{agama-stub}}